Hallo~ Minna.
Kepada kalian semua yang sedang membaca book ini maaf karena Kyu harus me-revisi nya.
Dan lebih baik baca kembali dari prologue karena isi-nya berbeda dari sebelumnya.
Terimakasih 💜.
#
#
#
#
#Ayah!!" pria bersurai hitam menolehkan kepalanya melihat pada Dave yang berjalan beriringan dengannya, "ayah...aku ingin ikut mencari kak (Name)" katanya dengan wajah memohon yang dia keluarkan. Levi menyunggingkan seulas senyum tipis dan mulai membungkukkan tubuhnya.
"Dave. Hari ini kau harus sekolah, kan?" tanyanya dan hanya dibalas anggukan kecil oleh anak laki-laki bersurai caramel itu, Levi mengelus sayang kepala bersurai caramel itu..."Jadi~ Dave gak boleh ikut?" tanya balik Dave dan dibalas anggukan oleh sang ayah.
"Kau harus belajar. Ok...supaya saat kak (Name) kembali, dia akan senang melihat Dave yang semakin pintar ini" Dave sedikit menundukkan kepalanya dengan jari-jari yang dia mainkan. "Baiklah~ Dave tidak akan ikut...Dave akan pergi sekolah saja!" ujarnya yang membuat Levi menambah senyumnya.
"Tch!!.." suara decihan kecil keluar dari mulut seorang wanita bersurai blonde yang sedari tadi melihat interaksi kedua anak dan ayah (bukan kandung) tersebut.
---
"Huh!?. Ini...kalung milik kakak!!" serunya dengan kedua mata yang melebar, pemuda bersurai hazel itu berlari menghampiri Moblit yang sedang mencatat sesuatu. "Moblit!!" merasa terpanggil Moblit pun menengok kebelakang.
"Eren? apa yang kau bawa?" tanyanya saat melihat sebuah kalung perak yang berada ditangan Eren..."ini!! ini kalung milik kakak!!" jawabnya dengan senyum yang terlihat sedikit lebar yang tersungging indah dibibir nya. "Benarkah?" Eren mengangguk membalas pertanyaan Moblit.
Mata bermanik zamrud itu menatap berbinar pada kalung perak itu, "ya...ini milik kakak...dia selalu memakai kalung ini!! salah satu barang yang sangat kakak suka. Apa mungkin dia ada disekitar sini?" Moblit menatap Eren dengan pandangan yang sulit diartikan..."itu~ belum tentu!! tapi sebaiknya kita terus saja mencarinya disini!!" balasnya dan diangguki oleh pemuda bersurai hazel yang sekarang sedang memasukkan kalung kedalam saku celananya.
---
"Gordon?...kenapa dia lama sekali?" tanya seorang pemuda bersurai hitam. Gunther, yang duduk dengan jari telunjuk yang terus mengetuk-ngetuk meja kayu...Elda yang duduk dengan mata yang fokus bermain ponsel mengedikan bahunya.
Helaan nafas keluar dari mulut Gunther, dia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ruangan berpintu biru...membuat Eld mulai mengikutinya untuk berjaga-jaga
Klik!!
"Hahh...dia tidur lagi?" ujarnya saat lampu dinyalakan oleh pemuda yang berdiri disampingnya..."Oi!! Eld~" Eld yang berada disampingnya hanya berdehem sebagai balasan.
"Kau selalu memberinya makan, kan?. jika aku dan Gordon sedang pergi keluar?" tanya Gunther dengan mata yang menatap Eld tajam. "Kau juga...mengobati luka-lukanya, kan?" lanjutnya lagi, Eld mengedikan bahunya tidak peduli..."kau tahu, kan? jika dia ingin perempuan ini mati!!"
"aku hanya memberi dia makanan bekas juga menyiramkan air pada lukanya" balasnya dengan kepala yang sedikit dimiringkan...Gunther mendecih kesal. "Itu sama saja...kau sialan!!" katanya dengan kedua tangan yang mencengkram kuat kerah pakaian milik Eld...ponsel yang tiba-tiba bergetar membuatnya melepaskan cengkraman di kerah Eld dan mulai merogoh saku celananya.
