*Minta taburan bintangnya ya*
Ps: Lagu yang Author gunakan saat menulis part ini
Cahaya matahari seakan menusuk matanya yang masih terpejam, sakit kepalanya mengganggu tidur yang begitu nyenyak, suara bising seperti orang marah terdengar ke telinganya, mengembalikan kesadaran.
Dia membuka perlahan matanya, tangannya terangkat ke depan matanya untuk menutupi dari cahaya matahari yang mengintip melalui jendela yang tirainya belum terbuka dengan sempurna.
Kepalanya berdenyut sakit, matanya terpejam lagi mencoba mencari posisi untuk kembali tidur. Lalu dia merasa asing ditempat ini. Kemudian dia membuka matanya untuk memastikan, tangannya mengelus lembutnya sutra dan selimut bulu di tempat tidur yang besar.
Dia mengedarkan pandangan ke dinding putih, dia meluruskan badan kemudian memandang keatas, melihat lampu crystal gantung mengkilat indah. Dia segera bangun untuk duduk, menatap setiap sisi kamar ini.
Kepalanya yang sakit seakan hilang tiba-tiba, berganti dengan kebingungan, dia menurunkan kedua kakinya menapaki lantai yang terbuat dari kayu berwarna cream pucat. Memaksakan tubuhnya untuk berdiri membuatnya sedikit linglung, namun, dengan cepat dia berpegangan pada sisi tempat tidur.
Kakinya melangkah ke arah jendela, membuka tirainya sedikit, melihat pemandangan lapangan yang luas. Dimana dia? Kemudian dia mengingat apa yang telah terjadi pada dirinya. Dia menutup mulutnya yang terbuka karena terkejut dengan tangan kanannya yang diperban. Berpikir bahwa mimpi yang dia dapatkan belum selesai, mungkin saat ini dia masih dalam tidurnya.
Harusnya saat ini dia berada di kamar tamu rumah Sofia dan dia sangat mengingat jelas bagaimana bentuk kamar tamu milik Sofia itu. Kamar ini terlalu megah, begitu besar, begitu asing.
Suara pintu terbuka membuatnya terlonjak kaget, dia dapat melihat seorang wanita masuk kedalam kamarnya. "Sandra!" Suaranya begitu lega saat dia menyadari bahwa masih ada seseorang yang dia kenal di mimpinya.
"Apa kau ingin mandi? Don Lucas menyuruhku untuk membangunkanmu, dia akan kesini sebentar lagi." Ucap Sandra mendekat ke arahku.
"Oh Tuhan, apa mimpi ini belum selesai? Apa aku harus tidur lagi untuk bangun dari mimpi ini?" Tanya Daniella lelah.
"Apa maksudmu?" Tanya Sandra bingung.
"Aku bermim...." suaranya hilang ketika dia menyadari sesuatu. Tatapannya begitu horor ketika menyadari hal yang terjadi.
"Apa kau baik-baik saja? Apa aku harus memanggil Don Lucas?"
Mulutnya terbuka lebar, tangan kirinya memukul dan mencubit tangan yang masih dibalut perban. Dia merasakan sakit. Ini tidak mimpi. Ini semua nyata.
"Aku rasa aku harus memanggil Don Lucas."
"No!" Sergahnya dengan cepat. "Apa aku sekarang adalah....." dia tercekat mencari kata yang tepat.
"Kau istri Don Lucas, Daniella." Sandra menjelaskan selagi dia mencari kata, kedua tangannya menutup mulutnya dengan shock. "Kau lupa?" Tanya Sandra terkejut dan panik.
"Kenapa kau membiarkan aku menikah dengannya?!"
Sandra menatapnya dengan bingung. "Apa kau lupa? Malam itu aku berkali-kali menanyakan lagi mengenai alasan-mu menikah dengan Don Lucas. Bahkan Sofia bersikeras agar kau sadar dari minumanmu dulu sebelum menikah, tapi kau bersikukuh mau menikah saat itu juga. Aku bahkan hampir menelpon Tuan Dexton, tapi kau malah semakin marah. Kau tidak membiarkan kami untuk menghalangi pernikahanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Eyes Of Yours
RomanceMATURE CONTENT. HARAP BIJAK DALAM MEMBAJACA [+21] ------ Daniella Sephiroth: Bagaimana bisa seorang penjahat di dalam cerita orang lain menjadi seorang pahlawan di dalam ceritanya? Lucas Salvestro: "Aku akan memenuhi semua petualangan yang kau tulis...