Menyembunyikan sesuatu

885 104 8
                                    

Hallo~ Minna.

Kepada kalian semua yang sedang membaca book ini maaf karena Kyu harus me-revisi nya.

Dan lebih baik baca kembali dari prologue karena isi-nya berbeda dari sebelumnya.

Terimakasih 💜.

#
#
#
#
#

Terlihat sebuah mobil hitam memasuki pekarangan kediaman keluarga Yeager, mobil itu terparkir tepat disamping mobil berwarna merah. Pemuda bersurai hazel yang adalah Eren keluar dari mobil dengan raut wajah yang terlihat sangat kesal, dia berjalan memasuki kediamannya.

"Ibu!!" panggilannya saat sudah berada didalam, seorang pembantu berjalan mendekati Eren dan sedikit membungkuk. "Tuan muda, nyonya dan tuan sedang pergi keluar kota" beritahu nya, membuat putra buana itu mengeryit.

"Keluar kota? kenapa tidak memberitahu ku?" tanyanya lagi, pembantu wanita itu menggeleng kecil membalas pertanyaan dari Eren. Terdengar decihan yang dikeluarkan oleh pemuda tersebut lalu segera berjalan menjauh dari sana.

---

Eren mengintip kedalam kamar tidur sang kakak, matanya mendapati (Name) yang terlihat tertidur dengan posisi membelakangi dirinya, melangkah masuk secara perlahan. Eren duduk di tepi ranjang milik (Name) dan terus memandangi wajah cantik yang tengah terlelap tersebut.

Tangannya terangkat untuk menyentuh dahi yang tertutupi oleh poni, 'suhu nya sudah seperti biasa, tapi kenapa dia tertidur dengan wajah yang terlihat lelah?' batinnya bertanya-tanya, Eren kembali menjauhkan tangannya dari dahi sang kakak. Dia tidak tahu jika tangan kiri (Name) bergerak dibalik selimut.

Eren menghela nafas, "kak, kau tahu...saat ak-"

Bugh!!

Eren terdiam saat sebuah bantal mengenai tepat wajahnya, sementara si pelaku, hanya cekikikan tidak jelas. "Ohohoho...maafkan aku" ujarnya, sambil mengelus surai hazel sang adik yang terlihat menunjukan raut kesalnya. "Huh!! menyebalkan" (Name) yang mendengar gumaman Eren, tersenyum kecil.

"Baiklah-baiklah, aku benar-benar minta maaf padamu" ujarnya lagi tapi pemuda yang duduk tepat disebelah nya mendengus sebal lalu melipat kedua tangannya didepan dadanya.

"Uhm...kau ingin mengatakan sesuatu padaku?" tanya (Name), Eren tampak menoleh menatap sang kakak lalu menggeleng kecil dan beranjak dari duduknya.

"Benarkah?"

"Hm" dehemnya sebagai balasan, lalu berjalan keluar menuju kamarnya yang berada tepat disamping kamar tidur (Name). (Name) yang melihat Eren berjalan dengan punggung yang sedikit membungkuk mengeryitkan dahinya.

"Sepertinya ada sesuatu yang dia sembunyikan" gumamnya dengan kepala yang sedikit dimiringkan. "Uhh...aku mau buang air kecil" dia segera melompat dari ranjangnya dan berlari menuju kamar mandi.

Sementara itu, dikamar anak bungsu keluarga Yeager. Eren terlihat sedang merebahkan tubuhnya dengan mata bermanik zamrud yang menatap langit-langit kamar. 'Mau apa dia datang ke Jepang kembali?' batinnya, dahinya terlihat mengkerut cukup dalam.

"Ekhem..." pemuda itu menoleh menatap pintu, matanya mendapati sang kakak yang tengah berdiri sambil menatapnya dengan kedua alis yang sedikit terangkat, dia membetulkan posisinya menjadi duduk.

"Ada apa?" tanyanya dengan nada yang terdengar kesal, (Name) berjalan mendekati ranjang sang adik dan mendudukan dirinya disamping Eren. "Kau menyembunyikan sesuatu dari ku?" tanya (Name), Eren mengeryitkan dahinya, "apa maksudmu? aku tidak menyembunyikan sesuatu kok" sangkalnya, (Name) menatap mata adiknya itu lalu mengedikan bahunya.

