Hampir dua bulan menjalani koas di rumah sakit, kesehatan Azkia mulai menurun. Hari ini ia meminta Kenan untuk menjemputnya di stasiun Juanda, Azkia harus mengirit energi dengan tidak menaiki kendaraan umum selain KRL.
"Baik ya gue, mau jemput lo ke stasiun!" kata Kenan sembari menyetir motor.
Kenan memilih menggunakan motor selama menjalani koas karena lalu lintas Jakarta sangat tidak memungkinkan mengendarai kendaraan beroda empat, bisa-bisa dia terjebak macet setiap harinya. Meskipun tempat kos Kenan yang baru lebih dekat dengan area rumah sakit, ia tetap butuh motor agar lebih mudah digunakan mondar-mandir.
"Baik juga gue, gak nyuruh lo jemput gue ke kosan Depok!" timpal Azkia sedikit berteriak karena berusaha menyaingi suara-suara kendaraan yang sudah memadati jalanan ibu kota, meskipun pada kenyataannya saat ini masih jam setengah 6 pagi.
"Lo kenapa gak ambil libur aja misal ngerasa kurang fit?" tanya Kenan sembari membelokkan stir motor ke area parkiran rumah sakit. "Udah paham kalau imun rendah bisa gampang keserang penyakit!" lanjut Kenan mengoceh.
"Ya elah, Mr. Kenan Pradipa, iye iye gue tahu," balas Azkia tangannya mulai membuka pengait helm dan turun dari motor setelah Kenan memarkir kuda besinya.
Azkia sontak menutup mulut menggunakan lengan bagian dalam saat ia melakukan bersin. Kenan mengernyit melihat temannya melampiaskan rasa gatal di dalam hidung. Ada rasa iba melihat gadis itu terus-menerus menyembur melakukan sneezing.
"Gak minum obat tadi?" tanya Kenan perhatian.
Kepala gadis itu mengangguk setelah aksi bersinnya yang terhitung lebih dari lima kali. "Udah, Kakanda. Cuma belum merasuk aja."
"Jangan bilang kalau lo semalem abis COD-an lagi?" tebak Kenan. Azkia menyengir tanpa mengelak.
"Please! Tinggalin pekerjaan lo itu napa! Koas dulu biar lo bisa bertahan sampai akhir!" pinta Kenan memohon.
Kenan tahu siapa Azkia. Selain hobi berburu perlengkapan make up, gadis itu juga memiliki pekerjaan sampingan, Azkia menekuni dunia jual beli online segala produk kecantikan, dari masalah rambut hingga ujung kaki seperti kutek dan lainnya.
"Demi cuan, Mr. Gue butuh nabung buat tambahan jajan," kata Azkia mengusap hidung merahnya dengan tisu.
Kenan menggeleng pasrah. Ia lelah memberi peringatan pada teman dekatnya. "Ini gue flu bukan karena COD, tapi karena ketularan pasien aja kemarin," dalih Azkia tidak ingin temannya khawatir.
"Salah satu faktor juga kena angin malam! Lo semalem pulang jam 8 malem trus COD jam berapa gue tanya!" introgasi Kenan.
"Sekitar jam 10-an, dia udah langganan gue, Nan. Lagian kita bisanya ketemu jam segitu," jelas Azkia tidak begitu mengindahkan tatapan geram dari sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢; Dokter Duda vs Anak Koas [END]
RomancePernak-pernik kericuhan dokter duda dan anak koasnya! "Saya tidak mau menikahi wanita yang umurnya setara dengan adik perempuan saya." Azri "Semua cowok boleh, asal bukan duda!" Azkia _______________________________ © Ilustrasi gambar by SINANA © C...