Kencan

727 92 2
                                    

Hallo~ Minna.

Kepada kalian semua yang sedang membaca book ini maaf karena Kyu harus me-revisi nya.

Dan lebih baik baca kembali dari prologue karena isi-nya berbeda dari sebelumnya.

Terimakasih 💜.

#
#
#
#
#

(Name) turun menuju ruang makan untuk mengambil susu strawberry yang berada didalam lemari pendingin, kedua tangannya dia masukkan kedalam saku piyama berwarna coklat yang dikenakan olehnya. Sampai di ruang makan yang bersatu dengan dapur, dia segera membuka lemari pendingin dan mengambil susu kotak miliknya, lalu berjalan menuju ruang televisi.

"Bagaimana dengan lebam mu? apa masih terasa sakit?" tanya Carla sambil membaca majalah wanita dengan secangkir teh hangat yang berada diatas meja, (Name) mendudukkan dirinya lalu meminum susu kotak itu dengan nikmat, "hm, sudah tidak terasa sakit lagi" Carla mengangguk kecil.

(Name) menaikan kedua kakinya ke atas sofa lalu mengeluarkan ponselnya dari saku piyamanya, sebelah tangannya sibuk mengutak-atik isi benda pipih canggih itu. Sampai tiba-tiba....

Uhuk uhuk!!

"Kakak!!"

Perempuan bersurai hazel itu menepuk-nepuk pelan dadanya, dia tersedak oleh susu strawberry miliknya sendiri karena melihat status yang dipasang oleh sahabatnya, "kau tidak apa-apa?" tanya ibunya sambil mengelus lembut punggung sempit putrinya.

(Name) mengangguk kecil membalas pertanyaan dari sang ibu, "kakak!! kakak!! lihat-lihat!! Jean dan kak Pi-"

"Aku sudah tahu!!, uhuk..." potong (Name) dengan cepat, dia menaruh susu kotaknya diatas meja dan kembali menatap pada layar ponselnya dengan dahi mengkerut. "Dari kapan mereka memiliki sebuah hubungan?" gumamnya lalu segera menekan kontak sahabatnya dengan segera (Name) mendekatkan ponselnya pada telinganya.

"Hallo (Name) ad-"

"Pieck!! kau sedang berkencan dengan Jean?" Potong (Name), kedua alisnya tampak bertaut, Eren menyentuh pundak kakaknya tahu apa yang dimaksud adiknya, perempuan bermanik zamrud itu menekan loud speaker diponselnya.

"Ahaha, i-iya"

"Dari kapan kau berkencan dengannya? kenapa tidak langsung memberitahu ku?" tanya (Name) dengan suara yang terdengar cukup kesal

"I-itu aku berkencan dengannya sejak dua hari yang lalu dan...aku tidak memberitahumu karena ini kejutan untuk mu" balasnya dengan suara yang terdengar sangat bahagia

"Tch!!, kejutan katanya" gumamnya, membuat Pieck terkekeh pelan karena perkataan sahabatnya, "dimana kuda?" tanya Eren, merebut ponselnya dari tangan si kakak.

"Eh!! Er_"

"Apa kau bilang!!?"

"Kuda!!" ulangnya dengan suara yang cuku keras lalu terdengarlah cemoohan dari Jean dan juga suara tawa kecil yang dikeluarkan oleh Pieck di seberang sambungan. "Kau juga kenapa tidak memberi tahu ku!!" ujarnya

"Kejutan..." Eren berdecih mengikuti sang kakak lalu kembali terdengar suara tawa kecil dari sana, (Name) mengambil kembali ponsel miliknya dari tangan besar Eren.

"Yasudahlah...lanjutkan kencan kalian!! Jean!! kau jangan mencoba membuat hal aneh-aneh pada Pieck!!" ujar (Name) sambil menunjukkan seulas senyum tipis yang tidak akan mungkin bisa dilihat oleh kedua orang yang tengah berkencan.

"Siap kak!!" serunya dengan suara yang terdengar semangat, (Name) terkekeh pelan lalu mematikan sambungan sepihak, dia kembali mengambil susu kotaknya dan menyandarkan punggungnya dengan santai. 'Kasian Porco' batinnya sambil tersenyum miris, mengingat jika teman satu SMP nya mempunyai rasa pada Pieck.

"Woahh...Pieck sudah berkencan dengan Jean!?" (Name) dan Eren menoleh secara bersamaan, mata putri sulung keluarga Yeager sedikit membulat saat melihat keberadaan yang berada dibelakang ibunya, "eh!! ayah, kapan datang?" tanya Eren dengan bingung.

"Saat kakak mu menelpon, Pieck" balasnya dengan menunjukkan senyum tipisnya, Eren mengangguk kecil lalu kembali menatap layar ponselnya dengan dahi yang mengkerut cukup dalam.

"Kau kapan? (Name)" tanyanya tiba-tiba dengan sebelah alis yang terangkat membuat, ibu dan kedua anaknya menoleh menatap Grisha dengan dahi yang sedikit mengekerut.

"...pasangan?" Grisha mengangguk kecil, dia mendudukkan dirinya disamping sang istri. Bermaksud ingin mendengar lebih jelas jawaban dari putrinya, (Name) menghela nafas dengan perlahan lalu kembali menatap pada sang ayah.

"1.000 tahun lagi" ujarnya dengan cepat lalu segera beranjak dari sana dan berjalan menuju kamarnya kembali meninggalkan Grisha yang menganga lebar dan Eren juga Carla yang melongo mendengar jawaban anak perempuan satu-satunya.

"1-1.000 tahu lagi?" gumam Grisha terkejut, Eren tertawa mendengar gumaman ayahnya sementara Carla menghela nafas lelah lalu sedikit memukul dada bidang milik suaminya dengan cukup kuat, membuat pria setengah paruh baya itu sedikit meringis karena perlakuan istrinya. "Kau ini!! kenapa bertanya begitu lagi?" tanyanya dengan kesal.

Grisha menghela nafas lelah, "Carla, aku hanya ingin cepat-cepat melihatnya berdiri berdampingan dengan pemuda yang dia cintai" ujarnya memberitahu dengan bibir yang tertekuk, Carla lagi-lagi hanya bisa menghela nafas karena suaminya.

"Bukankah ayah tahu?" ujar Eren tiba-tiba, membuat Grisha menatapnya dengan dahi yang sedikit mengernyit, "siapa? ayah sama sekali tidak tahu, cepat beritahu ayah Eren!!" ujarnya, binar-binar kecil sudah terlihat jelas didalam matanya

Sementara itu, Eren dan Carla hanya bisa menghela nafas dengan perlahan lalu kembali menatap pada pria yang sudah terlihat tidak sabar untuk mendengarnya, "Levi..." ujar ibu dan putra itu secara bersamaan. Membuat Grisha terdiam dengan mata yang sedikit membulat.

"APA...."

---

"Isshh...kenapa ayah berteriak?" gumamnya dengan kesal karena suara teriakan ayahnya yang memasuki Indra pendengarannya, (Name) membuka laci nakasnya lalu mengambil sebuah earpods berwarna hitam miliknya.

#
#
#
#
#

To Be Continued
#############

Sampai disini dulu ya Chapter ini

Jangan lupa Voment nya ya

See u

Revisi : 25 Juli 2021

Complicated Love ( Levi x Reader ) {Modern AU} - [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang