Undangan pernikahan

669 79 8
                                    

Hallo~ Minna.

Kepada kalian semua yang sedang membaca book ini maaf karena Kyu harus me-revisi nya.

Dan lebih baik baca kembali dari prologue karena isi-nya berbeda dari sebelumnya.

Terimakasih 💜.

#
#
#
#
#

(Name) menepuk-nepuk bahu kanan Olou dengan senyum tipis yang tersungging di bibirnya, "Dave...dia pasti akan mengakui mu" ujarnya dan melangkah keluar meninggalkan Olou disana dengan kepala yang sedikit tertunduk.

(Name) celingak-celinguk saat keluar dari dapur, matanya sama sekali tidak melihat Niccolo yang baru saja dia tinggal beberapa menit yang lalu, "kak (Name)!!" panggil Mina membuat si empu menoleh dengan kedua alis yang sedikit terangkat. "Tadi...seorang pemuda tinggi bersurai blonde, mengatakan padaku jika dirinya akan keluar bersama Sasha...dia menyuruhku menyampaikan itu" ujarnya sambil tersenyum manis.

"Eh!! Sasha kemari?" tanyanya dengan wajah terkejut dan dibalas anggukan oleh perempuan bersurai hitam diikat dua. "Um... terimakasih karena sudah memberitahu ku~" Mina kembali mengangguk kecil membalas ucapan atasannya

---

"Kak Jean!!" merasa terpanggil, pemuda bersurai sedikit panjang itu menengok kebelakang. Dia sedikit membungkukkan tubuhnya saat mendapati seorang gadis kecil yang tengah tersenyum padanya, "ya...apa kau membutuhkan sesuatu?" tanyanya lalu menggendong gadis kecil bersurai abu-abu. "Um...begini, bisakah...Mia mendapatkan kartu undangan kakak dan kak Pieck?" tanyanya dengan kepala yang sedikit dimiringkan.

"Tentu saja boleh!! setiap anak yang berada di daycare milik kak Pieck...akan mendapatkan kartu undangannya" sahut suara seorang perempuan dari belakang keduanya, "benarkah?!" tanya dengan tersenyum lebar dan dibalas anggukan oleh Pieck. "Yeayyy!! Mia akan memberitahu papi dan mami!!" ujarnya dengan antusias lalu melompat turun dari gendongan Jean.

Jean memeluk erat pinggang sang calon  istri dan menyandarkan kepalanya pada kepala milik Pieck, membuat perempuan bersurai hitam panjang itu mengkerutkan dahinya. "Berat~ Jea-"

"Permisi~"

Sepasang calon suami istri yang sangat-sangat mengenali suara milik seorang perempuan segera menoleh melihat pada pintu utama daycare dengan mata yang membulat sempurna. "(Name)/kak (Name)" gumam keduanya, Pieck berlari kecil menghampiri sahabatnya membuat pelukan dipanggangnya terlepas dan segera memeluk tubuh (Name).

"Sudah lama ya..." katanya dan diangguki oleh perempuan bersurai hazel itu, Jean berjalan mendekati kedua sahabat yang sedang menumpahkan rasa rindunya masing-masing. "Kapan Kaka kembali?...kenapa tida memberitahu kami?" tanyanya, Pieck melepaskan pelukannya dan mencengkram dengan sedikit kuat kedua bahu sahabatnya, "hm...kapan kau kembali? jahat!! tidak memberitahu kami~" ujarnya sambil bersidekap dada.

(Name) terkekeh pelan, "kemarin...aku tidak mengabari kalian karena ini kejutan~" beritahunya dengan tersenyum lebar. "Hm...kejutan ya? kalau begitu~ kami juga memiliki kejutan untuk kakak" sahut Jean dan segera berjalan memasuki salah satu ruangan.

"Hm...apa?" tanyanya pada Pieck yang sekarang sedang tersenyum lebar pada dirinya, "lihat saja~" balasnya sambil menunjukkan senyum jahilnya. Beberapa menit kemudian Jean kembali dengan sebuah kartu berwarna merah dengan pita yang terpasang rapih diatasnya, "nah... silahkan dibaca~" (Name) mengambil kartu tersebut dari tangan teman adiknya itu dan menatap keduanya dengan pemasaran.

"Buka!!" titah Pieck sambil menyandarkan kepalanya pada lengan bagian atas milik sang calon suami yang sekarang sedang memeluk pinggangnya dengan sangat erat. Dengan perlahan (Name) membaca kalimat yang berada didepan kartu tersebut, "undangan pernikahan..." gumamnya dengan dahi yang mengernyit.

(Name) membuka kartu undangan tersebut dan seketika matanya membulat sempurna, dia menatap kedua pasang calon pasangan suami-istri itu dengan senyum lebar, "kalian...akan menikah!!" ujarnya dengan antusias dan diangguki oleh Pieck dan Jean yang menaik-turunkan kedua alisnya.

"Aku mengundang kalian...jangan lupa untuk datang, ya~" ujar Pieck dengan kepala yang sedikit dimiringkan, "huh!! mana mungkin aku tidak datang ke acara pernikahan sahabatku" sahutnya dengan kedua tangan yang dilipat didepan dada.

---

Perempuan bersurai hazel dengan manik zamrud itu menghembuskan nafasnya dengan perlahan yang membuat kedua matanya tertutup. Dia baru saja pergi dari daycare milik sang sahabat.

'Sudah akan menikah, ya~' batinnya tersenyum senang karena Pieck akan segera menikah dengan teman adiknya yang memang cukup dekat juga dengan dirinya. 'Enak ya~ jika... semuanya berjalan dengan begitu lancar, tidak seperti diriku dan sekarang....aku merasa bersalah dan malu padanya' batinnya sambil menyunggingkan senyum mirisnya.

"Hahh... sudahlah~" gumamnya lalu mulai beranjak dari bangku taman yang sudah lama tidak dia kunjungi, saat kakinya baru saja melangkah keluar dari area taman tiba-tiba saja...

Buagghh!!!...

Bruckk...

#
#
#
#
#

To be continued
#############

Sampai disini dulu ya Chapter ini

Jangan lupa Voment nya ya

See u

Revisi : 10 Juli 2021

Complicated Love ( Levi x Reader ) {Modern AU} - [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang