Maap telat sehaei update nya😭🙏
○○○○
Aluna Oktaviani
Aku berkeliling rumah berusaha mencari keberadaan Ken dan Mas Rio, namun aku tak kunjung menemukan keduanya, bahkan di belakang taman pun tidak ada. Padahal hanya ditinggal memasak, keduanya langsung menghilang seperti ditelan bumi.
Aku mencoba kembali mengecek area kamar, siapa tau mereka sengaja jahil bersembunyi di bawah ranjang, namun saat kuperiksa, aku tidak menemukan tamda-tanda keberadaan mereka.
Saat berniat untuk berlalu, aku mendengar suara gemericik air yang berasal dari kamar mandi, dengan cepat aku menghampiri dan membuka pintunya.
Mas Rio dan Ken dengan kompak menoleh ke arahku seperti maling yang tertangkap basah.
Keadaan Ken di penuhi oleh sabun, anak itu sama sekali tidak menggunakan baju, hanya sebuah pampers yang menutupinya. Sedangkan kondisi Mas Rio tidak jauh berbeda dengan Ken. Rambutnya basah, ia hanya memakai jeans hitam yang ia gulung sampai sebatas lutut. Namun membiarkan tubuh bagian atasnya tereskpos bebas.
Keduanya menyengir ketika aku menatapnya garang.
Aku berkacak pinggang. "Mas Rio! Kok malah main air sih?"
Mas Rio menggaruk tengkuknya. "Ken tadi nangis-nangis mau main air."
Ken langsung menggeleng. "Papa ajak-ajak Ken main ail."
Aku menggeleng tak habis pikir, selain wajah Ken yang sangat menjiplak wajah Mas Rio, sifatnya pun sangat kompak mirip dengan Mas Rio, bedanya gengsi Mas Rio masih lebih tinggi dibandingkan Ken.
Padahal umur Ken baru menginjak tiga tahun, tapi sikapnya yang di warisi oleh Mas Rio sudah sangat terlihat sekali.
"Makan dulu Mas Rio, nanti Ken masuk angin, perutnya masih kosong itu!" Gerutuku sebal.
Mas Rio lalu mengangkat tubuh Ken tinggi-tinggi. "Kita makan dulu, nanti lanjut lagi main airnya."
Ken tersenyum senang. "Yeayy!! Nanti belenang ya Pah?"
Mas Rio mengangguk, lalu membawa Ken ke dalam gendongannya, mendusel-dusel perut Ken membuat Ken terbahak kegelian.
Aku tersenyum tipis melihatnya, meskipun Mas Rio terkesan cuek pada anak kecil, namun ia begitu sayang pada Ken, walaupun pada awalnya dia sempat cemburu pada Ken karena telah membuat waktuku bersama Mas Rio jadi lebih sedikit. Pada akhirnya malah Mas Rio yang terlihat senang menempel dengan Ken.
"Buna, Buna nanti ikut main ail juga yaa?" Pinta Ken dengan mata membulat lucu.
"Iyaa iya, tapi makan dulu biar kamunya gak sakit," nasihatku.
"Siapp Buna!" Jawabnya semangat.
Aku mencium pipi gembul Ken gemas. "Tumben banget kamu ngajak Bunda main air."
"Iya soalnya tadi papa bilang, Buna cantik kalo lambutnya basah."
Aku dapat melihat Mas Rio melotot ke arah Ken. "Dih, kapan Papah bilang begitu? Emang pernah ya?"
Aku menatap Mas Rio dengan malas. "Udah deh Mas, akting Mas Rio jelek!" Ledekku lalu berlalu dari hadapan mereka berdua sambil menyibak rambutku sombong.
🍂🍂🍂
"AAAAAAA!!" Aku berteriak histeris sambil berlari kesana kemari.
"MAS RIO TOLONGIN AKUUU!!" Jeritku tatkala ada kecoa terbang yang terbang tak tentu arah.
Demi apapun, sebenernya aku tidak takut kecoa, aku bahkan bisa mengusir kecoa dengan sekali kibas, tapi jika lawannya kecoa terbang beda cerita, aku tidak bisa menghadapinya kalau itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ONE STEP CLOSER [END]
Romance"Cewek itu siapa Mas?" "Kekasih saya," jawab Mas Rio sambil menatapku. Aku tergelak singkat, "Terus saya?" "Kamu? Kamu juga kekasih saya," balasnya enteng. °°°° Aluna Oktaviani terpaksa harus menikah dengan se...