Setelah insiden kecil kemarin, Jiang Cheng kembali ke rutinitasnya yang semula. Mengurusi pekerjaan sebagai pemimpin sekte dan pemerintahan di daerah.
Sementara itu, Jin Ling masih meminta untuk berada di Cloud Recesses dikarenakan ingin berlibur di sana bersama kedua kawannya dan berburu malam. Awalnya ia tak setuju, karena takut akan bolos latihan dan segala macam. Namun setelah ada keputusan ijin dari Lan Xichen, yang berjanji akan mengawasi murid yang bertamu ke daerah Gusu seperti keponakannya.
Mau tak mau, ia ijinkan dan pulang kembali sendirian.
Beberapa hari kemudian, datanglah sebuah surat yang beralamatkan dirinya.
Ternyata dari Lan Xichen.
Penasaran, maka ia membuka surat yang tergulung rapi dengan cap Gusu.
'Untuk Pemimpin Sekte Jiang yang terhormat,
Semoga kabar Anda sehat dan sejahtera bersamaan dengan datangnya surat ini.
Dikarenakan saya diberitahu oleh Tuan Wei kalau Tuan Muda Jin akan berulang tahun, maka saya ingin memberitahukan kalau yang bersangkutan akan kembali ke Yunmeng.
Beberapa dari kami yang akan ikut diantara lain adalah Lan Sizhui, Lan Jingyi, Tuan Muda Wei, adik saya, dan saya sendiri.
Jika Anda mendapatkan surat ini, berarti kami sudah dalam perjalanan menuju daerah Yunmeng. Maafkan ketergesaan ini, mohon dimaklumi. Semoga Anda menerima kami dengan senang hati.
Tertanda hormat,
Pemimpin Sekte Lan
Lan Xichen'Ia baru ingat.
"Ah, ulang tahun A-Ling..."
Dia sampai lupa akan ulang tahun sang keponakan dikarenakan sibuk mengurus pekerjaan.
Jika tak diberitahu, pasti ia akan melupakannya.
Hari itu, Jiang Cheng dengan cepat menyelesaikan semua pekerjaan dan segera menuju ke dapur utama Lotus Pier.
Para pelayan pun sudah ia koordinasikan dan mengurusi segala urusan. Kebersihan kamar, konsumsi, dan keperluan dalam menyambut kepulangan sang keponakan—yang diikuti oleh beberapa tamu tak diundang pun, ia siapkan dengan banyaknya tangan yang membantu.
Khusus untuk dapur, Jiang Cheng turun tangan sendiri kali ini. Bahan dan segala macam perkakas dapur sudah dipersiapkan untuk memasak. Banyak pelayan dapur yang mondar-mandir mulai membuat makanan yang akan disiapkan nanti.
"Pemimpin Jiang, Anda tak perlu mengerjakan pekerjaan ini. Biar kami yang mengerjakannya."
Ia menolehkan kepala sembari meminta celemek sang kepala koki yang mencegahnya.
"Tak apa. Lagipula saya ingin memasak sendiri untuk yang ini. Anda cukup membantu dengan memasak masakan pendamping lain. Tolong jangan halangi saya."
Tangannya memerintah dengan menengadah ke hadapan pria besar berbadan bongsor tersebut.
Akhirnya si kepala koki menyerah dan memberikan celemeknya pada sang kepala sekte Jiang tersebut.
Puas, akhirnya ia memakai benda yang terbuat dari kain tersebut di tubuhnya yang tegap. Tangannya sudah bersih ia cuci.
Saatnya memasak.
Bahan dicuci bersih dan mulai dipotong dengan sesuai resep, dan mulai ia proses sedemikian rupa. Ia memasukkan akar teratai yang sudah ia potong ke dalam kuali masak dan beberapa rempah lain. Lalu ia masukkan daging setelah beberapa belas menit mengaduk bahan dengan rata. Setelah itu ia tutup dan tunggu sampai matang. Jiang Cheng membuka celemek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Purple Lotus Diary
FanfictionCanva Cover Fanarts included in the books goes back to its respective creators! [Keseharian Jiang Cheng sebagai Pemimpin Sekte Jiang di Yunmeng berjalan seperti biasa dan normal. Sudah semestinya begitu, dan hanya itulah yang ia inginkan selain meng...