Dan Tuhan selalu punya cara dan waktu yang tepat untuk memberikan kemudahan. Ingat dengan terjemahan ayat 5 dan 6 yang ada dalam surah Al-Insyirah? Seseungguhnya setiap kesulitan itu akan selalu ada kemudahan.
Definisi tidak tahu diri yang sesungguhnya adalah saat Zayn, Darfan dan Sargan memanen isi kulkas milik Ardan. Sedangkan sang pemilik rumah belum menginjakkan kaki ke rumahnya. Seolah merasa seperti sedang ada di mini market karena serba ada. Dimulai dari es krim, buah segar, susu, makanan kalengan, minuman bersoda dan masih banyak lagi. Tenang saja, mereka tidak akan sakit perut karena memakan sesuatu yang bukan hak mereka. Ardan sudah memberi lampu hijau. Katanya sayang juga kalau tidak dihabiskan para manusia kelaparan seperti Zayn, Sargan dan Darfan. Bisa-bisa keburu busuk atau bahkan expaired.
"Gak mau tau. Gue pudding rasa mangga pokoknya," keukeuh Sargan sudah seperti anak kecil.
"Naon sih? Gue duluan yang abil. Lo yang rasa strawberry aja," balas Zayn tak mau kalah. Keduanya bertatapan sengit.
"Gue gak suka makanan berasa strawberry Abdurrahman!"
Zayn menghela napasnya. Meski kesal dan rasanya ingin mencelupkan kepala Sargan ke lautan strawberry. Zayn mengurungkan niatnya. Karena tidak ada yang namanya lautan strawberry, dan dia lebih memilih mengambil pudding rasa strawberry.
Ketika Zayn menyerahkan pudding rasa mangga, Sargan langsung tersenyum lebar.
"Sini sayangnya Abang, kasih kecup manjah dulu." Mendengarnya saja membuat Zayn bergedik geli.
"Eling sia teh, jauh-jauh ditu! (Sadar lo, jauh-jauh sana)" Zayn mengambil pudding strawberry lalu duduk menjauh dari Sargan yang mulai error.
Laki-laki itu baru saja memakan nasi padang hasil traktiran dari Sargan. Dia butuh makan yang manis-manis semanis janjinya dia. Eh salah, maaf jadi kemana-mana. Maksudnya begini, Zayn kalau di rumah sudah terbiasa disediakan makanan manis. Atau istilahnya makanan penutup alias dessert buatan ummanya. Makanya kalau habis makan tidak memakan makanan manis atau paling tidak potongan buah lah. Serasa kurang.
"Zayn!" panggil Ardan yang baru saja datang.
"Wa'alaikumussalaam akhi. Openingnya kurang beradab euy," sindir Zayn.
"Eh iya maaf. Ulang nih?"
"Ulang-ulang," kata Zayn.
Seolah kerbau dicocok hidungnya. Ardan mereka ulang adegan ketika dia pulang. Tak lupa menambahkan salam."Assalamu'alaikum yaa ahli kubur!" Sontak saja Zayn mendelik.
"Gue lagi gak minat baku hantam Zayn. Gue mau tanya. Arti Jazaakallaahu khayr sama balesannya itu apa?" tanya Ardan begitu semangat.
Bahkan sekarang dia sudah duduk mepet ke arah Zayn.
Membuat Zayn risih sendiri. Fyi, dia paling tidak suka yang namanya skinship dengan siapapun. Tidak tahu kenapa, tapi rasanya tidak nyaman saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nedrian's Sibling [Book 3]
Teen FictionHidup sebagai remaja memang penuh masalah ternyata. Ujiannya tidak main-main, dimulai dari tawaran nikotin yang terasa menggoda hingga cinta dari sang pujaan kekasih yang melemahkan jiwa. Ya, Zayn membenarkan pernyataan itu. Dia pikir jadi dewasa i...