Selama diperjalanan pulang Azkia hanya diam menyimak penuturan suaminya. Azri memberi banyak wejangan tentang kewajiban meminta izin kemanapun Azkia pergi.
"Sekarang udah paham?" tanya Azri.
"Paham."
"Apa coba?" Azri meminta Azkia mengulang pesan-pesannya.
"Harus izin kemanapun aku pergi. Sebentar atau lama. Sendirian atau bareng temen," ringkas Azkia.
Azri mengangguk pelan. "Mas gak pernah ngekang. Kalau itu emang penting pasti Mas ngasih izin, pokoknya Dira bilang! dulu!" tekan Azri, Azkia mengangguk tanpa membantah. Keduanya kembali diam hingga Azri memarkir mobil di tempat apartemennya.
"Ini test pack-nya dipakek." Azri memberikan kantong kresek kecil pada istrinya setelah masuk ke dalam unit apartemen.
Azkia mengambil kantong kecil itu dari tangan Azri dengan wajah menunduk. Azri tidak langsung melepas barang yang ia bawa, membuat Azkia mendongak menatap suaminya.
"Senyum. Jangan cemberut gitu," pinta Azri. Azkia lantas menyunggingkan senyum paksa untuk suaminya. Merasa gemas, Azri menarik Azkia ke dalam pelukan dan mendekapnya lama.
"Maaf. Pertanyaan Aya sering buat kamu hilang mood, 'kan?" Azkia mengangguk dipelukan suaminya.
"Mas ngerti nerima status Mas pasti beban tersendiri buat Dira. Apalagi kita baru nikah. Mas cuma berusaha sebisa mungkin buat kamu percaya sama Mas. Selebihnya, semua tergantung bagaimana Dek Dira menilai."
Azkia membalas pelukan Azri. Wajahnya dibenamkan semakin dalam di dada suaminya. "Dira udah nyaman sama Mas. Dira takut kehilangan Mas Azri."
Bibir Azri tersenyum rekah. Tangannya membelai rambut sang istri pelan. "Nah gini dong jujur. Jangan diumpetin aja. Nanti jadi bisul. Ayo ngomong lagi. Masih kurang kayaknya."
"I love you," ungkap Azkia suaranya teredam di dada Azri.
"I love you more, Sayang," balas Azri tanpa bimbang. "Sekarang Adek coba test pack-nya."
"Kalau belum jadi. Gak papa, 'kan?" lirih Azkia tidak percaya diri.
"Gak papa. Berarti usahanya lebih ditingkatkan lagi," kekeh Azri. Azkia mulai mengurai pelukan terlebih dahulu.
"Aku coba tes dulu, Mas."
Azri mengangguk. Setelah Azkia masuk ke kamar mandi. Azri duduk di bangku kosong menunggu kabar bahagia dari istrinya. 5 menit menunggu, Azkia keluar dari kamar mandi tanpa menunjukkan ekspresi apa pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢; Dokter Duda vs Anak Koas [END]
Любовные романыPernak-pernik kericuhan dokter duda dan anak koasnya! "Saya tidak mau menikahi wanita yang umurnya setara dengan adik perempuan saya." Azri "Semua cowok boleh, asal bukan duda!" Azkia _______________________________ © Ilustrasi gambar by SINANA © C...