Menyesal

725 95 2
                                    

Hallo~ Minna.

Kepada kalian semua yang sedang membaca book ini maaf karena Kyu harus me-revisi nya.

Dan lebih baik baca kembali dari prologue karena isi-nya berbeda dari sebelumnya.

Terimakasih 💜.

#
#
#
#
#

Dave berdiri didepan pagar kediaman keluarga Ackerman, mata anak laki-laki itu mengerjap beberapa kali, dahinya tampak mengernyit kebingungan. 'Tidak biasanya sepi begini...apa semuanya sedang pergi?' batinnya dengan kepala yang sedikit dimiringkan.

"Eh!! tu-tuan Dave?" pandangan Dave beralih melihat pada asal suara, dia tersenyum saat mendapati seorang petugas keamanan yang mengeluarkan kepalanya dari jendela posnya. Petugas yang adalah seorang pria tersebut keluar dan segera membuka pagar kediaman keluarga Ackerman.

"Apa...anda sendiri?" tanyanya dengan raut wajah yang terlihat terkejut, Dave mengangguk kecil sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. "Si-silahkan masuk tuan" ujarnya mempersilahkan, Dave kembali mengangguk lalu segera berlari memasuki kediaman ayahnya, "paman, aku duluan!! terima kasih" ujarnya sedikit berteriak dan diangguki oleh petugas tersebut.

Tangan kecilnya mulai memutar handle pintu setelah pintu tersebut terbuka dia segera menapakkan kedua kakinya didepan pintu ber-cat putih tersebut. Tapi matanya tidak melihat siapapun disana, "ayah?" panggilnya tapi tidak ada yang menyahuti dirinya, "huh!! nenek!! paman Kenny!!" panggilnya dengan suara yang sedikit ditinggikan.

"Tuan Dave?" Dave menoleh kesamping, disana berdiri seorang pelayan perempuan yang membawa beberapa pakaian kotor, "kenapa anda bisa disini?" tanya pelayanan tersebut sambil berjalan mendekati Dave.
"A-aku tidak suka tinggal disana" balasnya dengan kepala yang tertunduk, pelayan itu hanya diam dengan mata yang masih menatap Dave, "bibi...apa ayah ada? aku ingin bertemu dengannya" ujarnya tiba-tiba dengan kepala yang mendongak.

"Tuan sedang sakit, dia sekarang berada didalam kamarnya" balasnya, mata Dave seketika membulat sempurna mendengar perkataan dari pelayanan satu-satunya itu, dia segera bergegas menuju kamar tidur Levi dengan bibir yang membentuk lengkungan terbalik.

Klik

"Aya-"

"Aku merindukanmu" perkataan Dave terpotong oleh perkataan yang tiba-tiba dikeluarkan oleh Levi, anak itu tersenyum mendengarnya lalu melangkahkan kakinya menuju ranjang milik Levi, "Dave, juga merindukan aya-"

Dave menghentikan ucapannya saat matanya melihat sebuah bingkai foto yang sedang dipeluk oleh ayahnya, dia tahu siapa perempuan bersurai hazel yang tersenyum lebar didalam foto tersebut.

Ya...dia (Name), perempuan ber-marga Yeager yang sedang mengenakan gaun berwarna putih yang membuat Dave membulatkan matanya.

"Ayah merindukan kak (Name)?" tanyanya pada Levi yang sudah pasti tidak akan mendengarnya, kedua tangan kecilnya meremas pakaian yang dia kenakan, "aku juga merindukan nya..." ujarnya dengan lirih.

"Dave?" saat suara sang nenek tiba-tiba memasuki indra pendengarannya, dia segera membalikkan tubuhnya, "nenek!" serunya, Dave berlari kecil mendekati Kuchel dan segera memeluk tubuh wanita setengah paruh baya itu. "Aku merindukan nenek" ujarnya dengan kedua mata yang terpejam.

Kuchel membalas pelukan dari cucunya lalu mengelus sayang surai caramel tersebut tersebut, "bagaimana kau bisa disini? seharusnya kau bersama ibumu" tanyanya dengan lembut, Dave melepaskan pelukannya dan mulai menundukkan kepalanya "aku tidak suka tinggal disana!!, ibu juga paman Oluo selalu bertengkar...dan ibu selalu mengeluarkan kata-kata kasar pada paman, itu membuat ku takut padanya" balas Dave dengan tubuh yang sedikit bergetar.

Kuchel menatap Dave dengan tatapan kasihan, ya...walaupun anak laki-laki ini bukanlah cucu kandungnya. Kuchel tetap mengakuinya sebagai cucu sendiri karena dia sudah terlalu sayang pada Dave.

"Apa kau pergi tanpa izin mereka?" tanya Kuchel dan diangguki oleh Dave membuat wanita itu tersenyum tipis lalu mengelus wajah cucunya dengan sayang, "tidak apa-apa, jangan takut!! nenek dan paman Kenny akan mengatakan pada ibu dan ayahmu jika kau ingin tinggal bersama kami, ok~"

"Um...te-terima kasih nenek" balas Dave kembali memeluk tubuh neneknya.

"Nenek"

"Hm"

"Apa, ayah sakit karena aku?" tanyanya dengan mata yang terlihat memerah, "tidak sayang!! kau tidak berbuat apa-apa yang membuat ayah mu sak-"

"Ayah pernah bilang pada kak (Name) jika dirinya masih mencintainya...tapi aku malah memisahkan keduanya" potongnya dengan manik yang terlihat bergetar. Kuchel diam, dia hanya bisa menatap cucunya dengan sendu, "nenek, ayah tertidur sambil memeluk foto kak (Name)" lanjutnya dengan pandangan yang tertuju pada sang ayah dan diikuti oleh Kuchel.

Kuchel berjalan mendekati ranjang putranya lalu duduk ditepi ranjang tersebut dan mulai mengelus sayang surai Levi dengan lembut, "ya...yang dikatakan oleh Dave benar!!" ujarnya dengan seulas senyum tipis.

Mata Dave tertuju pada bingkai foto yang masih dipeluk erat oleh ayahnya "...foto ini diambil saat mereka berdua bertunangan"

"Bertunangan?" tanyanya dengan bingung, Kuchel menunjukkan senyumnya pada sang cucu. "Bertunangan itu artinya...sepasang kekasih yang sepakat menjadi pasangan suami istri"

"Se-seharusnya kak (Name) dan ayah sudah menikah?" tanyanya lagi dengan kedua mata yang membukat, "hm, tapi 15 hari menuju hari pernikahan mereka, (Name)...membatalkan pernikahannya" Dave mengeryit dahinya dengan cukup dalam. "Kenapa? apa terjadi sesuatu?"

Kuchel diam, pandangannya seakan menunjukkan rasa benci pada seseorang, "ini semua karena Petra" ujarnya tiba-tiba, dia lupa jika ada Dave disana. "Wanita itu mengatakan jika Levi sudah berbuat macam-macam padanya" Dave membulatkan dengan berkaca-kaca, "jika saja...Petra tidak mengatakan hal seperti itu...(Name) dan Levi tidak akan batal menikah" lanjutnya dengan dahi yang mengekerut cukup dalam.

"Hukss..." Kuchel yang mendengar suara isakan segera melihat ke arah Dave, anak laki-laki itu menatap neneknya dengan air mata yang sudah membasahi kedua mata hingga pipinya, "Da-Dave...maaf, seharusnya nenek tidak melupakan jika dirimu ada disini. Maafkan nenek" ujarnya terkejut sambil mengelus punggung bergetar Dave.

"Tidak, nek!! hukss..sekarang Dave tahu hukss..siapa yang memiliki hati kotor hukss.."

Kuchel memejamkan kedua matanya, 'astaga... seharusnya aku tidak melupakan Dave, aku malah berkata tanpa menyadari nya' batinnya sambil terus mengelus punggung cucunya dengan lembut.

#
#
#
#
#

To be continued
###############

Sampai disini dulu ya Chapter ini

Jangan lupa Voment nya ya

See u

Revisi : 1 Agustus 2021


Complicated Love ( Levi x Reader ) {Modern AU} - [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang