Hallo~ Minna.
Kepada kalian semua yang sedang membaca book ini maaf karena Kyu harus me-revisi nya.
Dan lebih baik baca kembali dari prologue karena isi-nya berbeda dari sebelumnya.
Terimakasih 💜.
#
#
#
#
#(Name) melirik Niccolo yang sedang duduk disampingnya, mata pemuda bersurai blonde terus saja terfokus pada layar ponsel pintar miliknya, (Name) menghela nafas dengan perlahan lalu menatap Niccolo dengan kerutan yang berada di dahinya, "Niccolo... sekarang aku tidak bisa tidur karena dirimu!! dan sekarang aku harus segera pergi ke sekol-"
"Sekolah libur!!" potong Niccolo dengan cepat, (Name) ber-hah dengan mata yang sedikit membulat. "Hm, kau lupa jika hari ini adalah hari Sabtu?!" tanyanya sambil melirik perempuan bersurai hazel tersebut.
"Benarkah?" gumamnya lalu mengambil ponselnya yang berada diatas meja, dia tersenyum kikuk sambil mengelus tengkuknya, "ahahaha...yang kau katakan benar" ujarnya. Niccolo sedikit mendengus lalu menatap (Name) dengan ponsel yang dia matikan. "Huh!! kenapa kau bisa lupa, begini?" tanyanya dan dibalas dengan mengedikan kedua bahunya oleh (Name). Perempuan bersurai hazel itu menaruh ponselnya kembali ditempat semula.
(Name) kembali menatap Niccolo yang juga sedang menatapnya dengan kedua alis yang terangkat, "um...Niccolo, menurutmu apa arti dari sebuah 'pertunangan' ?" tanyanya, pemuda bersurai blonde itu mendongak menatap langit-langit apartemen yang ditempati oleh (Name). "Um...aku tidak terlalu tahu apa arti dari 'pertunangan'...tapi, jika tidak salah arti dari sebuah 'pertunangan' adalah sepasang kekasih yang sepakat untuk menjad-"
"Aku sudah tahu yang itu!!... bagaimana dengan arti yang lainnya?" tanyanya dengan mata yang masih terus menatap Niccolo, pemuda itu mengedikan bahunya. "Tidak tahu tuh...kenapa kau harus menanyakan hal seperti itu padaku? yang notabene nya belum memiliki pasangan?" tanyanya balik. 'Tapi aku memiliki Sasha' batinnya. (Name) menghela nafas dengan perlahan, "ya...kenapa aku bertanya padamu, ya?" gumamnya.
Niccolo melirik perempuan bersurai hazel itu, 'um...dia menanyakan tentang itu karena mantan tunangannya, kah? aku ingin mendengar masalah apa yang telah terjadi pada keduanya...apa dia akan membicarakannya dengan ku? baiklah, aku akan mencobanya dulu!!' batinnya. "Kau mempertanyakan tentang hal itu... karena kau sudah memiliki tunangan, kan?" tanyanya, dibuat-buat seperti tidak mengetahui apa-apa, (Name) menatap Niccolo dengan kedua mata yang sedikit membulat, "huh!! aku sama sekali belum memiliki tunangan" jawabnya sambil tersenyum tipis.
Niccolo duduk menghadap (Name), "kau berbohong!! matamu mengatakan jika dirimu berbohong!!. Kau memiliki tunangan, kan?" tanyanya lagi dengan dahi mengkerut dan dibalas gelengan sedikit cepat oleh (Name), "aku tidak memilikinya, Nicco!" sangkalnya.
"Bicara jujur padaku!! kau bertanya seperti itu karena kau sedang memiliki masalah dengan tunangan mu, kan?" tanyanya lagi dengan kedua tangan yang dilipat didepan dada dan lagi (Name) menggeleng."Oh... ayolah (Name), katakan yang sejujurnya padaku! aku berjanji tidak akan memberitahu siapapun" ujarnya dengan sedikit kesal, (Name) mengernyitkan dahinya cukup bingung dengan Niccolo, "kau terdengar... seperti memaksa ku" serunya dengan kepala yang sedikit dimiringkan.
"Huh!! siapa yang memaksa mu? aku hanya ingin mendengarkan masalah mu... mungkin saja aku bisa membantu untuk memecahkan masalahnya" ujarnya, (Name) melihat Niccolo untuk beberapa detik lalu tersenyum yang membuat kedua matanya terpejam.
-Flashback On-
Terlihat dua perempuan yang sedang duduk di dalam kafe, mereka berdua sedang asik membaca sesuatu yang membuatnya sesekali tertawa mendengarnya. "Hahh...aku jadi ingin cepat-cepat menyusul mu" ujar seorang perempuan bersurai hitam panjang --Pieck-- perempuan yang duduk berseberangan dengannya sedikit membulatkan matanya, "kita tidak sedang membicarakan itu!!" serunya dengan dahi yang sedikit mengekerut --(Name)--.
Pieck kembali terkekeh kecil, "iya-iya...maaf, tapi aku benar-benar ingin menyusul mu!!" ujarnya dengan kepala yang sedikit dimiringkan.
"Hm...kalau begitu cepat cari pasangan!! dan kita akan mengadakan acara pernikahan bersama-sama!!" balasnya dengan mata yang terlihat berbinar dan antusias, "tapi, kau sudah bertunangan dengan Levi..." (Name) mengibas-ngibaskan satu tangannya, "ahaha...itu tidak perlu dipikirkan!! aku akan mengundurkan nya, sampai kau bertunangan dengan pasangan mu"
"Huh!! enteng sekali kau berbicara, mencari pasangan itu sulit tahu. Beda dengan mu dan Levi...yang memang sudah memiliki hubungan sejak SMA" ujarnya lalu mereka berdua tertawa bersama kembali, tidak tahu apa yang lucu dalam perkataan Pieck?.
"Kau pasti bisa-"
"(Name)!!" merasa terpanggil, perempuan bersurai hazel itu menoleh kesamping kanannya, dia tersenyum lebar saat melihat pemuda bersurai hitam dengan gaya undercut yang adalah tunangannya --Levi--. "Levi? ada apa, apa kau sudah selesai membantu paman Kenn-"
"Bisa kita bicara?" Levi melirik Pieck yang sedang menatapnya dengan bingung, "um...hanya berdua" lanjutnya. (Name) mengangguk kecil lalu menatap sahabatnya untuk tetap menunggunya dikafe ini dan diangguki Pieck. (Name) beranjak dari duduknya dan berjalan keluar bersama Levi.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanyanya sambil tersenyum manis, Levi menatap wajah (Name) lekat-lekat lalu menarik tangan tunangannya menuju sebuah taman bunga yang memiliki air mancur buatan, 'huh!! apa yang ingin dia bicarakan?' batinnya, dia merasa cukup heran pada Levi.
~~
#
#
#
#
#To be continued
##############Sampai disini dulu ya Chapter ini
Jangan lupa Voment nya ya
See u
Revisi : 4 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love ( Levi x Reader ) {Modern AU} - [√]
Fantasy[Completed] - [Sudah di revisi] [Book 1] "Tanggung jawab. Itu yang harus kau lakukan, karena itu semua perbuatan mu" - (Name) Yeager "Tapi aku tidak mencintai nya. Aku hanya mencintai mu"- Levi Ackerman ╏ ╏ ╏ メDon't Copy my bookメ Start : 14 Mare...