"Kenan~ gue nanti malem mau ketemuan sama Dani Aksara!" Heboh Azkia saat mereka bertugas di ruang bayi. Tangannya bergerak terampil memeriksa bayi, sedangkan Kenan menulis hasil pemeriksaan yang tengah diucapkan Azkia.
"Pamernya nanti aja. Sekarang tugas pemeriksaan selesein dulu." Kenan terus menulis tanpa mengindahkan senyum Azkia yang merekah sempurna.
Keduanya fokus mengerjakan tugas masing-masing tanpa cerita lain kecuali pembahasan medis.
Dua jam berlalu. Akhirnya mereka bisa beristirahat sejenak sebelum melanjutkan tugas selanjutnya.
"Lanjutin pamer kebahagiaan lo tadi?" pinta Kenan sambil mengunyah makanan yang ia beli di kantin.
Azkia mengangguk semangat dengan posisi menenggak minuman dingin miliknya. Ia mengusap sekitar bibir dan mulai menceritakan asal muasal pertemuannya dengan Dani secara cuma-cuma itu.
"Jadi nanti malem gue mau nonton live music-nya Dani Aksara."
"Iya trus? Kita juga pernah nonton, 'kan?"
"Ada plus ngobrol sama fotbar dong~" lanjut Azkia dengan senyum gembira.
"Kok bisa, ada acara fanmeet? Sama siapa lo? Kok gak ajak gue?" cerocos Kenan berubah agresif.
"Wohoho, santai, Brother!" kata Azkia dengan nada meledek. Tubuhnya bergeser mendekati Kenan dan membisikkan sesuatu. "Dani Aksara itu suami dari mantan istrinya Dokter Azri!"
Mata Kenan membola sempurna. "Demi Allah lo gak bohong?" Azkia hanya mengangguk dan meyakinkan temannya dengan bahasa mata.
"Iya ya, seinget gue waktu berita heboh itu nyebar, mantan suami-nya istri Dani itu dokter." Kenan mengingat-ingat dengan wajar berpikir serius. "Demi apa gue gak nyangka lho!" katanya menatap Azkia dengan gelengan kepala.
"Lo bahkan yang dulu gencar nyari info dokter-dokter di sini aja gak tahu kabar itu, 'kan?"
Kepala kenan bergerak mengiyakan. "Gue syok, banget! Jadi setelah lo tahu itu, makanya lo minta dipertemukan sama Dani?" tanya Kenan.
"Betul. Kesempatan emas, 'kan?"
"Mintain gue TTD-nya dong."
"Di buku?" tanya Azkia.
"Di jubah koas gue ini."
"Sinting! Lainnya!"
***
Azri mematung di depan lemari yang ia buka; menyeleksi setiap gantungan dan lipatan baju di sana. Ternyata tidak banyak baju santai yang cocok digunakan untuk hang out. Lemari dengan empat pintu itu hanya berisi kemeja polos, kemeja batik, jas formal, semi formal, dan kaos untuk tidur atau kaos santai di rumah saja.
Pria beranak satu itu membekap mulutnya bingung. Satu jam lagi ia harus sudah meninggalkan rumah, tidak mungkin jika harus membeli pakaian secara mendadak.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢; Dokter Duda vs Anak Koas [END]
RomancePernak-pernik kericuhan dokter duda dan anak koasnya! "Saya tidak mau menikahi wanita yang umurnya setara dengan adik perempuan saya." Azri "Semua cowok boleh, asal bukan duda!" Azkia _______________________________ © Ilustrasi gambar by SINANA © C...