Stase 44 (Pesta di Jakarta)

14.1K 760 25
                                    

Azkia terduduk dengan rambut tidak rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azkia terduduk dengan rambut tidak rapi. Matanya terpejam dan masih berat dibuka. Ia baru bisa tidur menjelang Subuh setelah percobaan malam pertama.

"Dek. Buruan mandi! Udah mau terbit itu mataharinya!" titah Azri. Azkia mengangguk dengan mata terpejam.

"Azkia Indira!" pekik Azri geram. Gadis itu sontak membuka mata menatap suaminya.

"Buruan ke kamar mandi. Atau Mas siram di sini!"

Dengan mata setengah terbuka, Azkia menjawab, "Aku ngantuk parah, Mas."

"Minum air putih dulu. Biar ngantuknya berkurang!" suruh Azri membawakan gelas panjang berisi air bening.

Azkia menerima gelas tersebut dan meneguk isinya dengan mata terpejam. "Siapa suruh nambah sesi terus?" ujar Azri membuat Azkia tersedak.

"Mas bukannya yang minta?" protes Azkia tangannya mengusap sekitar mulut.

"Mas yang mengawali emang. Tapi kamu minta lanjut terus!"

"Gitu juga Mas mau ngasih!" balas Azkia tidak mau disalahkan seutuhnya.

"Ya udah. Buruan mandi trus sholat."

"Abis itu tidur lagi ya."

"Kebiasaan kamu di kos itu harus dibuang. Setelah tinggal sama Mas gak ada tidur setelah Subuh!"

Larangan itu juga Akziadapat dari ayahnya, dimana ia dan adik-adiknya tidak boleh tidur setelah salat Subuh. Azkia baru melakukan kebiasaan buruk itu setelah tinggal sendiri di Jakarta. Dan setelah ini ia kembali tidak bisa melakukan kebiasaan itu.

"Ih, kenapa gak boleh?" debat Azkia. Baru terhitung 2 hari menjadi pasangan suami-istri, mereka sudah berselisih pendapat seperti ini. "Kalau gak ngapa-ngapain tidur lagi aja."

"Banyak, Sayang. Bangun tidur beres-beres rumah, bikin sarapan--"

"Oh iya. Aku mau bikin perjanjian." Azkia mengajukan usulan. "Khusus hari Sabtu-Minggu, kita delivery aja, Mas. Jadi bisa istirahat sama leha-leha sepuasnya. Biar ada me time gitu, ya?"

"Sabtu-Minggu Aya malah tinggal sama kita. Jangan lupa itu."

"Oh iya." Azkia mencari jalan lain. Alisnya mengerut memikirkan sesuatu.

"Udah, Dek. Jangan terlalu khawatir. Mas gak akan memperlakukan kamu kayak anak koas di rumah sakit. Mas bakal ngasih kebebasan asal itu wajar dilakukan. Kalau tidur setelah Subuh Mas emang gak suka."

𝐑𝐞𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢; Dokter Duda vs Anak Koas [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang