19|| Tak Terduga

21 6 1
                                    

Siapa yang tahu? Bahwa semuanya telah direncanakan?
- Aamirila Haider

Ruangan sangat besar ini dilengkapi dengan beberapa kursi dan sebuah meja besar. Bernuansa hitam dan abu-abu, menambah kesan gelap disetiap ruangan ini.

"Rapat di mulai." ujar nya tegas.

Aamirila memperhatikan para dewan direksi memberikan semua asumsi mereka mengenai proyek yang mereka kerjakan masing-masing. Tidak ada yang bisa mengelak lagi kali ini, dana yang dikeluarkan perusahaan mengalami perubahan drastis di bulan ini. Aamirila akan langsung mengeluarkan orang tersebut sekarang juga, tapi lihatlah dulu bagaimana cara dia berbohong lebih banyak lagi.

"Bagaimana menurut anda nona?"

"Penurunan nya cukup drastis bukan? Bagaimana dana perusahaan ini bisa dihabiskan secepat itu. Dalam kurun waktu hanya 2 minggu?" tanya Aamirila tanpa mengindahkan pertanyaan lain nya.

"Izin menjawab nona, di proyek yang kita tangani yaitu membuat resort kita sudah menghabiskan lebih dari 3 miliar dalam 2 minggu." ujar bagian administrasi.

"Tanggung jawab siapa di proyek itu? Apa kau tuan Reza?" tanya Aamirila.

"Benar nona, semua transaksi sudah di catat dan di masukkan ke data perusahaan. Anda bisa meminta nya kepada tuan Sihab."

"Semua nya sudah saya lampirkan di file yang saya kirim nona, anda bisa melihatnya. Saya sudah menuliskan beberapa uang yang tidak memiliki transaksi tapi masuk ke dalam rekening perusahaan."

Aamirila diam, mengambil file yang sudah dia tanda tangani untuk dibagikan kepada semua orang yang sedang mengikuti rapat sekarang. "Bacalah, bagaimana saya melihat dimana semua uang yang sudah kalian ambil dari rekening perusahaan."

"Bacalah dengan baik, saya tidak ingin ada keraguan lagi. Bukankah sudah banyak uang perusahaan saya yang habis dengan sia-sia, saya maafkan tapi kali ini saya akan mengeluarkan kalian dengan baik dari Haider Group."

"Bagaimana tuan Reza? Kau mengerti maksud ku?"

"Kau menyalah kan saya nona?"

"Hebat tuan Reza... kau tidak membaca berkas yang saya berikan, bacalah dahulu sebelum anda menyela nya." jawab Aamirila.

Aamirila menunggu sebuah kata-kata yang menyudutkan seseorang yang sudah menggelapkan dana perusahaan nya. Tidak, ia tidak akan membuat dirinya mengatakan hal keji untuk seseorang yang seharusnya tidak perlu ia marahi. Tidak ada gunanya, membuat seseorang terdiam dan tersudut sendirian.

"Kau keterlaluan tuan," ujar tuan Sihab.

"Apa maksud anda tuan Sihab?"

"Kau yang menggelapkan uang perusahaan, dan kami semua yang harus menanggung nya."

"Tidak, semua ini tidak benar." sanggah tuan Reza.

"Semua data ini mengarah padamu tuan, apa kau yakin ini adalah salah paham."

"Saya tidak pernah mengambil uang perusahaan nona, percayalah kepada saya."

"Maaf, seperti yang tertulis di berkas tersebut. Bahwa saya tidak akan mengampuni lagi, jadi silahkan bereskan barang-barang anda dan segera pergi."

Par(End)s [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang