°16. Pinjam Hp°

1.4K 108 1
                                    

FOLLOW IG DAN WP AUTHOR YE. VOTE KOMENNYA JUGA

•••🍁•••

Mengelap keringat di keningnya, Anya selalu tidak suka pelajaran olahraga. Karena Anya siswa yang baik, ia memilih bolos sejenak. Hanya sebentar. Toh, Pak Sulis juga sedang ada keperluan.

Saat berjalan menuju kelasnya, ia melihat kelas 12 IPA 3 sedang ricuh. Sudah pasti sedang jam kosong.

"Kelas dulu deh," gumam Anya tetap melangkahkan kakinya ke kelas. Rasanya sangat gerah, Anya butuh ikat rambut.

Membuka lokernya, hendak mengambil jepit rambutnya. Tapi matanya kembali menemukan sebuah kertas.

Hidup dengan rasa penyesalan. Sangat lah
menyiksa.

Anya menatapnya tidak paham. Ia selalu tidak tahu apa maksud isi surat-surat itu.

"Apa ini berhubungan dengan pesan-pesan itu?" Anya tidak tahu jelas, Anya rasa tujuan surat dan pesan-pesan itu berbeda. Dan siapa pelakunya?

Satu atau dua orang?

Anya menggeleng lagi, membiarkan kertas itu dan segera mengambil jepitnya. Mencepol rambutnya ke atas lalu segera keluar kelas.

Berjalan menuju kelas 12 IPA 3. Kelasnya tampak sangat asik dan kompak. Ada Randy yang bobrok bersama teman-temannya, kecuali Samuel. Ada 4 cewek yang selalu heboh, siapa lagi jika bukan teman-teman Anya?

"Oi!" Anya menepuk pundak Rere, duduk di atas meja yang dikerumi Rere, Rachel, Rania dan Fia.

"Tau gak, Nya. Beno sama Beni putus," ucap Rania memberi info.

"Serius? Sayang banget udah pacaran sejak kelas 10." Anya memanyunkan bibirnya, merasa sayang dengan hubungan 2 sejoli itu.

"Mending juga nikah kan ya," celetuk Randy datang tiba-tiba sembari merangkul pundak Fia.

"Nikah juga berpeluang cerai. Lebih menyakitkan," kata Samuel diangguki yang lainnya. Randy menye-menye menirunkan ucapan Samuel, yang tak dihiraukan oleh Samuel.

Anya melirik Samuel yang sibuk dengan ponselnya. Anya berdiri, menghampiri meja Samuel.

"Pinjam hp dong," rengek Anya mengalihkan atensi Samuel.

"Hp lo?"

"Di kelas." Samuel mematikan hp nya, lalu menyodorkan hp nya pada Anya. Gadis itu tersenyum dan duduk di samping Samuel.

"Password  nya, Bang?" Samuel melirik.

"Yourname." Anya melongo, tak lama ia mengalihkan tatapannya. Tidak menyangka password hp Samuel adalah namanya.

Anya segera mengetikkan namanya. Nihil, pasword nya salah. Mengetikkan kembali, nama lengkapnya.

Salah.

"Ih! Kok gabisa?" Anya cemberut, membuat kening Samuel mengkerut. Merebut ponselnya dan mengetikkan sandinya.

"Bisa." Anya melirik ponsel Samuel, melongo.

"Kok bisa?"

"Gue bilang pass nya apa tadi?"

"Nama gue."

"Hah?"

"Lo bilang your name. Artinya kan nama lo. Berarti nama gue kan?"

Samuel berdecak kesal, menyentil kening Anya dengan jarinya. Lalu menggoyang-goyangkan kepala gadis itu.

PANDEGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang