Warna apa yang terlintas di pikiran jika mendengar kata Yunmeng Jiang? Ungu. Bukankah begitu?
Warna gelap yang menggambarkan kebangsawanan, kepercayaan diri, ambisi, dan harga diri yang tinggi. Sungguh sesuai dengan pemimpin sekte Yungmeng Jiang yang sekarang; Jiang Cheng Wanyin.
Seperti itulah Jin Ling yang selalu melihat adik dari mendiang ibunya tersebut memimpin sektenya dengan kejayaan dan keberanian layaknya lelaki sejati. Bahkan sedari kecil pun, pria tersebut sudah banyak membantu dirinya di dalam pekerjaan dan mengawasi sekte selagi dirinya bertumbuh dan berlatih agar menjadi pewaris yang layak nanti kedepaannya.
Namun kali ini, untuk pertama kalinya seorang Jin Ling melihat Jiang Cheng dengan sisi yang terpaksa dilihatnya tanpa sengaja.
Aneh. Sungguh aneh.
Jika Jin Ling memikirkannya pun pasti tak terbayang akan hal seperti itu juga di dalam otak. Ketika melihat pamannya yang garang memakai jubah khas Gusu, membuat hawa bengisnya lenyap dan itu membuat Jiang Cheng seperti orang yang baru pertama kali dirinya lihat.
Seperti bukanlah Jiang Cheng yang keponakannya pun kenal sama sekali.
Berbagai pertanyaan terbesit di kepalanya yang baru beranjak dewasa di usia belasan tahun.
Kenapa pamannya sampai bisa memakai pakaian Gusu dan berwajah marah? Lalu ada apa dengan masalah pakaian yang sebelumnya ketika ia lihat waktu pelatihan di aula pelajar? Dimana letak masalahnya? Jikalau bukan kotor, basah, atau apa pun itu, pasti Jiang Cheng takkan ingin merepotkan orang lain, terutama orang Gusu Lan yang telah menjaga pewaris Jin satu-satunya dengan pendidikan yang terbaik. Dan mengapa Zewu-jun berlari mengejarnya—yang malah melanggar salah satu aturan klan?
Jin Ling bingung akan pamannya sendiri, begitu juga pada sang pemimpin Lan tersebut. Lan Xichen terlihat cukup lebih bersinar daripada sebelumnya—meski senyum ramah terpampang, namun Jin Ling cukup tahu kalau beliau sudah mengalami segala kekejaman dan kebenaran pahit yang ada.
Dia pun juga marah. Rasa kesal, sedih, penyesalan, muak; semuanya campur aduk kala mengetahui semua yang telah terjadi selama enam belas tahun hidupnya. Penuh pengkhianatan dan ingkar diselimuti kebahagiaan dan senyum penderitaan. Kenapa hidupnya kacau, dirinya pun tak tahu.
Namun itu adalah cerita lama; lagipula yang bersangkutan telah tiada dan mau tak mau sekarang Jin Ling harus menjalani hidup yang diberikan kepadanya ini sebagai hadiah dari kedua orang tuanya agar merasakan asam garamnya kehidupan. Dinaungi oleh Jiang Cheng dan menjadi kuat untuk melindungi keluarganya yang tersisa sebelum memimpin sekte Lanling Jin secara resmi—itulah yang menjadi tujuannya saat ini.
Jin Ling melihat bahwa Lan Xichen adalah korban dari segala perencanaan takdir yang menyakitkan dari Dewa dan mendiang pamannya dahulu. Tapi sekarang, pria berparas tampan yang murah senyum itu mulai bangkit setelah dari pengasingannya dan kembali seperti semula.
Setidaknya itu bagus untuk keadaan Gusu Lan yang membutuhkan pemimpin bijaksana seperti Lan pertama setelah kejadian yang mengguncang dunia kultivator kala itu, dan Jin Ling tak masalah akan hal seperti itu.
Namun sekarang masalahnya adalah pamannya sendiri dari Yunmeng Jiang; Jiang Cheng Wanyin.
Seluruh pemandangan dan perenungan tadi sungguh mengganggu remaja masa tengah puber untuk berpikir lebih keras dari biasanya; karena faktor penasaran dan pikirannya yang kritis—karena kalau ia tak berpikir begitu, maka ia takkan mau memutak otaknya sesepele ini, jika bukan menyangkut akan paman yang menjaganya semenjak balita. Jin Ling bukanlah remaja polos yang mereka pikir bisa dikelabui dengan kebohongan sederhana.
Tentu saja kalau ada sesuatu yang terjadi di antara mereka ketika melihat bahwa pamannya mengacuhkan pemimpin sekte Lan tersebut dan berlalu begitu saja untuk pulang!

KAMU SEDANG MEMBACA
Purple Lotus Diary
Hayran KurguCanva Cover Fanarts included in the books goes back to its respective creators! [Keseharian Jiang Cheng sebagai Pemimpin Sekte Jiang di Yunmeng berjalan seperti biasa dan normal. Sudah semestinya begitu, dan hanya itulah yang ia inginkan selain meng...