*Minta taburan bintangnya ya*
WARNING!
MATURE CONTENT [21]The Man Was A Pig.
Dia cukup menyesal karena telah mengatakan di dalam hatinya bahwa Lucas tidak seburuk yang dikatakan banyak orang. Suaminya sangat menyebalkan ketika membuat komentar tentang rumah tua renta yang sepertinya akan roboh jika terkena gempa bumi adalah milik suaminya.
Mungkin dia terlalu berlebihan ketika mengatakan ini rumah tua renta, namun, emosinya meluap-luap karena rasa kesal pada suaminya tidak dapat dibendung.
Setelah mengatakan humor menyebalkan, Lucas tertawa sampai dia dapat merasakan dada suaminya bergemuruh naik turun. Membuatnya merasa seolah-olah sedang berada di tengah gempa bumi.
Dia berpikir pada awalnya bahwa Lucas memang bercanda. Sengaja menggoda dia untuk membalaskan dendam karena dia selalu mencoba membuat Lucas lepas kendali padanya. Namun, saat dia melihat mata suaminya.... dia melihat tatapan keinginan. Suaminya menginginkannya.
Daniella meletakkan kedua tangannya di dada Lucas, dagunya di topang di atas kedua punggung tangannya, kemudian dia menatap mata suaminya. "Selera humor mu sangat jelek. Aku bahkan tidak tertawa."
Dia menunggu jawaban suaminya, namun, Lucas tidak memberi jawaban apapun. Matanya beralih pada bibir suaminya, dia menatap bibir suaminya dan terus mengingat rasanya bibir itu.
Secara tidak sengaja dia membasahi bibirnya dengan lidah. Dia segera sadar diri, namun, sepertinya Lucas menyadari akan pandangannya dan dia melihat ekspresi Lucas mengeras atas reaksi terhadap apa yang dia lakukan. Dia tidak mengerti harus berbuat apa.
"I know what you are thinking now." (aku tahu apa yang kau pikirkan saat ini). Ucapnya pada suaminya.
"Really?" Tanya Lucas tersenyum miring sambil menaikkan alis.
"Why are you staring at me like that?" (kenapa kau menatapku seperti itu?)
"Like what?" (Seperti apa?).
"Like.... you want.... to kiss me." (seperti... kau ingin... menciumku). Ucapnya pelan, pipinya terasa panas setelah dia menyelesaikan kalimat itu. "Am I a good kisser?" (apakah aku pencium yang baik?).
Lucas tersenyum memamerkan gigi, hampir tertawa. Menertawakan ucapannya. "I'm sorry. I've to say no." (maafkan aku, aku harus mengatakan tidak). Kata Lucas dengan lembut. Kelembutan dari suara suaminya meredam perasaan terhinanya.
"Kenapa tidak? Bagaimana biasanya wanita mencium mu?"
Seringai Lucas perlahan berubah menjadi begitu sensual dimatanya. Daniella merasakan hangat karena perubahan wajah suaminya. Dia sedikit bersyukur bahwa Lucas sepertinya tidak menyadari sihir yang ada di dalam diri suaminya itu.
Daniella mengetuk pelan ujung jari di dada Lucas sembari menunggu jawaban suaminya. Namun, tidak ada pergerakan pada bibir suaminya, tidak ada suara yang keluar dari suaminya. Hal itu membuat pikirannya menyimpulkan bahwa suaminya tidak menyukai dicium olehnya.
Kesadaran yang membuat hatinya sedikit terluka. Hanya sedikit.
"Kenapa tidak?" Ulangnya, memberanikan diri bertanya.
"Tidak apanya?" Tanya Lucas padanya.
"Why i'm not a good kisser!?" (kenapa aku bukan pencium yang baik?). Dia sedikit membentak suaminya karena kesal. "Kau tidak memperhatikan ucapanku? Apa yang kau pikirkan sebenarnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Eyes Of Yours
RomanceMATURE CONTENT. HARAP BIJAK DALAM MEMBAJACA [+21] ------ Daniella Sephiroth: Bagaimana bisa seorang penjahat di dalam cerita orang lain menjadi seorang pahlawan di dalam ceritanya? Lucas Salvestro: "Aku akan memenuhi semua petualangan yang kau tulis...