28. The Hidden Stallion

6.6K 555 14
                                    

*Minta taburan bintangnya ya*

Minggu ini udah update 3x, tapi karena aku sayang kalian aku tambahin bonus update lagi sebelum weekend.

Happy readings 🌸

Daniella dan Daisy memutuskan untuk berkuda sebelum adiknya itu pulang besok dan Daniella juga ingin sekali memperkenalkan Daisy kepada Pendeta Piero.

Mereka berjalan menuju kandang kuda, disana sudah ada seorang pria menunduk hormat padanya. "You're the queen in here, Dan." (kau seorang ratu disini, Dan). bisik Daisy.

Dia mendengus kesal mendengar perkataan adiknya. "I'm the queen everywhere but you're still the most beautiful, many men prefer the woman like you" (aku adalah ratu dimanapun aku berada tapi kau tetap jadi yang tercantik).

Daisy terkekeh mendengarnya. "That's nonsense, you are beautiful and there are many men around you." (itu tidak masuk akal, kau cantik dan banyak pria yang berada dekat denganmu). Bisik Daisy.

"Many men around me because they want you, not me." (laki-laki berada di dekatku karena mereka mengingkanmu, bukan aku). Balasnya, kemudian menyapa pelayan yang bertugas untuk mengurus kuda. "Adrian, good morning." Ucapnya

"Good morning, Signora." Ucap pria itu dengan senyuman.

Semua pelayan saat ini sudah jarang menundukkan kepala saat berbicara dengannya. Hal itu karena dia mengatakan lebih suka melihat wajah lawan bicaranya dibanding harus berbicara dengan ujung kepala mereka.

Adrian menarik kedua kuda dari dalam kandang, yang satu berwarna coklat dan yang satu berwarna hitam. Dia memilih warna hitam, kuda yang selalu dia naiki saat awal datang ke tempat ini.

"Paulina." Sapanya pada kuda itu. Seperti mengetahui bahwa dia menyapa, Paulina mendekat meminta untuk dielus lembut dengan memberikan suara kuda.

"Ini untuk anda, Mrs Strife" ucap Adrian. "Namanya, Stella."

""Hi, Stella." Ucap Daisy dan mendekat pada Stella.

Stella cukup kooperatif dan penurut pada Daisy. Adrian sudah memasangkan pelana kuda untuk kami berdua. "Aku ingin sekali mencoba menaiki kuda tanpa pelana." Ucap Daisy tiba-tiba.

"Don't you dare, Daisy." Daniella menggeleng. "Jika kau terluka aku tidak tahu apakah Alexander akan membiarkanku hidup."

"Harusnya kau mengatakan 'jika kau terluka aku tidak tahu bagaimana cara menghentikan perang antara Alexander dan Lucas', Daniella." Jawab adiknya.

"Aku yakin Lucas juga akan memarahi aku."

"Kenapa?"

Because he loves you, Daisy.

"Karena aku membiarkan tamu di rumah ini terluka, sikap yang tidak bertanggung jawab dari tuan rumah." Daniella menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tapi dia tidak akan membiarkan Alexander menyentuhmu."

Dia tersenyum setuju akan perkataan adiknya. "Untuk yang satu itu menurutku berhubungan dengan harga diri. Istrinya adalah harga dirinya, jadi dia pasti tidak ingin siapapun menyakiti istrinya, dan kebetulan aku adalah istrinya."

"Kebetulan?" Daisy memukulnya pelan dan menggeleng. "It's your choice, Dan." (itu pilihanmu, Dan).

"Oh iya aku lupa bahwa aku memilihnya, padahal aku tidak memiliki pilihan lain." Dia tertawa pada Daisy.

"Ingat Christian pernah melamar mu."

"Ah ya, bagaimana dengan dia?" Dia menatap Daisy dengan penasaran. "Apakah dia sudah menemukan wanita untuk dibawa ke orang tuanya?"

In The Eyes Of YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang