Keadaan Gusu tentram seperti sedia kala. Karena memang tak ada hal-hal yang aneh yang terjadi. Zaman sudah tidak lagi penuh akan ketakutan pada sekte Wen seperti dahulu. Pria serba putih dengan gelar Zewu-jun tersebut sudah duduk diatas kudanya, bersiap untuk berangkat sementara adiknya, Lan Wangji lengkap dengan sang suami manisnya, Wei Wuxian, selalu setia menemani sampai gerbang depan.
"Tuan Muda Wei, Wangji, tolong jaga Cloud Recesses untuk sementara seperti biasanya."
"Hati-hati dalam perjalanan, Zewu-jun!" Dengan manisnya, Wei Wuxian melambaikan tangan walau Lan Xichen belum menghentakkan tali kudanya. Lan Wangji mengangguk saja pada sang kakak, menyamakan perkataan sang suami dengan bahasa tubuh.
Setelah berbasa-basi ria dengan keduanya, Lan Xichen pun berangkat dengan membawa beberapa anggota sekte Lan yang sudah terpercaya sebelum bertolak ke Yunmeng.
"Lan Zhan, Lan Zhan, ayo kita keluar juga! Aku ingin makan buah loquat!~" celetuknya manja seperti biasa, Wei Wuxian bergelayutan di lengan perkasa Lan Wangji. Dengan wajah super imut milik Mo Xuanyu, dan jiwa genit Wei Wuxian, mana mungkin sang suami bisa menolak?
"Mn, Wei Ying."
Sementara itu, di Yunmeng Jiang terlihat sekali keadaan perdagangan dan perahu lalu lalang sibuk bertransaksi. Hari ini sudah terhitung empat puluh sembilan hari sejak kepala sekte Yunmeng Jiang tersebut pergi dari Gusu karena insiden kecil antara mereka berdua. Beberapa minggu semenjak itu pula, Jiang Cheng kembali ke Yunmeng dan melakukan kewajibannya seperti biasa.
Pria itu juga sudah tak ke sana lagi karena dua faktor; yakni malu dan tak sempat-terlalu malu karena kejadian waktu itu, dan sibuk akan pekerjaan serta pengelolaan wilayah daerah sekte. Dia menyibukkan diri dengan pekerjaan dan rapat dengan para tetua yang cukup padat. Pelabuhan Yunmeng semakin ramai dan signifikan untuk peruntungan laba rugi di daerah pemerintahaan. Jiang Cheng juga bahkan selalu tidur larut. Bajunya juga sudah dikirim dan sampai, namun sudah pasti takkan ia gunakan lagi jadi ia menyuruh pelayan untuk menjual hasil penjualan dan kain baju tersebut untuk bantuan yang membutuhkan-berharap bahwa keberuntungannya akan segera meningkat.
Namun keberuntungannya berakhir kurang baik. Dikarenakan kesepakatan dan penggiliran tiap sekte yang ada, Lotus Pier menjadi tuan rumah rapat kali ini. Tentu saja, sekte Gusu Lan juga akan datang, maka dia mau tak mau Jiang Cheng harus menyiapkan diri untuk menyambut perwakilan dari sana dan menekan rasa malunya harga diri.
Sesampainya di Lotus Pier, Lan Xichen dapat melihat orang yang berlalu lalang-sibuk menyiapkan segala hal untuk menyambut kedatangan para pemimpin sekte yang akan mengadakan rapat bulanan seperti biasanya. Semua persiapan sudah disusun dengan layak dan matang.
Jiang Cheng kembali mengecek semua yang dibutuhkan kala menyambut tamu sekte lain. Dia juga melihat keseluruhan serta laporan bawahan yang telah mengatur bagian-bagian lainnya.
Kepalanya sedikit berdenyut dalam beberapa hari ini, bahkan dia sudah minum obat pereda sakit kepala dari tabib Yunmeng. Namun itu takkan menghalanginya untuk bekerja, karena dirinya sudah terbiasa mengandalkan diri sendiri semenjak keruntuhan Yunmeng Jiang dahulu kala. Sekarang Jiang Cheng harus fokus dan tak boleh goyah.
"Jiang-Zhongzhu, para perwakilan sekte Gusu Lan sudah tiba." lapor salah satu anak buah yang habis berlari dari gerbang depan.
"Baiklah. Saya akan segera kesana." ujarnya dan membuat anak buah tersebut kembali ke tempat kerjanya semula.
Tahan dirimu, Jiang Wanyin. Ini hanya untuk beberapa hari saja. Takkan ada yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Purple Lotus Diary
FanficCanva Cover Fanarts included in the books goes back to its respective creators! [Keseharian Jiang Cheng sebagai Pemimpin Sekte Jiang di Yunmeng berjalan seperti biasa dan normal. Sudah semestinya begitu, dan hanya itulah yang ia inginkan selain meng...