Stase 11 (Tragedi HCU)

14.5K 973 27
                                    

Memasuki bulan ketiga masa koas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memasuki bulan ketiga masa koas. Para dokter muda itu mulai beralih tahap ke stase obgyn. Apakah di sini mereka akan memiliki waktu longgar dan bisa sedikit bersantai? Tentu saja tidak. Mereka malah memiliki banyak jam tayang dan tugas tambahan. Seperti adanya morning rapportcase report, dan banyak ujian yang dilakukan secara kelompok maupun individu. 

Lima hari melayani para wanita dengan masalah reproduksi. Kenan dan Azkia terlihat sibuk melakukan tugasnya di kamar bersalin. Memantau perkembangan setiap pasien yang hendak melakukan persalinan secara normal.

"Abis ini dinas dimana?" tanya Kenan pada Azkia.

"Di HCU. Lo?"

"Di poli kandungan, hehe."

"Dih, asik bener lo!" sembur Azkia.

Tempat terfavorit anak koas selama di stase ini adalah poli kandungan, karena tidak full time dan hanya mengikuti jam pelayanan poli selesai. Itu artinya mereka bertugas 3-4 jam dalam dua kali pelayanan. 

"Nikmat mana yang harus kudustakan emang," timpal Kenan.

"Nanti tetep gue tungguin pulang, tenang aja!" ucap Kenan memberi kepastian. 

Setelah tugas dinas di ruang bersalin berakhir. Para koas melanjutkan tugasnya di bagian yang lain. Azkia pindah ke HCU dan Kenan berjalan menuju poli kandungan. Biasanya saat sore seperti ini, pasien yang datang ingin mengecek kandungan tidak sebanyak pagi hari. Sehingga kesempatan pulang lebih awal semakin besar.

"Kenan?" 

Pemilik nama menoleh. Mencari siapa kiranya yang baru saja memanggil. Ternyata Azri, dokter spesialis jantung itu kini berjalan santai mendekatinya.

"Belum istirahat?" tanya Azri.

"Mau lanjut nugas, Dok. Kenapa?" tanya Kenan.

"Mmm, masih sibuk ya?" gumam Azri. 

Kenan mengangguk lancar. "Kalau sudah selesai bisa temui saya?" 

"Ada apa, Dok?" Heboh Kenan khawatir. 

"Mau ngobrol santai."

"Tentang apa, Dok?" ujar Kenan semakin panik. 

"Temanmu, Azkia Indira."

***

Kenan dan Azri duduk berhadapan di taman belakang rumah sakit. Sore menjelang Magrib hari ini, Azkia masih bertugas di ruang HCU sesuai jadwal yang ia dapatkan. Kenan sebenarnya ingin mengintip kegiatan Azkia di sana, tapi dokter konsulennya meminta ditemui.

𝐑𝐞𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢; Dokter Duda vs Anak Koas [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang