17. Masalah Remaja

4.6K 790 188
                                    

Ibnul Qayyim rahimahullah
berkata,

وَكُلُّ مَعْصِيَةٍ عُيِّرَتْ بِهَا أَخَاكَ فَهِيَ إِلَيْكَ يَحْتَمِلُ أَنْ يُرِيْدَ بِهِ أَنَّهَا صَائِرَةٌ إِلَيْكَ وَلاَ بُدَّ أَنْ تَعْمَلَهَا

"Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut." (Madarijus Salikin, 1: 176)

"Malam minggu jadiin atuh, sekali-kali gitu, Zayn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Malam minggu jadiin atuh, sekali-kali gitu, Zayn. Gak ke tempat aneh-aneh dah, nongkrong di kafe doang," bujuk Darfan tak gentar mempengaruhi Zayn untuk ikut nongkrong bersama mereka. Rasanya tanpa adanya Zayn itu garing. Tidak ada biang kerusuhan, tidak ada yang mancing keributan ataupun membuat mereka emosi.

Zayn menghela napas. Buru deh mereka cosplay jadi Zayn. Selain dia tidak diizinkan. Biasanya kalau malam minggu dia ada acara tersendiri dengan Papa. Entah itu main PS bareng. Atau bikin room di google meet buat kepoin Umma yang tengah menginap di rumah Nini. Nanti Zayn akan menyaksikan debat eksklusif antar Umma dan Papa secara live streaming di mana biasanya hingga dia pun tertidur dan Rumaysha menguap mendengar cerita Umma dan Papanya. Papa yang selalu suka membuat Umma kesal atau naik darah, Umma yang hobi ngegas dan punya kemampuan membalikkan setiap perkataan lawan bicaranya. Entah kenapa ini jauh lebih seru ketimbang Zayn menonton Mata Najwa.

"Aing suka disuruh setor hafalan dulu sama Umma sebelum berangkatnya pasti. Terus ntar teh batesan mainnya cuman sampe jam 8 nan," kata Zayn.

Sargan terbahak. Nasib jadi Zayn ya gini. Tapi jujur, sepertinya jadi Zayn itu seru. Ah tidak jauh lebih seru lagi kalau dia mensyukuri apa yang ada pada dirinya dan keluarganya.

"Bhahaha, itu kerja kelompok apa main?"

"Tahlilan!" jawab Zayn asal.
Dia menyeruput kuah mienya. Kalau di rumah, dia tidak diperkenankan makan mie instant oleh Umma. Makanya diam-diam di sekolah dia selalu cari kesempatan. Ssst, jangan bilang Umma.

"Menurut kalian gue bego gak sih?" tanya Sargan.

"Banget malah kata gue mah," jawab Zayn.

"Pasti ini soal Zara?" tebak Ardan. Sargan mengangguk lemah. Dia menceritakan tentang dia yang kemarin tidak sengaja memergoki pacarnya itu dengan cowok lain.
Anehnya, seberapa banyak pun kesalahan yang Zara buat. Sargan selalu memaafkannya.

"Di mana?"

"Mereka berdua ke hotel," balas Sargan yang mengundang reaksi berbeda dari ketiga sahabatnya.

"A***r! Dahshshsggssbsbana!" Oke terlalu banyak umpatan yang sudah Darfan lisankan. Tidak layak untuk didengar.

"Tuh cewek br*n*s*k banget! Ya elo nya juga gak sadar-sadar sih! Tinggalin aja. Cewek banyak, ngapain lo pertahanin yang model gitu?" omel Ardan gemas. Rasanya dia ingin sekali menyedot ubun-ubun Sargan. Supaya seluruh kebodohannya itu bisa keluar.

Nedrian's Sibling [Book 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang