Yakinlah, semuanya akan baik-baik saja. Seiring berjalannya waktu.
- Zain Raihan Ali"Kalau begitu nona, kau benar siap kehilangan adik mu untuk beberapa tahun?"
Aamirila menoleh, "sampai semuanya aman akan kulakukan. Satu hal yang perlu kau tahu, Zain. Jangan pernah beritahu apapun yang aku katakan sekarang." ujar Aamirila mengingatkan.
"Jika aku memberitahu nya?" tanya Zain.
"Kau akan tahu akibatnya, Zain. Jangan katakan apapun, kau menyayangi nya kan?"
Zian mengangguk, "tentu saja tanpa kau tanya pun kau sudah tahu apa jawabannya."
"Selamat malam." Pamit Aamirita kemudian berjalan meninggalkan rooftop.
"Apa kau tidak ingin mengobrol lagi?" tanya Zain tanpa menoleh.
"Banyak hal yang harus aku kerjakan, tidak seperti mu." sarkas Aamirila.
"Penyihir gila, dia baru saja mengalami masalah tetapi sudah ingin kembali bekerja saja." gumam Zain sendirian.
Zain berinsiatif mengirimkan pesan untuk Aamirita dan menyuruh nya ke rooftop sekarang.
Zain Raihan Ali: Aku sedang berada di rooftop jika kau tidak keberatan datanglah kemari.
Send
Setelah mengirimkan pesan, Zain kembali menutup ponsel nya dan kembali menikmati angin malam walau benar terasa sangat dingin hingga ke tulang.
"Zain,"
"Aamirita duduklah," jawab Zain ketika ada suara yang memanggil namanya.
Zain tidak menoleh sama sekali ke belakang dan melihat siapa yang datang, "jadi kau menantikan Aamirita, Zain?" tanya wanita itu tanpa enggan berdiri.
Deg
Zain langsung menoleh dan terkejut siapa yang datang, "Dyalana." ujar Zain saat tahu siapa yang datang dan barusan memanggil nama nya.
"Kau terkejut?"
Zain mencoba untuk tidak terkejut dan mengubah raut wajahnya, "duduk lah kenapa kau berdiri saja," pinta Zain sambil menepuk tempat kosong yang ada disebelahnya.
Dyalana tidak bergeming, dia tetap diam tanpa niat berbicara lagi.
Zain tak enak hati bagaimana jika Aamirita datang dan melihatnya bersama Dyalana.
"Kenapa, kau belum tidur?" tanya Zain.
Dylana menoleh, "akhir nya kau peduli."
"Apa, maksud mu Dy?"
"Zain... setengah tahun ini, aku mengharapkan mu datang ke Venesia. Tapi, akulah yang datang padamu. Aku kira kau akan bahagia, tapi nyatanya diluar ekspektasi ku." jujur Dyalana.
"Aku sibuk, Dy. Kau tahu sendiri bagaimana pekerjaan ku di Bengkulu, aku kesini karena ada masalah dengan Tirta." jelas Zain yang mencoba memberi pemahaman kepada kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Par(End)s [SELESAI]
Teen Fictionmencintailah dengan cara sederhana, maka akan ku beritahukan satu hal. Bahwa pembunuh memiliki cara terbaik untuk menyingkirkan lawan nya. Mari bermain, selesaikan dengan baik hingga mendapatkan titik akhir. Antara emosi atau ambisi? Antara luka ata...