24. Pipipi Calon Mantu

5K 808 193
                                    


Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:

"Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo'akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo'akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba." (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).

Masyaallaah🌻🌻🌻

Zayn meletakkan tangannya di atas dagu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zayn meletakkan tangannya di atas dagu. Melihat itu, Sargan dan Darfan menghela napasnya. Ini sudah 10 menit mereka menanti Zayn menimbang-nimbang keputusannya untuk mengajak Rumaysha atau tidak. Alasannya, kalau Rumaysha tidak pulang dengannya. Rumaysha jadi tidak terpantau. Tapi kalau dia mengajak Rumaysha, banyak predator buas yang sebenarnya adalah sahabat Zayn sendiri. Ck! Zayn jadi bingung.

Gini amat yang katanya juara kelas :)

Ya lagian Zayn tuh posesifnya minta ampun. Darfan ngelirik dikit saja langsung kena jitak.

"Gue cap cip cup dulu deh," putus Zayn.

"Fan, pinjem rambut lo. Biar gue cabutin, nanti pilihan finalnya ada di helai rambut terakhir lo," kata Zayn membuat Darfan berakting bengek. Membayangkan bagaimana kalau rambutnya jadi botak gara-gara dicabuti Zayn. Hih, membayangkannya saja membuat dia bergidik ngeri.

"Ajak aja, kita gak bakalan ngelirik adik lo kok. Lagian di RS juga ada emaknye Ardan. Ada Shena juga-"Ucapan Sargan terputus.

"Aing gak ikutlah kalau gitu!" Sargan memiting leher Zayn dengan lengannya.

"Gak bisa gitu ya, Saepuloh! Lo udah buat kita berdua nungguin lo mikir. Ampe gak ikut, gue datangin rumah lo," kata Sargan emosi.

Zayn menyengir. Ya silakan saja kalau mau datangi rumahnya. Lewati Umma dan Papanya dulu coba. Bisa tidak?

Akhirnya setelah berpikir selama bermenit-menit. Zayn memutuskan untuk mengajak si bontot alias Rumaysha yang tidak akan jadi bontot lagi jika adik kedua Zayn lahir. Dia juga akan memberikan masker supaya wajah adiknya tertutupi.

Rumaysha baru saja selesai shalat ashar bersama Qia, dia begitu terkejut saat melihat Zayn menungguinya.
"Kita jenguk temen gue dulu," kata Zayn singkat. Maklum, sedang ada Qia di sini. Jadi dia mau jaga image biar kelihataan cool dan ganteng.

"Aku duluan, ya, Qi. Fii amanillaah," pamit Rumaysha.

"Iya, hati-hati, ya, May. Ehm kalau boleh tau. Itu artinya apa? Terus jawabannya apa?"
Rumaysha tersenyum lembut.

"Semoga Allah menjaga kamu, kamu bisa jawab ma'as salamah. Artinya sama juga kok," jawab Rumaysha.

"Oh oke. Ma'as salamah Umay!"

Nedrian's Sibling [Book 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang