10. Mrs. Salvestro

7K 577 19
                                    

*Minta taburan bintangnya ya*

Ps: Lagu yang Author dengarkan saat menulis part ini

Kemudian pria itu berteriak kencang, maju mengepalkan tangan untuk membalasnya. Jantungnya berdegup lebih kencang. Mungkin kah ini akhir dari semuanya? Apakah hari ini dia akan mati?

Dia mundur perlahan, merasakan punggungnya telah terbentur dengan dinding yang terbuat dari marmer, dia telah bersiap untuk serangan itu, sampai ada sebuah suara pria dengan berbahasa Italia yang membuat waktu seakan berhenti.

"Apa yang anda lakukan di tempatku, Bruno?"

Suara itu seakan membuat semua di ruangan itu terhenti, bahkan pria yang telah bersiap untuk menyerangnya tiba-tiba berusaha menghentikan gerakan, sehingga pria itu terdiam tidak jauh dari tempatnya. Pria itu tidak bergerak, mematung, melihat ke arah suara itu berasal. Udara menjadi sedingin es, mata orang-orang di sekitarnya begitu takut, melihat pada satu titik, pada orang yang juga membuat mulutnya terbuka karena terkejut.

Dia mengedipkan matanya untuk segera sadar dari mana asal suara itu. "Kau tahu aku tidak suka seseorang mengacau di tempatku kan, Bruno?" Tanya pria itu lagi dengan bahasa Italia.

"D-don L-lucas." Ucap pria yang hampir menyerangnya.

"Ucapkan namaku yang benar." Suara Lucas tetap stabil tapi begitu menakutkan bagi siapapun yang mendengarnya, seperti ancaman.

"Don Lucas." Ulang pria bernama Bruno. "Anak kecil ini berani membuat onar denganku." ucap pria itu sambil menatap ke arahnya.

Dia ingin sekali membuka mulut untuk menjawab tuduhan dari pria yang bernama Bruno itu, ini tidak dapat dibiarkan, hanya karena dia pemain baru dan semua orang disini menganggapnya anak kecil jadi pria berbadan besar itu dapat menuduh seenaknya.

Daniella menarik napas untuk membantah tuduhan dari Bruno. "Apakah itu benar?" Ucapan Lucas pada orang-orang yang ada disini membuat mulutnya tertutup kembali, dia melihat kearah Lucas. Namun, Lucas tidak menatapnya sama sekali.

"Ya. anak ini berani sekali menendang selangkangan Bruno." ucap salah seorang yang sedari tadi menontonnya.

"Aku menanyakan, apakah benar bahwa anak ini curang?" tanya Lucas pada orang yang ada disana. Tidak ada jawaban dari siapapun, bahkan dari Bruno.

Bruno membuka mulut untuk mengatakan. "Aku yakin...."

Lucas memberikan tawa meremehkan membuat Bruno terdiam dan ruangan menjadi sunyi kembali, hanya terdengar suara tawa yang menyeramkan dari Lucas. "Kau yakin?" tanya Lucas pada Bruno, terlihat alis Lucas terangkat sebelah. "Aku tidak butuh keyakinan, Bruno. Aku butuh bukti. Apa ada yang bisa membuktikan?"

Semua terdiam lagi. "Kalau begitu berarti kalian harus meminta maaf pada anak ini karena menuduh tanpa bukti."

Tidak ada yang bergerak atau membuka mulutnya. "Dia hanya anak kecil, dia harus tahu bagaimana The White's."

"The White's adalah tempat berjudi dan tidak ada yang boleh curang didalamnya, jika kau menuduhnya curang dan tidak memiliki bukti artinya kau yang curang" ucap Lucas cepat, dia mengamati Lucas yang menatap tajam ke arah Bruno. "Kau curang dengan memaksanya untuk mengakui hal yang tidak dia lakukan sehingga kau dapat mengambil uangnya kembali."

Wajah Bruno menjadi pucat pasi, pria itu terkejut mendengar ucapan Lucas. "Aku tidak akan baik pada siapapun orang yang curang disini." Lucas menatap Bruno dengan tajam, suara Lucas seperti sebuah pisau yang siap menusuk, membuat orang begitu takut. "Kau harusnya tahu apa yang akan ku lakukan jika aku sudah tidak menyukai seseorang."

In The Eyes Of YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang