17|| Penyihir Aneh

22 6 0
                                    

Menurut mu apa yang paling penting di hidup ini?
- Zain Raihan Ali

"Nona, biarkan aku bicara dengannya. Akan ku pastikan dia memberikan mu tanda tangan nya."

"Baik, kak. Hati-hati lah, jangan sampai kau bertengkar dengan nya."

"Sampai jumpa."

Tidak ada yang bisa menghalangi ku untuk melakukan semuanya, termasuk kau tuan Zain Raihan Ali. Batin Aamirila.

"Tirta, segera ke ruangan ku."

Sambil menunggu Tirta, Aamirila memikirkan bagaimana jika Rafian tidak berhasil membujuk Zain memberikan tanda tangan nya. Rencana nya akan semakin kacau, bahkan akan sulit terkendali.

Tok tok

"Masuk."

Tap tap tap

"Tuan Tirta, bagaimana pun caranya dapatkan tanda tangan Zain sekarang. Sebelum dia pergi ke Amerika."

"Bukankah, kemarin kau mengatakan bukan tanda tangan Zain yang kita perlukan?" tanya Tirta heran.

"Bisa kau jelaskan dahulu kepadaku nona? Kenapa kita harus mendapatkan tanda tangan Zain, yang bahkan kau sendiri tahu tanda tangan Zain sangat pribadi menurutnya."

"Itu urusan kau, Rafian, untuk mengatasi semuanya. Aku hanya minta segera dapatkan. Waktu kita tidak lama lagi, semuanya akan dibongkar oleh tuan sombong itu jika tanda tangan Zain tidak segera kita dapatkan."

"Zain sudah pergi nona,"

"Dia sudah menuju bandara?" tanya Aamirila yang kemudian berbalik badan dan menatap tajam lelaki yang sedang berbicara dengan nya.

"Sudah, saat dia kembali dari ruangan mu. Dia menarik Aamirita dengan cepat untuk segera menuju bandara, dia tidak meminta supir mengantarkan nya."

"Kenapa tidak kau cegah?"

"Oh Tuhan... kau tahu bagaimana sikap Zain padaku? Bahkan menyentuh nya secuil saja dia bisa menghabisi ku dengan cuma-cuma."

"Penakut." ujar Aamirila sarkas.

"Aku tidak penakut,"

"Buktikan! Beri tahu aku bagaimana kuat nya seorang Tirta Kesuma yang katanya tidak pernah terkalahkan."

"Kalahkan Zain, minta dia memberikan tanda tangan nya. Di saat itu pula, kau benar-benar berharga di mata ku."

Tirta tersenyum, "dan mengorbankan nyawaku? Begitu maksudmu?"

"Yes, Alright."

"Perlu perjuangan untuk mendapatkan sesuatu, wibawa, kharisma. Semuanya tidak bisa kau kendalikan jika kau tidak pernah berjuang."

Tirta diam, dia tidak berkata lagi. Dia ingin mendapatkan segalanya tapi tidak dengan cara kriminal ataupun melibatkan polisi. Berurusan dengan Zain Raihan Ali, tidak akan membuatnya mendapatkan apa yang selama ini dia tuju, mendekam di penjara atas tuduhan penyalahgunaan tanda tangan.

Par(End)s [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang