Stase 20 (Ramalan Azkia)

13.7K 1K 15
                                    

Azri menghempaskan diri ke atas ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azri menghempaskan diri ke atas ranjang. Terputar berungkali ucapannya pada Azkia yang terhitung sebuah pengakuan. Mungkin Nara benar; perkara puber kedua dirasakan oleh Azri sekarang.

Debar jantung tidak normal, bahagia berlebih setiap bisa bersanding dengan Azkia, serta merasa puas setelah memberi perhatian pada gadis tersebut. Semua hal tentang Azkia memiliki ruang tersendiri di hati Azri. Namun tunggu, jangan-jangan yang ia rasakan saat ini hanya perasaan sesaat. Orang jatuh cinta mudah dibutakan segala hal, termasuk fungsi akal yang rusak. Jangan sampai semua yang ia rasakan ini hanyalah sekelebat perasaan tanpa berniat untuk tinggal menetap.

Jangan, jangan sampai kegagalan dalam membina rumah tangga kembali terjadi hanya karena salah memilih pasangan. Azri kembali mengontrol perasaannya. Jika semua harus di pertimbangkan ulang.

Azri merogoh ponsel dan melihat pesan berisi dua puluh gambar produk yang dikirim Azkia saat diperjalanan tadi. Melihat itu saja ia tersenyum dengan sendirinya. Tak lama garis lengkung di bibirnya hilang tak berbekas saat sadar jika gambar itu tidak berisi tentang lelucon, lantas bagaimana mungkin ia bisa tersenyum! Dasar sinting.

Azri:
Tidak ada product yang saya pakai ternyata. Bagaimana? Kamu bisa menjelaskan agar saya tertarik menggunakan produk kamu?

Azkia :
Bisa, Dok.

Azri bersorak bahagia. Nara 100 persen benar. Pria itu seakan sedang dikelilingi bunga-bunga bermekaran. Mendapat jawaban begitu saja ia tersenyum tidak jelas.

Azri mengubah posisi dengan tidur tertelungkup di atas kasur. Kakinya bergerak-gerak riang dan wajahnya dibenamkan di atas bantal. Jika Nara tahu, bisa dipastikan dia digoda habis-habisan.

Azri:
Oke. Sekalian bawa tester-nya.

Azkia :
Semua produk? 😯

Azri:
Iya. Kenapa?

Azkia :
Gak semua produk ada tester-nya, Dokter! Seperti sheet mask tidak bisa dicoba! Lagian dokter mau coba masker dimana? Gak malu coba masker di rumah makan?

Azri tertawa membaca deret pesan panjang dari Azkia. Seakan bisa mendengar celotehnya dengan raut tidak terima. Ah, begitu saja sudah tampak lucu bagi Azri.

Azri :
Kamu mau main ke rumah saya? Biar saya bisa coba semua produk kamu?

Azkia :
😅😅 Kayak sales beneran Dok. Saya gak enak sama keluarga Dokter.

Azri:
Sekalian kenalan sama ibu saya. Calon mertua kamu.

Azkia:
Dokter!! 😠😠😠

𝐑𝐞𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢; Dokter Duda vs Anak Koas [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang