°27. Serbuk Debu.°

1.2K 75 2
                                    

SELAMAT MEMBACA^^

•••🍁•••

Malam hari Anya tidak ingin menghabiskan nya dengan sia-sia. Apalagi ia sudah mau ujian Nasional, sebentar lagi ia akan lulus. Ia perlu belajar keras. Bukan hanya mengandalkan diajari Samuel saja.

Belajar pun Anya tidak terlalu berlebih-lebihan. Ia tahu waktunya istirahat. Seperti sekarang, setelah belajar ia memutuskan untuk rebahan. Sembari bermain ponselnya.

Anya membuka roomchat nya, menemukan notif dari Samuel. Sekarang ia lebih sering berkomunikasi dengan Samuel, maklum sudah menjadi pacar.

Pandega:
| Belajar nya dibuat enjoy
| Jangan kebawa overthinking

Anya tersenyum membacanya, Samuel adalah salah satu suport sistemnya. Ia mulai bisa mengontrol waktu dan rasa malasnya untuk belajar. Perlahan, Anya mengetikkan balasan.

Anya:
Baru kelar |

Tak lama Samuel membaca pesan itu. Terlihat cowok itu sedang online.

Pandega:
| Good

Anya:

Tetiba mau borong novel |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetiba mau borong novel |

Pandega:
| Besok beli

Anya:
Kalau sekarang? |

Pandega:
| Sekarang istirahat

Diam-diam Anya tersenyum, entahlah ia bisa bucin. Hanya seperti itu saja membuat perutnya seperti ada kupu-kupu terbang.

Anya:
Sekarang laperr |

Anya terkekeh kecil, untuk pertama kalinya ia main kode-kodean dengan cowok. Ah, ternyata menyenangkan.

Pandega:
| Gue gofood in
| Mau apa?

Anya memejamkan matanya, senyumnya masih mengembang lebar. Sungguh, hal sederhana seperti itu membuat ia bahagia. Samuel yang memanjakan, menurutinya, dan perhatian padanya.

Ah, terlihat menyenangkan.

Anya:
Martabak aja deh |

Pandega:
| Okay

Anya lagi-lagi tersenyum-senyum, tapi senyumnya mulai pudar. Saat notif pesan dari sebuah nomor masuk. Mana lagi jika bukan dari si peneror?

PANDEGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang