Stase 32 (Janji Azri!)

11.3K 810 12
                                    

"Ra, Nara!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra, Nara!"

Azri mengetuk pintu kamar adiknya berulang kali. Tak lama Nara keluar dengan kacamata baca di atas hidungnya.

"Abang butuh sepeda goes," adunya.

"Buat?" tanya Nara masih belum mengerti.

"Mau nemenin Azkia goesan," jawab Azri dengan raut polos.

"Banyak gaya. Udah tahu gak punya sepeda. Sok-sokan nemenin," dengus Nara geleng kepala.

"Katanya disuruh berjuang. Jadi Abang gak mau menyia-nyiakan kesempatan, Ra." Azri berujar tenang.

Nara mengangguk setuju. "Iya sih. Ya udah beli aja," usul Nara. "Nanti abis dipakek disimpen buat Aya."

Nara hafal, kakaknya itu tidak suka olahraga di luar ruangan. Pria itu lebih gemar melakukan work out di dalam rumah.

"Temenin beli kalau gitu. Abang takut gak bisa milih," pikirnya terlihat merengek. 

"Aduh ganggu banget. Cari di online shop aja deh. Biar dianter kurir. Udah malem juga ini."

"Takut gak bisa dikirim sekarang."

"Bisa, nanti dikasih uang tambahan. Biar diantar malam ini."

"Eh bisa gitu?"

Nara mengangguk dua kali. "Kamu aja yang pesenin ya," suruhnya.

"Pa~" Zahra menarik-narik baju Azri dengan mengucek matanya. 

Azri menunduk menatap sang buah hati. "Aya capek, mau tidul," gumamnya dengan bibir cemberut. Seperti biasa. Kegiatan sekolah Zahra hari Sabtu adalah outbound. Jika sudah malam pasti bayi lucu itu kelelahan.

"Ayo kita tidur~" seru Azri menggendong Zahra. "Nanti kalau udah beres bilang aja, Ra."

"He'em." 

Azri meninggalkan kamar Nara menuju kamarnya di lantai dua. "Pa. Mama sama Papa udah gak pelnah bobok bayeng? Kenapa Om Dani teyus yang nemenin Mama?" 

"Udah gak bobok bareng lagi, Sayang. Papa bisa bobok sendiri." Azri menutup pintu kamar dari dalam dan meletakkan bayi 5 tahunnya di atas spring bed

"Papa bisa bobok sendiyi?"  ulang Zahra. Azri mengangguk.

"Tante Kia suyuh bobok sini, Pa. Bial Aya ada temen tidul," pintanya. Azri terbahak. 

𝐑𝐞𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢; Dokter Duda vs Anak Koas [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang