25. He's My Husband

6.9K 545 9
                                    

*Minta taburan bintangnya ya*

"Tidak ada pertempuran, Daniella." bisik Maxi, kemudian melanjutkan. "Karena Don Lucas tak akan melawan."

Darah di sekujur tubuhnya seakan mendidih, mendengar apa yang Maxi katakan. "Apa maksudmu?"

"Dia tidak akan melawan apapun yang keluargamu lakukan padanya."

"Why?!!" (kenapa?).

"Because they're your family, Daniella." (karena mereka adalah keluargamu, Daniella). Maxi seakan mengucapkan mantra yang membuat dunia ini berputar, kepalanya sedikit pusing. "Dia tahu kau akan terluka jika dia menyakiti keluargamu."

Family. Teringat akan perbincangannya bersama Mrs. Cepi mengenai Lucas yang mendanai panti asuhan karena panti asuhan itu tempat Maxi dibesarkan. Lucas melakukan semua itu karena Maxi adalah keluarganya, Lucas paling mengerti apa artinya keluarga walau pria itu tidak pernah memiliki keluarga yang sebenarnya.

"But he's my husband, he's my family too." (tapi dia suamiku, dia keluargaku juga). Bisiknya, nyaris tak terdengar.

"Bagi orang lain Don Lucas mungkin tak memiliki hati tapi aku tumbuh bersama dengannya dan aku tahu dia adalah orang yang baik."

"Aku tidak pernah memikirkan Lucas seperti itu." Daniella segera menarik tali kekang kuda lalu membalikkan arah kudanya.

"Kau mau kemana?!" Tanya Maxi mengikutinya yang mengendarai kuda dengan cepat. "Jangan terlalu kencang, Daniella!" Ucap Maxi.

"Apa kau mengajakku berkuda adalah rencana Lucas?" Tanyanya yang masih fokus melihat kedepan.

"Ya. Tapi aku tidak berbohong soal aku mencium wanita lain."

"Aku sangat marah pada Lucas saat ini!" Teriaknya, kemudian dia menatap  Maxi sekilas. "Juga padamu! Bagaimana kau bisa membiarkan adikmu dalam bahaya, Maxi!"

"Dia pemimpin kami, aku tidak bisa melarangnya dan aku ragu kau juga bisa melarangnya."

Dia menggeram kesal mendengar kata-kata Maxi. "Dia suamiku!"

Perjalanan terasa begitu jauh, dia mengingat akan kata-kata suaminya sebelum mereka berpisah.

Give me my last kiss and I go.

Ya Tuhan. Tidak. Ciuman singkat itu tidak boleh menjadi ciuman terakhir mereka, dia baru saja mengatakan bahwa dia sangat tertarik dan tergila-gila pada suaminya. Bagaimana bisa dia meninggalkan istrinya begitu saja? Tanpa pamit. Tanpa mengucapkan kata perpisahan.

Give me my last kiss and I go.

Itu bukan kata-kata perpisahan. Ya Tuhan, kenapa suaminya begitu bodoh. Harusnya suaminya mengatakan masalah ini padanya, Alexander memang baik padanya, tapi jika itu menyangkut musuh pria itu.... Dia tidak dapat menjamin.

Sesampainya di pekarang dia langsung melompat untuk turun dari kudanya, Maxi mengikutinya dengan tergesa-gesa.

"Dimana mereka?" Tanyanya pada Maxi.

"Di halaman depan, di dekat hamparan Lily." Ucap Maxi masih mengikutinya.

Dia berlari melewati lorong, semua pelayan terkejut melihatnya datang, kemudian dia menaiki tangga dengan cepat. "Where are you going?" (kemana kau pergi?). Tanya Maxi heran, namun tetap mengikutinya.

In The Eyes Of YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang