43. Feel My Love, Let Me Touch You

6.8K 482 25
                                    

*Minta taburan bintangnya ya*

Hello semua, aku nulis ini sambil senyum-senyum sendiri. Berbunga-bunga sendiri. Semoga kalian suka juga.

WARNING!
MATURE CONTENT [21]

"Do you agree with me?" (kau setuju denganku?). Tanya Daniella hampir tidak percaya menatap dengan tatapan berbinar padanya.

"Dengan satu syarat, aku mengizinkanmu untuk tetap pergi ke pesta galang dana besok tapi kau tidak boleh jauh-jauh dariku atau paling tidak jika aku memang harus meninggalkanmu kau harus tetap bersama Maxi atau Sandra ataupun saudaramu yang lain."

"Yes. of course, yes."  (Ya. Tentu, ya). ucap Daniella dengan senyuman puas.

"Jangan bertindak apapun yang membuatmu masuk kedalam bahaya, jika harus bertindak, kau harus memberitahuku dulu atau paling tidak Maxi."

"I will." Ucap Daniella cepat, walau dia ragu istrinya yang pembangkan ini akan tetap ingat janji yang diucapkan hari ini. "Jadi kau setuju dengan rencanaku?"

Dia mengangguk percaya sepenuhnya, dia memang belum melihat bukti-bukti yang dimiliki oleh Daniella, namun jika istrinya yang mengatakan hal tidak masuk akal sekalipun dia akan tetap percaya. Bukankah satu-satunya orang yang membuatnya percaya adalah wanita yang ada di depannya ini?

Istrinya tidak bodoh, segala sikap yang diambil oleh istrinya pasti sudah penuh perhitungan, dia akan memberi support untuk istrinya dengan dibantu oleh orang-orang kepercayaannya. Dia akan membuat seseorang yang menghancurkan hidupnya membayar semuanya, dia harus mengetahui alasan dibalik orang itu melakukan semua hal ini.

"Kau harus beristirahat, aku akan mengganti bajuku sebelum bergabung di tempat tidur bersamamu."

Dia masuk ke pintu yang menghubungkan walking closet dengan kamarnya. Menciptakan keheningan yang ingin dia nikmati sementara waktu. Hari ini benar-benar menyita seluruh emosinya, dia dapat terlihat terkendali namun di dalam dirinya bergejolak marah. Ketakutan seakan menyelimuti perasaannya, dia belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Seluruh udara seakan tersedot dari ruangan yang dia tempati ketika memikirkan hal itu lagi.

Lucas mengatur nafas dengan perlahan, menguatkan diri agar tetap menahan emosinya didalam diri. Kemudian dia mendengar suara orang berjalan mendekatinya, yang tak lain istrinya sendiri.

Daniella berhenti tepat di belakangnya dan dia berbalik untuk berhadapan dengan istrinya. Kemudian dengan tiba-tiba istrinya mencengkram kerahnya, menariknya ke bawah dan menciumnya seperti sesuatu yang sangat berharga. Tidak. Istrinya menciumnya seperti dirinya lebih berharga dari apapun. Begitu berharga hingga hampir tak dapat ternilai.

"Thank you." Bisik istrinya diantara ciuman yang sungguh-sungguh. "Terimakasih, aku tidak pernah memiliki orang yang begitu menginginkanku dan melindungiku seperti kau."

Mungkin bagi istrinya, dia hanya seorang ksatria khayalan yang seakan datang dari antah berantah. Tapi dia akan menerima ciuman istrinya dengan senang hati, dia akan mengambil apapun yang ditawarkan dari istrinya mulai saat ini. Tubuh, Pikiran, hati, jiwa.

Namun, tubuh tampaknya menjadi urutan pertama saat ini. Istrinya baru saja sembuh, dia mengingatkan pikiran kotornya untuk sadar. Tapi pikiran itu selalu mengkhianatinya dengan berkatan. You could be gentle. (Kau bisa menjadi lembut).

Dan meskipun dia ingin sekali mengambil tubuh istrinya untuk saat ini, namun istrinya malah justru lebih bersemangat untuk mengambil tubuhnya. Saat mereka berciuman, istrinya membuka kancing kemejanya, menggoyangkan kemeja itu sampai seluruhnya jatuh ke lantai, menyisakan kaos putih polis di dalamnya.

In The Eyes Of YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang