°15. Lapar.°

1.6K 103 1
                                    

FOLLOW IG DAN WP GUE : nandaphp_

•••🍁•••

Anya menatap cowok yang berdiri di hadapannya. Samuel, menyenderkan dirinya di atas motornya sembari meluruskan kakinya. Tangannya ia lipat di depan dada. Membalas tatapan Anya.

"Ngapain natap gue?" sinis Anya. Menyibakkan rambutnya ke belakang dengan angkuh. Menyebalkan nya, Samuel kenapa harus mengawalnya sampai pulang?

Samuel menggeleng sekali, berbalik badan dan meraih helm nya. Tapi ia kembali menatap Anya.

"Lo mau ngomong apa?" tanya Samuel seakan bisa menebak isi pikiran Anya. Anya mengerutkan keningnya, tidak menyangka Samuel seteliti itu.

"Oh, cuma itu. Kita hari ini nggak belajar kan?" Samuel diam sejenak, ia tahu Anya pasti sudah punya rencana untuk pergi. Atau gadis itu malas.

Apapun itu, Samuel memilih hari ini istirahat saja. Melihat bagaimana lelahnya Anya kemarin. Mungkin gadis itu ingin istirahat, Samuel mencoba berpikir positif.

"Nggak," jawab Samuel membuat senyum Anya terbit lebar. Anya mengangguk-angguk senang, setidaknya otaknya tidak akan terbebani seperti kemarin.

"Okay. Take care ya." Anya melambaikan tangannya dan berbalik badan. Memasuki gerbangnya, sebelum itu ia menatap Samuel lagi.

"Istirahat jangan lupa," pesan Samuel. Anya mengangguk sekali lalu segera masuk. Samuel merasa lega gadis itu sudah masuk ke dalam rumahnya.

•••🍁•••

Sore ini ternyata cuacanya tidak mendukung, beberapa menit yang lalu hujan turun. Meski sekarang sudah reda, awan mendung masih saja ada. Cuaca pun menjadi dingin.

Meski begitu, Anya tetap keluar bersama Gavin. Tidak enak karena Gavin sudah menjemputnya dengan mobil. Meski rasanya malas.

"Gav, ni habisin." Anya menyodorkan siomay yang tadi dibelikan Gavin. Ia tidak terlalu suka.

"Masih aja lo ya, kalau makan nggak habis, sisa nya kasih gue." Gavin mengacak-acak rambut Anya dengan gemas, gadis itu hanya tertawa renyah.

"Gav. Gue kangen Angel," celetuk Anya tiba-tiba membuat Gavin tersedak. Gavin menoleh ke Anya yang menatapnya heran.

"Kenapa?" Gavin menggeleng pelan sembari meraih botol minumnya. Meneguknya hingga habis.

"Gapapa. Jangan bahas-bahas dia lagi." Anya mengerutkan keningnya heran.

"Loh? Angel juga sahabat kita. Lo ada masalah sama dia?" Gavin terdiam, memalingkan wajahnya. Tingkah Gavin yang seperti ini membuat Anya keheranan.

Gavin selalu menghindar jika ada pembahasan soal Angel. Anya tidak tahu ada masalah apa mereka berdua.

"Gav, lo ingat nggak? Kita bertiga kan suka traveling. Setiap traveling, kalian berdua tuh selalu minta foto bareng. Akhirnya gue deh jadi fotografer nya."

Gavin menatap Anya yang bercerita masa lalu itu. Seolah gadis itu ingin mengingatkan nya kenangan-kenangan mereka.

"Gue kira kalian bakalan jadi couple. Nyatanya cuma sebatas teman." Anya menatap Gavin, tersenyum lebar mengejek cowok itu. Gavin yang malas semakin menekuk wajahnya kesal.

"Oh, atau jangan-jangan diam-diam kalian punya hubungan? Terus sekarang lagi berantem gitu? Makanya gini."

"Nya." Gavin terlihat sangat malas, ia memilih memakai seatblet nya dan menyalakan mesin mobil. Menghindari pembahas soal Angel lagi.

Anya menatap Gavin dalam, tidak bisa mengerti kenapa sekarang Gavin seperti ini jika membahas soal Angel?

"Angel di mana sekarang? Gue kangen." Seketika itu juga, Gavin menginjak rem mobil dengan mendadak. Anya memegangi dahinya yang terjedot.

PANDEGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang