Setelah hari dimana insiden yang lalu terjadi, sudah tidak ada lagi waktu untuk memikirkan urusan kala itu.
Hari demi hari berlalu begitu saja tanpa terasa. Kedua ketua sekte itu sudah tidak bisa mendapatkan waktu lagi. Jangan hari, minggu mulai berganti hingga sampai bulan ketiga.
Terutama bagi Lan Xichen; rupanya dia dihadang oleh tugas-tugasnya di Gusu sementara dua suratnya tak lagi dibalas. Lelaki Lan tersebut bingung bagaimana caranya menghubungi Jiang terakhir.
Sepertinya ia memang benar dijauhi?
Lan pertama itu duduk dengan sempurna. Tangan menaruh kembali kuas tulis dan terdiam sejenak. Ingatannya mulai berputar lagi pada apa yang didapatnya waktu pergi keluar dari Cloud Recesses.
Di hari kedua puluh dua bulan yang bersangkutan setelah kejadian yang lalu, Lan Xichen sedang memantau areal pusat perekonomian Gusu. Memang tak seramai Yunmeng, karena mayoritas orang-orang di Gusu adalah kultivator. Namun tetap saja tempat tersebut bisa disebut pusat perekonomian yang murni dari pemutaran uang tanpa soal kultivasi.
Dia berjalan di jalan dengan menebarkan senyum saat disapa, lalu menoleh ke sebuah arah. Di toko yang menjual aksesoris rambut, Lan Xichen sedikit terdiam.
Bagaimana jika dia belikan jepit lagi untuk Jiang Cheng sebagai permintaan maaf? Mungkin akan bagus seperti bunga kemarin.
“Hei! Kau sudah dengar? Ada berita mengejutkan!”
Kedua telinga Lan Xichen menangkap percakapan antara pemilik toko dan salah satu pelanggannya. Di depan sana, dua wanita sekitar umur tiga puluhan tengah berbicara.
“Benahi jepit rambutmu, sampai lari dengan tidak elegannya.” Wanita yang dihampiri mengomentari saat wanita lain mulai merapikan tatanan jepit di sanggulnya.
“Ada apa sampai kau begitu, A-Yui?”
Setelah selesai, wanita itu berkata dengan ekspresi shock. “Kau takkan percaya akan ini, A-Ming! Ada berita dari kenalanku yang penggosip.”
“Cepat katakan saja. Aku harus mengurus hiasan toko. Ada berita apa?”
“Katanya Ketua Sekte Jiang mau mengikuti perjodohan!”
Pandangan Lan Xichen seketika gelap. Telinga bagaikan orang tuli. Badannya seperti tertancap di tanah. Tidak bergerak, kaku, dan diam karena kekagetan yang tak terduga.
Sementara itu keduanya semakin heboh berbicara.
"Kau serius!?”
“Dua rius! Kenalanku yang ada di rumah teh bicara begitu!”
“Bukannya sudah banyak wanita yang ia tolak? Ada angin apa Ketua Sekte malah mengikuti perjodohan sebagai kandidat di Yunmeng?"
“Bukan di sini! Dia sudah dicoret dari daftar mak comblang Yunmeng. Menurut kabar, dia mencari ke wilayah lain dan memperluas sampai ke bagian pegunungan lain.”
“Kenapa jauh sekali!?”
“Tentu saja karena tidak ada calon dari wilayah Yunmeng dan sekitarnya! Kau pikir siapa yang mau dengan orang pemarah seperti ketua sekte Jiang?!”
Kaki panjang lelaki itu tanpa sadar melangkah mendekati mereka berdua. “Mohon maaf, darimana Anda mendapat berita itu?” tanyanya sambil tersenyum.
Kedua orang yang bersangkutan segera memberi hormat sebelum menjawab. “Kami dengar dari orang-orang dan rumah teh di pusat kota Yunmeng, Zewu-jun. Mereka mengatakan para tetua sangat senang karena akhirnya Ketua Sekte Jiang mau menerima perjodohan.”
Lan Xichen membelalak tak percaya sepersekian detik.
Ternyata dia memang mendengar beberapa informasi tentang perjodohan Jiang Cheng. Ini gila, sungguh gila!
KAMU SEDANG MEMBACA
Purple Lotus Diary
FanfictionCanva Cover Fanarts included in the books goes back to its respective creators! [Keseharian Jiang Cheng sebagai Pemimpin Sekte Jiang di Yunmeng berjalan seperti biasa dan normal. Sudah semestinya begitu, dan hanya itulah yang ia inginkan selain meng...