Mendekatkan benda pipih canggih pada telinganya, dia mulai membuka mulutnya. "Hallo?...ada apa menelpon?" tanyanya pada orang yang sudah menghubunginya.
"Bagaimana keadaan nya?"
Matanya beralih menatap (Name) yang tengah tidur dengan kepala yang tertunduk, "hm...dia~ memiliki banyak luka karena pisau lipat ku" ujarnya dengan dagu yang sedikit dinaikkan.
"Apa...dia masih bernafas?"
Gunther berdehem dengan kepala yang dianggukan. Walaupun itu tidak akan mungkin bisa dilihat oleh sang penelepon.
"Tch! Aku ingin kau cepat menyingkirkan nya!"
"Ya ya...kami akan segera menyingkirkan perempuan berparas cantik ini~" sahutnya dengan seringai yang jelas tercetak dibibir nya.
"Baguslah!!...tetap berhati-hati!! jangan sampai ada yang mencurigai kalian bertiga!!
"Kau tenang saja, Petra~"
Beep!!
"Petra?" Gunther dan Eld menatap pada (Name) yang sedang menatapnya dengan dahi yang mengernyit cukup dalam..."Petra, perempuan yang memiliki surai caramel itu, kan?" tanyanya dengan mata yang menatap tajam pada keduanya.
"Sialan!! kau mendengarnya ternyata!!" Gunther kembali memasukkan ponselnya dan berganti mengeluarkan pisau lipat miliknya dan berjalan mendekati perempuan bersurai hazel itu. Eld yang sedang menghalangi pemuda bersurai hitam itu terkena makian dari Gunther. "Sialan!! minggir kau brengsek!!" sebelah tangannya mendorong Eld dengan sangat kuat membuat pemuda itu hampir saja terjatuh.
Kakinya melangkah sangat cepat mendekati (Name) yang masih menatapnya dengan tajam. Gunther membungkukkan tubuhnya dan menarik dagu (Name), dia menatap perempuan bersurai hazel itu dengan seringai lebarnya. Gunther mulai menekan ujung pisau lipat miliknya pada leher (Name) yang masih bersih.
"Oh...kau sudah tidak takut lagi dengan pisau lipat ini?. Hm" saat tangannya mulai menekan ujung pisau lipat miliknya, Eld menghentikan pergerakannya dengan tangan yang mencengkram kuat pergelangan tangan Gunther, "biarkan saja dia!!" ujarnya dengan suara yang sedikit ditinggikan.
Gunther mendengus dan menepis tangan Eld dengan sebelah tangan bebasnya. "Kau mulai jatuh hati padanya, ya?" Eld membelalakkan matanya..."huh!! apa-apaan kau in-"
"Diamlah dan aku akan mengerjakan tugas ku" potong Gunther cepat lalu mulai menggoreskan ujung pisau lipat itu pada leher (Name), membuat perempuan bersurai hazel itu meringis dengan kedua mata yang terpejam dengan kuat...Eld? sebenarnya pemuda itu ingin menarik pisau yang berada ditangan Gunther, tapi...bisa-bisa pemuda bersurai hitam itu malah menusuknya terlebih dahulu sebelum pisaunya diambil oleh Eld.
#
#
#
#
#To be continued
#############Sampai disini dulu ya Chapter ini
Jangan lupa Voment nya ya
See u
Revisi : 18 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love ( Levi x Reader ) {Modern AU} - [√]
Fantasía[Completed] - [Sudah di revisi] [Book 1] "Tanggung jawab. Itu yang harus kau lakukan, karena itu semua perbuatan mu" - (Name) Yeager "Tapi aku tidak mencintai nya. Aku hanya mencintai mu"- Levi Ackerman ╏ ╏ ╏ メDon't Copy my bookメ Start : 14 Mare...