Haii guys, maap bru bisa update skrng, kemarin2 ada beberapa kendala
Semogaa sukaa yaa❤
Happy Reading...
Aluna OktavianiAku dan Mas Rio melangkahkan kaki memasuki lobby gedung perusahaan Alvares Company yang tak lain merupakan perusahaan milik Papah Robert. Ya, untuk saat ini masih milik Papah.
Suasananya berhasil membuatku kembali bernostalgia pada hari dimana aku masih sibuk bekerja disini, rasa gugup bercampur takut menyatu jadi satu.
Bagaimana tidak, sepanjang aku berjalan disamping Mas Rio, semua orang memperhatikanku dengan intens, berbagai macam pandangan yang mereka tunjukkan padaku membuatku merapatkan diri pada Mas Rio sambil menarik ujung Jasnya takut.
Bagaimapun aku pernah bekerja disini, aku yakin hampir semua dari mereka mengenalku, kebanyakan dari mereka mengenalku karena Papah Robert.
Kalian tidak lupa kan bahwa pegawai disini selalu mengira aku memiliki hubungan khusus dengan Papah Robert, apalagi ketika mendengar aku menikah dengan anaknya, mereka semua langsung menganggapku sebagai wanita penjilat yang sengaja mendekati keluarga Papah Robert demi materinya, itu informasi yang kudapat dari Livia teman kantorku.
Tapi, masa bodohlah.
"Relaks Luna." ucap Mas Rio yang sepertinya tau aku sedang gugup.
Aku mengangguk pelan.
"Gak usah pedulikan mereka yang melihat kamu dengan pandangan seperti itu."
Aku mendongak menatap Mas Rio, lalu tersenyum manis. "Makasih Mas Rio."
"Bukan apa-apa."
Aku menghembuskan napas pelan, kali ini aku agak sedikit lebih tenang, aura mendominasi Mas Rio sepertinya berhasil membuat orang-orang disini merasa takut untuk mencibir. Karena biasanya mereka semua dengan tidak tahu malu akan mencibir didepanku langsung.
Aku dan Mas Rio memasuki lift yang kebetulan baru terbuka, beberapa yang tadi baru masuk langsung keluar dari lift begitu melihat kedatangan Mas Rio, lalu dengan hormat mereka menunduk sopan mempersilahkan kami masuk.
Cihh, pencitraan.
Mas Rio dengan gaya angkuhnya masuk, sedangkan aku hanya menampilkan senyum tipis.
"Masuk aja, gak perlu sungkan," tuturku mempersilahkan mereka semua masuk.
Mereka semua melihat kearah Mas Rio yang sama sekali tidak peduli lalu kembali melirikku. "Bener gak apa-apa?"
Aku mengangguk singkat, sedangkan beberapa dari mereka memutuskan masuk, aku tau mereka pasti sedang terburu-buru.
Lalu pintu lift tertutup, Mas Rio menekan angka nomor 9 dimana disanalah letak ruangan CEO yang tak lain merupakan ruangan milik Papah Robert.
Sedangkan aku dapat merasakan aura mencekam disekitarku, tanpa harus aku lihat aku tahu mereka semua sedang menatapku dengan sinis.
"Kayaknya dia berhasil dapetin semuanya, benar-benar wanita licik," bisik seseorang dibelakangku.
"Shutt! mereka bisa dengar!" Sahut temannya ikut berbisik.
Sedangkan aku hanya mengepalkan tanganku dalam diam, rupanya mereka semua masih sempat-sempatnya membicarakanku disini. Luar biasa.
"Disini tempat untuk bekerja bukan tempat menggosip, apa kalian sudah bosan bekerja disini?" Suara berat Mas Rio berhasil membuat dua orang dibelakangku diam seribu bahasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE STEP CLOSER [END]
Romance"Cewek itu siapa Mas?" "Kekasih saya," jawab Mas Rio sambil menatapku. Aku tergelak singkat, "Terus saya?" "Kamu? Kamu juga kekasih saya," balasnya enteng. °°°° Aluna Oktaviani terpaksa harus menikah dengan se...