"Ada apa datang ke kamar ku?" matanya melirik (Name) melalui ekor matanya, "Bagaimana dengan orang yang kau temui hari ini?" tanya balik (Name) sambil menunjukkan seulas senyum tipis.

"Namanya Bertholdt Hoover dia lulusan Universitas Marley juga kakak kelas ku saat di SMP"

"Wohh...Benarkah?" Eren mengangguk kecil sebagai balasan, setelahnya (Name) menundukkan kepalanya membuat Eren menatapnya dengan mata yang mengerjap beberapa kali. "Ada ap-"

"Eren, kemarin aku melihatnya" ujarnya memotong perkataan sang adik, "siapa?" tanyanya bingung, "Levi" Eren yang mendengarnya membulatkan matanya terkejut. Apa katanya? melihat pria brengsek itu?.

"Di cafe tea, saat aku akan pulang. Dia masuk kedalam bersama seorang wanita bersurai caramel" lanjutnya lagi dengan kepala yang masih menunduk dan kedua tangan yang meremat sprei ranjang, "Mungkin itu wanita yang dia hamili?" tambahnya, Eren menatap kakaknya dengan sendu, dia tahu apa yang kakaknya rasakan saat ini.

"Ka_"

"Yaahh..., Sudahlah aku mau mandi dulu ya" potong (Name) lagi, sambil menatap adiknya dengan seulas senyum lebar dan segera keluar dari kamar sang adik. Eren mengepalkan kedua tangannya, "dasar pria brengsek!!" gumamnya dengan marah.

---

"Dimana cakenya?" Tanya Eren pada salah satu pembantu, pembantu itu segera mengambil cake yang (Name) simpan didalam lemari pendingin lalu segera memberikannya pada Eren, "terima kasih" wanita itu mengangguk dengan senyum kecil.

Eren berjalan menuju sofa yang berada diruang televisi dan segera membuka kotak berwarna merah tersebut, tapi matanya tiba-tiba membulat. "Apa!! hanya satu?!" ujarnya dengan suara yang sedikit dinaikkan, (Name) yang menawarkan nya saat perempuan bermanik zamrud itu selesai mandi.

"Jika tidak mau berikan padaku" Eren menengok kebelakang, kakaknya berjalan mendekati nya lalu duduk disampingnya, "Mana!!" ujarnya, sambil mengulurkan tangannya.

Eren mengedikan bahunya, "Cake ini milik ku, kau tidak boleh!!" larangnya dengan dahi yang mengkerut, lalu mengambil sepotong cake itu, "woahh...Ini enak!! siapa yang membuat nya?" tanya Eren setelah mulutnya terisi oleh cake tersebut.

"Calon karyawan ku" balas (Name) sambil tersenyum, Eren mengangguk kecil, "Ini cake yang enak!!, lebih dari buatan mu" sambil melirik kakaknya melalui ekor matanya, (Name) menatap dirinya dengan tatapan tajam, "oohh begitu, baiklah aku tidak akan membuatkan cake lagi untuk mu" balas (Name) sambil bersidekap dada. Eren menggelengkan kepalanya cepat sambil menatap kakaknya dengan mata yang membulat, "Tidak!! Kau harus membuat cake untuk ku!!"

"Kau bilang buatan ku tidak seenak yang sedang kau makan"

"Ya..., itu memang benar tapi jika kau tidak membuatnya aku tidak bisa merasakan cake yang tidak enak lagi" ujar Eren yang membuat (Name) berdecih kesal lalu menyalakan televisi. 'aku bohong...hehehe, sebenarnya cake buatan mu lebih enak dari cake yang sedang ku makan' batinnya sambil tersenyum.

"Hey!! Jangan tersenyum seperti itu, kau terlihat sangat jelek!!" setelah mengatakan itu (Name) beranjak dari sofa meninggalkan Eren dengan wajah shok nya, "Ke-kenapa dia bilang aku jelek?, padahal setiap aku tersenyum semua perempuan akan terpesona dengan ku" ujarnya dengan sangat percaya diri.

#
#
#
#
#

To Be Continued
#############

Sampai disini dulu ya Chapter ini

Jangan lupa Voment nya ya

See u

Revisi : 21 Juli 2021

Complicated Love ( Levi x Reader ) {Modern AU} - [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang