34. PENSI

4.6K 782 181
                                    

Zayn memejamkan matanya saat melihat stand bazar anak kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zayn memejamkan matanya saat melihat stand bazar anak kelasnya. Mendadak saja kepalanya terasa pusing. Dia sudah sangat hopeless. Lihat betapa anak kelasnya tidak mau repot-repot berpikir. Di saat anak kelas lain berlomba-lomba menjual makanan kelas. Anak kelasnya malah menjadikan Sargan, Darfan dan Ardan sebagai role model untuk foto IG. Bayar 10 ribu tiap foto, bonus edit filter. Semurah itu wajah tampan anak Lion. Bahkan Darfan membuat sebuat spanduk bertuliskan, 'jual rasa yang pernah ada, jual kasih sayang, jual cintaku padamu #likeforlike #followforfollow #4l4yadalahseni'.

Entah ide siapa, sebab Zayn dilarang ikut diskusi dan disuruh fokus pada acara pentingnya. Pantas saja dia tidak boleh ikut diskusi.

"Anak kelas lo pada kenapa, Zayn?" Vazka terbahak keras.

"Biarin aja biarin, emang gitu biarin. Yaudahlah biarin," rapal Zayn berusaha untuk menahan segala kekesalannya. Yang paling membuat dia emosi, adalah ketika Darfan menawarkan jualan tidak penting itu pada adiknya.

"Woy gue mau request lagu dong!" teriak Darfan pada MC acara pensi.

"Wah bintang sekolah kita mau request lagu nih," kata MC sok asyik.

Zayn melengos malas, lebih baik dia mengecek pekerjaan seksi konsumsi ketimbang memikirkan kelakuan anak kelasnya yang tidak pernah beres. Anak kelasnya itu kompak cuman dalam urusan ngeledek dan gosip saja. Kalau buat urusan penting, tidak ada yang benar. Ketua kelasnya saja hobi molor.

"Itu dong, lagu welly!"

"Emang ada?" tanya MC perempuan yang sebenarnya ditugaskan kepada anggota OSIS.

"Ituloh, yang lagunya timur ke barat selatan ke utara. Tak juga, aku temukan. Hey! Dari musim duren, hingga musim rambutan, woy musiknya mana?" protes Darfan saat sadar kalau dia sudah heboh sendiri. Bahkan kini sudah banyak yang tertawa karena tingkah sableng remaja satu itu.

"Bunuh aja gue, bunuh gue Vazka!" kata Zayn dramatis.

Darfan memang keterlaluan. Susah payah Zayn membangun citra cool anak Lion. Tapi dengan mudahnya teman somplaknya itu menghancurkan semuanya. Kira-kira, teman semacam Darfan ini harus diapakan?

"Pan, jangan malu-maluin gue napa. Kudu ngomong apa gue sama emak bapak, lo?" gerutu Sargan. Masalah hidupnya sudah berat. Tolonglah, jangan semakin diperparah dengan kegeloan Darfan. Untung Zayn sedang eling, coba kalau tidak. Cekik saja Sargan. Capek banget.

"Ganti, lagunya Via Pel-an aja! Yang sayang opo koe," ralat Darfan.

"Oke, mungkin maksud most wanted kita itu Via Vallen. Oke organ tubuh, silahkan mainkan," kata MC yang sepertinya mulai ketularan gilanya Darfan.

"Maaf, teman saya lagi stress. Maksud dia organ tunggal," ralat MC perempuan.

Athar selaku ketua OSIS SMA Negeri Satu Masa atau nama kerennya SM. Hanya mampu memijat keningnya yang terasa cenat-cenut.

Nedrian's Sibling [Book 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang