Pernikahan

999 81 7
                                    

Hallo~ Minna.

Kepada kalian semua yang sedang membaca book ini maaf karena Kyu harus me-revisi nya.

Dan lebih baik baca kembali dari prologue karena isi-nya berbeda dari sebelumnya.

Terimakasih 💜.

#
#
#
#
#

Hari ini adalah hari yang sangat (Name) dan Levi tunggu-tunggu sejak beberapa bulan yang lalu...ini adalah hari pernikahan mereka setelah dua Minggu yang lalu adalah acara pernikahan Pieck dan juga Jean yang sekarang sah menjadi suami perempuan bersurai hitam panjang tersebut.

(Name) yang berada didalam ruangan menatap pantulan dirinya dari cermin berbentuk oval...perempuan yang akan segera menikah itu mengulas senyum lebar saat melihat penampilannya sekarang. Gaun berwarna putih yang pas ditubuhnya, hiasan rambut juga sedikit make up yang dipoles diwajah cantiknya, jantungnya terasa berdegup sangat kencang karena gugup.

"(Name)~" perempuan bermanik zamrud berbalik dengan senyum yang masih terpasang cantik dibibirbya, "woww...kenapa sahabatku ini bisa berubah menjadi sangat cantik~" katanya dengan sedikit menggoda. "He!! kau tidak menyadarinya?...aku sudah cantik dari lahir" jelasnya dengan kedua tangan yang dia lipat didepan dada yang membuat keempat orang yang berjalan mendekatinya terkekeh kecil.

"Huh! kakak sepertinya~ aku mendengar suara debaran jantung mu" ujar Mikasa tiba-tiba membuat (Name) menunjukkan raut wajah malunya. "Huh...yang sebentar lagi akan menjadi istrinya Levi sedang gugup, ya?" goda sang ibu membuat kedua pipi (Name) memerah.

"Ibu...sepertinya Levi dan yang lainnya sudah menunggu" ujar Yelena membuat wanita setengah paruh baya itu mengangguk kecil lalu menuntun putrinya untuk segera keluar dari ruangan diikuti oleh yang lainnya.

Disisi lain, pria yang akan menjadi suami dari (Name) Yeager itu tengah mengontrol detak jantungnya yang berdegup dengan cukup kencang. walaupun...dia sudah pernah mengalami hal seperti ini, tapi~ saat itu dia tidak merasakan kegugupan seperti pernikahan yang sekarang...ini rasanya sangat berbeda.

Levi menghembuskan nafasnya dengan perlahan lalu menatap lurus kedepan dimana (Name) akan keluar dari sana diantar oleh calon ibu mertuanya...saat Yelena, Pieck dan Mikasa sudah keluar dari sana dan segera duduk dikursi masing-masing, detak jantungnya kembali berdegup dengan cukup kencang. 'Jantung sialan!!' umpatnya.

Levi membulatkan matanya saat sosok perempuan ber-gaun putih muncul dengan tangan yang dituntun oleh Carla. Cantik!! satu kata itu yang terus berputar-putar di otaknya saat melihat (Name)...(Name)? perempuan itu juga sama terkejutnya saat mendapati Levi yang memakai jas berwarna hitam dan sebuket bunga yang pria itu pegang.

Keduanya segera mengembalikan wajah terkejutnya seperti biasa. Sekarang (Name) sudah berdiri tepat dihadapan Levi sang calon suami, rona merah terlihat jelas dikedua pipinya dengan seulas senyum tipis membuat Levi terpukau...pria itu memberikan buket bunga pada (Name).

Beberapa menit kemudian, upacara pernikahan sudah selesai mereka berdua sudah mengucapkan sumpah pernikahan. Walaupun...ada kendala karena (Name) tidak sengaja menjatuhkan cincin yang akan ia pasangan kan dijari Levi (saking gugupnya). Membuat beberapa orang harus membatu mencari cincin yang jatuh.

Dan sekarang...keduanya sudah sah menjadi pasangan suami-istri.

Dave segera berlari menuju pada ayahnya yang berdiri disamping perempuan bersurai hazel tersebut. Anak itu sama sekali belum menganggap Olou sebagai ayah kandungnya, di hanya...menganggap pria itu sebagai pamannya.

"Ayah!!" Dave melompat kedalam dekapan Levi yang berhasil ditangkap oleh pria bersurai hitam itu, matanya melirik pada (Name) yang tengah tersenyum lembut. "Mama..!" ujarnya dengan tiba-tiba yang membuat (Name) membulatkan matanya terkejut, "ma-mama?" Dave segera menyembunyikan wajahnya diceruk leher Levi dengan wajah yang memerah.

Levi terkekeh kecil lalu memeluk pinggang perempuan yang sudah menjadi istrinya itu, "bukankah sudah kuberitahu...jika Dave akan memanggil mu ibu atau mama, apa kau lupa?" tanyanya. (Name) menggeleng kecil lalu mengangkat tangannya untuk mengelus sayang surai caramel milik Dave.

"Aku...mama mu, sekarang" katanya, bisa Levi rasakan jika Dave mengangguk pelan lalu tangan kecilnya tambah melingkar dengan kuat dileher Levi membuatnya sedikit terkekeh.

Hari itu...adalah hari paling membahagiakan untuk kedua keluarga karena (Name) dan Levi bisa kembali bersama, tanpa adanya lagi pengganggu yang merusak hubungan keduanya.

---

"Bersenang-senanglah!!" tanyanya menepuk-nepuk pundak Levi dengan seringai yang ditunjukkan olehnya...Dave menarik jas yang dikenakan oleh Kenny membuat keduanya menurunkan pandangan.

"Paman...kenapa, Dave tidak boleh disini bersama ayah dan mama?" tanyanya dengan bibir yang mengekerut, Levi menyunggingkan seulas senyum kikuk pada putranya yang sekarang tengah digendong oleh Kenny, "Dave...mereka berdua akan bermain~" ujarnya sambil mencubit pipi anak laki-laki itu.

"Pa-paman!!" Kenny kembali menepuk-nepuk pundak keponakannya.."bermain? Dave juga ingin ikut bermain bersama ayah dan mama!!" seru Dave dengan girang, wajahnya terlihat berseri-seri saat mendengar kata 'bermain'.

"Eh!!"

Kenny tertawa cukup keras membuat Dave menatapnya dengan pandangan bertanya. "Huhu...kau ini!! Dave belum bisa bermain!! karena ini permainan orang dewasa...Dave nanti akan mencobanya saat sudah menik-"

"Paman! jangan cemari otaknya, ya!!" potong Levi dengan wajah datar menatap pada Kenny. Kenny kembali terkekeh saat melihat perubahan raut wajah Levi, "baiklah-baiklah..."

"Jadi...Dave, tidak boleh ikut bermain?" tanyanya dengan kepala yang sedikit tertunduk sedih, Levi mengangkat sebelah tangannya untuk mengelus surai halus milik putranya, "maaf ya~" ujarnya dan diangguki oleh anak tersebut...Kenny kembali melemparkan seringai pada keponakannya, "hehe...jangan terlalu kasar!" setelah itu dia mulai melangkah meninggalkan Levi yang masih berdiri didepan pintu.

Sementara itu, (Name) yang baru saja menyelesaikan mandinya terdiam dengan kepala yang tertunduk, dia menghembuskan nafasnya dengan perlahan...mengikat tali bath towel lalu segera keluar dari kamar mandi.

Matanya membulat sempurna saat mendapati Levi yang tengah duduk diatas ranjang dengan bertelanjang dada (memperlihatkan otot-otot perut dan otot lainnya) dan hanya mengenakan boxer ketat. 'Aduh...pengen nangis rasanya ಥ‿ಥ' batinnya.

Pria bersurai hitam dengan gaya undercut itu bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati (Name) yang tengah tersenyum gugup padanya, "kenapa?" tanyanya dengan suara yang terdengar berat membuat (Name) merinding...tangan kekarnya mulai memeluk pinggang perempuan bermanik zamrud dengan kuat. "Kita lakukan 'itu' sekarang, ya~" ujarnya dengan kepala yang tertunduk agar memudahkan dirinya menatap wajah cantik sang istri.

"E-eh!! tunggu dul-"

"Tidak ada...tunggu-tunggu!!" ujarnya lalu mulai menempelkan bibirnya pada bibir berwarna peach milik sang istri, membuat (Name) membelalakkan matanya terkejut.

#
#
#
#
#

To be continued
#############

Sampai disini dulu ya Chapter ini

Jangan lupa Voment nya ya

See u

---

Ahahaha...~

Revisi : 27 Agustus 2021

Complicated Love ( Levi x Reader ) {Modern AU} - [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang