01. Eight Things

13.5K 614 10
                                    

*Minta taburan bintangnya ya*

3 tahun kemudian

Daniella menatap peti yang berada didepan, suara isakan tangisan terdengar jelas di setiap sisi ruangan ini. Terutama ibunya. Dia dapat melihat jelas wajah yang begitu tersiksa dari ibunya, kedua tangan ibunya menangkup wajah yang sudah basah oleh air mata.

Setiap kali melihat kearah ibunya, tanpa sadar air mata juga mengalir dari wajahnya.

Matanya tertutup, dia harus kuat. Jika dia juga lemah siapa yang akan menguatkan ibunya? Lalu teringat wajah adik laki-lakinya, hal ini juga pasti begitu berat untuk Dexton. Sekarang adiknya itu akan menjadi kepala keluarga menggantikan ayahnya untuk keluarganya.

Tanggung jawab yang begitu besar, bahkan tak dapat dia bayangkan seorang Dexton yang begitu bebas, terpaksa harus menjadi orang yang begitu terikat. Terikat dengan perusahaan, terikat untuk menjaga keluarganya, terikat untuk meneruskan semua yang diraih oleh ayahnya.

Selama ini adik keduanya itu tidak pernah memiliki minat untuk meneruskan bisnis ayahnya, tak jarang adiknya selalu pergi dari rumah ketika ayah mereka meminta Dexton untuk ikut belajar menjalankan bisnis bersamanya.

"Dan, kita harus tersenyum saat Daisy keluar dari pintu." Bisik ibunya membuat matanya terbuka, dia menatap ibunya yang saat ini sudah tidak menangis lagi. "Kau tahu hal ini sangat berat untuk Daisy."

Dia tersenyum tipis pada ibunya yang tiba-tiba menjadi begitu kuat jika menyangkut semua anak-anak. Hari ini juga adiknya yang paling kecil akan menikah dengan pria yang dikenal seluruh amerika bahkan dunia, anak dari mantan presiden Amerika.

Tentu dia bahagia, melihat adiknya menemukan cinta, walau dia ragu apakah perkenalan singkat yang adiknya lakukan dengan Alexander Strife dapat disebut cinta.

Dexton memutuskan mereka harus segera menikah di hadapan jenazah ayahnya, karena ayahnya berjanji akan melihat adiknya menikah. Namun, kenyataan pahit membuat semuanya berantakan. Dia tahu itu pasti sungguh berat untuk adiknya. Di hari bahagia adiknya mereka juga harus bersedih.

Tapi, ini juga berat untuknya.

Dia mengingat jelas kenangannya bersama ayahnya. Pada saat kecil, dia merasakan cinta yang begitu besar dari kedua orang tuanya. Hal yang jarang sekali dirasakan oleh anak-anak di strata sosialnya, ibunya bersikeras untuk merawat anak-anaknya sendiri tanpa bantuan dari nanny. Mereka hanya mempekerjakan asisten rumah tangga untuk urusan dapur dan membersihkan rumah.

Para ayah biasanya sangat sibuk dengan urusan perusahaan atau lainnya, jarang melihat atau mendengarkan anak-anak mereka. Namun ayahnya begitu berbeda, ayahnya selalu meluangkan waktu untuk sekedar mengantarnya ke sekolah atau menjemputnya dari sekolah.

Selama perjalanan mereka sering sekali bertukar cerita, entah tentang hal yang dia lakukan di sekolah, atau pekerjaan ayahnya yang membuat ayahnya begitu sibuk dan setiap ayahnya berada di rumah, ayahnya akan selalu membacakan buku cerita untuknya, dan kedua adik kembarnya, Dexton dan Daisy setiap malam.

Cloud Sephiroth selalu memperlakukan anak-anaknya dengan kasih sayang yang adil. Setiap larut malam, saat adik-adiknya telah tertidur sehabis dibacakan cerita oleh ayah dan di pindahkan ayahnya ke tempat tidur mereka masing-masing. Ayahnya selalu menemaninya lebih lama sampai dia tertidur dengan cara mengelus lembut rambutnya yang panjang, mengatakan bahwa dia adalah putri ayahnya yang hebat.

Hal itu membuat dia berpikir bahwa hubungannya dengan ayahnya sedikit lebih istimewa dibanding yang lainnya. Bukan karena dia pikir ayahnya lebih mencintainya dibanding yang lain. Dia tahu betul ayahnya mencintai ketiga anaknya dengan sama.

In The Eyes Of YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang