Keberangkatan

679 104 18
                                    

Hallo~ Minna.

Kepada kalian semua yang sedang membaca book ini maaf karena Kyu harus me-revisi nya.

Dan lebih baik baca kembali dari prologue karena isi-nya berbeda dari sebelumnya.

Terimakasih 💜.

#
#
#
#
#

Kemarin saat (Name) kembali dari daycare, diantar oleh Pieck. Ayahnya segera memeriksakan keadaan putri sulungnya yang masih terlihat pucat, walaupun sesak yang dia rasakan sudah tidak terlalu menyerangnya.
Grisha mengatakan jika tubuh (Name) tiba-tiba melemah dan itu bisa akibat, si sulung yang terlalu banyak pikiran.

Carla mengecup dahi putih putrinya dengan cukup lama lalu menatap anak perempuan satu-satunya dengan sayang, "jangan lupa untuk meminum obat mu, ya..." ujarnya dengan suara yang lembut, sirat kekhawatiran terlihat jelas diwajahnya.

"Jangan terlalu memikirkan sesuatu yang berat! konsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, sesekali beli susu murni untuk kau minum..." ujar Grisha sambil mengelus sayang surai hazel milik putrinya dan dibalas oleh anggukan kecil oleh (Name).

Perempuan itu sekarang melirik adiknya yang terlihat tampak murung, dia tersenyum tipis lalu melangkah mendekati Eren yang berada disamping ayahnya, "jangan murung begitu, dong..." ujarnya sambil sedikit memiringkan kepalanya. Eren memalingkan wajahnya kesamping, "siapa yang murung!? kau mungkin" bantahnya dengan suara yang sedikit bergetar.

(Name) tersenyum kecil lalu mengelus Surai adiknya dengan sayang, ya... walaupun mereka selalu bertengkar tapi sebenarnya kakak-adik itu menyayangi satu sama lain. Eren menunduk, membiarkan surainya dielus, 'aku akan merindukan kakak' batinnya dengan sedih.

"Bi!!" merasa terpanggil, perempuan itu menoleh kebelakang. Matanya terlihat berbinar saat melihat Tom yang melambaikan tangannya pada (Name), diikuti oleh kedua orang tuanya, "ati-ati ya!!" ujarnya dengan wajah yang terlihat cemberut, (Name) tersenyum lebar lalu mengangguk kecil. Dia segera memasuki taxi yang dia pesan 15 menit yang lalu dan membuka jendela taxi tersebut. "Aku pergi, ya..." ujarnya dengan senyum lebar dan dibalas lambaian tangan oleh semua anggota keluarganya.

Saat taxi itu melaju melewati block D, (Name) dapat melihat Dave yabg berdiri dengan menunjukkan raut wajah datarnya, dia menghembuskan nafasnya dengan perlahan lalu bersandar.

---

Dave masuk kedalam kediaman keluarga Ackerman, hari ini dia akan dijemput dan dibawa oleh sang ibu keluar dari kediaman mantan suaminya.

Kenny dan Kuchel sedang tidak ada, kakak-adik itu sedang keluar mengurus bisnis keluarga mereka, keduanya tahu permasalahan yang baru saja terjadi kemarin. Kenny dan Kuchel lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan bisnis dan membiarkan Levi untuk tetap diam dirumah, Kuchel tidak mau terjadi apa-apa pada putranya lagi. Levi pernah mengalami depresi saat 5 tahun yang lalu karena harus menikah dengan Petra yang harus meninggalkan (Name) tunangannya, membuat pria bersurai hitam tersebut harus dibawa oleh Kuchel dan Kenny kepada Psikiater dan akhirnya Levi sembuh setelah 7 bulan.

Dave melangkahkan kaki kecilnya menuju kamar Levi yang dulunya kamar kedua orangtuanya.

Klik

"Disini gela_"

"Apa dia sudah berangkat?" Dave menolehkan saat mendengar suara sang ayah, matanya menangkap Levi yang sedang duduk dengan menunjukkan raut wajah sedih.

"Um...ya perempuan itu sudah berangkat" balas Dave, dia berjalan mendekati Levi dengan senyum yang terlihat bahagia dan berdiri disamping pria bermanik abu-abu itu, "mmhh... A-apa aku ma-masih bisa memanggilmu ayah?" Tanya Dave dengan kepala tertunduk.

Sesaat tidak ada suara yang dikeluarkan oleh Levi, sampai akhirnya..."Ya, panggil aku sesukamu, aku ini masih ayahmu walaupun bukan ayah kandungmu" ujarnya, matanya menatap Dave dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Terima kasih...ayah!!" setelah itu dia berlalu keluar dari kamar Levi dengan keadaan yang terlihat lebih bahagia dari sebelumnya.

"Ibu!!" matanya membulat saat melihat Petra yang sudah berjalan menuju lantai atas, dia berlari menghampiri ibunya lalu melompat kedalam gendongan wanita bersurai caramel tersebut. "Ibu merindukan mu..." bisik Petra dengan mata yang terpejam dan dibalas anggukan kecil oleh Dave, "aku juga..." balasnya dan tambah memeluk erat leher wanita yang telah melahirkannya.

"Ah!! ya, ibu tahu? perempuan itu sudah pergi dari sini" ujarnya memberitahu sang ibu, Petra yang mendengarnya mengernyitkan dahinya bingung. "Um...siapa?" tanyanya dengan kepala yang sedikit dimiringkan.

"Uh...k-kak (Name)!! ibu... kenapa ayah bisa menyukainya? padahal jika dilihat-lihat dengan baik, ibu lebih cantik darinya" ujarnya sambil menangkup kedua pipi ibunya. "Um...hati ibu juga sepertinya lebih bersih darinya" tambahnya dengan dahi yang sedikit mengekerut.

Petra terkekeh pelan lalu mengecup sayang pipi kanan putranya, "kau benar sayang...ibu juga heran kenapa ayahmu lebih memilih dirinya daripada ibu. Bukankah perempuan itu terlihat um...aneh?" Dave mengangguk menyetujui perkataan sang ibu.

Mereka tidak tahu...jika sedari tadi, Levi mendengar semua yang dibicarakan oleh ibu dan anak itu, dia mengepalkan kedua tangannya sedikit kuat.

'Tidak punya mata, ya? huh!! hati kotor, katanya?. Apa dia tidak menyadari siapa yang memiliki hati kotor itu?!!' batinnya dengan kesal.

#
#
#
#
#

To Be Continued
##############

Sampai disini dulu ya Chapter ini

Jangan lupa Voment nya ya

See u

Revisi : 29 Juli 2021

Complicated Love ( Levi x Reader ) {Modern AU} - [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang