Btw Chapter hari ini bakal ada dua kejutan, siap2 ajaa hehe~
Maaf, aku udh lama gk up nih gagara kuota abiss:((
HAPPY READING:)
°°°°
Rio Alvares
Aku menatap heran Aluna yang berjalan kearahku dengan ekspresi wajahnya yang penuh keterkejutan. Ketika dia sudah sampai didepanku aku malah dibuat terkejut karena tiba-tiba dia menghambur ketubuhku untuk memelukku erat.
Aku membalas pelukannya ragu. "Kamu kenapa, Luna?"
Ia mendongak menatapku sambil tersenyum. "Hutang temen saya lunas katanya."
Aku termenung sebentar mendengar penuturannya lalu tertawa kecil setelahnya. Semua orang pasti tau jika yang dimaksud temannya itu adalah dirinya sendiri, Aluna memang bukan wanita yang pandai berbohong, itu salah satu sifat Aluna yang aku syukuri.
"Masa?"
Aluna mengangguk dengan antusias.
"Siapa yang lunasinnya?" Tanyaku lagi, dia ini benar-benar bodoh apa bagaimana.
Matanya melirik keatas seolah berpikir. "Gak tau sih, nanti saya coba tanyain."
"Saya punya feeling suaminya yang lunasin."
Ia melepaskan pelukannya dariku. "Gak mungkin, suaminya kan gak tau."
Aku menggidikan bahuku. "Siapa tau suaminya nyari tau," kataku sambil berbalik menuju kamar. "Ayo tidur!"
"Mas Rio tunggu!" Serunya sembari berlari mengikutiku.
Aku memasuki kamarku sembari tersenyum tipis, ternyata membuatnya senang dan kesal akan menjadi hobiku sekarang, aku tidak tau perasaan apa ini yang pasti aku baru merasakannya.
Aku merebahkan tubuhku keranjang dengan sebelah tangan terlentang, lalu menepuk tempat kosong disampingku. "Sini!"
Aluna dengan senyuman manisnya langsung ikut merebahkan tubuhnya disampingku, menjadikan tanganku sebagai bantalan kepalanya, lalu memiringkan tubuhnya menghadapku sambil melebarkan senyumnya menampakan deretan giginya lucu.
Aku ikut tersenyum tipis melihatnya. "Kenapa?"
"Seneng aja. Saya sempet khawatir sama temen saya kalo bener dia jadi jaminan, tapi ternyata gak jadi, hehe."
Aku mengacak rambutnya gemas. "Kok malah kamu yang seneng?"
Aluna langsung merubah ekspresinya seminim mungkin. "Siapa yang gak seneng kalo temennya seneng?"
"Bilangin ke temen kamu itu, jangan suka nyimpen masalah sendiri."
Ia memincing menatapku. "Dia istri orang lho Mas, nanti salah paham."
"Yaudah, kalo gitu buat kamu aja, kan kamu istri saya."
Aluna tersenyum sambil tersipu malu, membuatku ingin menggigit pipinya gemas. Astaga, dia jadi semakin cantik saja.
"Aluna," panggilku pelan.
"Apa?"
"Kamu gak mau kasih hadiah untuk acara peresmian saya?" Tanyaku.
"Ee-itu, nanti saya pikir-pikir dulu, belum kepikiran," ungkapnya jujur.
"Saya punya saran hadiah yang bagus untuk saya."
Ia menatapku penasaran. "Apa?"
Mataku menatap wajah cantik Aluna cukup lama sebelum pandanganku turun pada bibir merah muda milik Aluna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE STEP CLOSER [END]
Romance"Cewek itu siapa Mas?" "Kekasih saya," jawab Mas Rio sambil menatapku. Aku tergelak singkat, "Terus saya?" "Kamu? Kamu juga kekasih saya," balasnya enteng. °°°° Aluna Oktaviani terpaksa harus menikah dengan se...