27 - Sect Alliance Conference

625 86 8
                                    

Pada keesokkan harinya, rapat dimulai di pagi hingga siang hari.

Keadaan pemimpin sekte Yunmeng Jiang sebagai tuan rumah sudah mulai membaik dan terlihat segar bugar. Pria tersebut memimpin rapat dengan tegas dan membahas beberapa urusan yang global. Dari topik kesejahteraan, perdagangan seperti impor ekspor, sembako layaknya sandang pangan, bahkan hal sepele yang bisa dikeluhkan demi keamanan pertahanan untuk rakyat sipil. Dengan para pemimpin sekte lainnya dan Ketua Kultivator, ia meminta pendapat dari para pemimpin dengan opini masing-masing.

Pertemuan Aliansi berlangsung cukup lancar. Bahkan, hampir tak ada yang menyela sama sekali. Tidak seperti yang kemarin-kemarin, dimana pasti akan ada kekacauan dan perkelahian jika ada dua belah pihak yang sama-sama tidak sepakat. Sepertinya kebanyakan dari mereka sudah dalam keadaan prima dan tidak dalam suasana hati yang buruk, maka dari itulah Jiang Cheng bersyukur kalau dirinya tak perlu menyediakan lapangan tempur jika ada yang berkelahi.

Di sisi lain, Lan Xichen tampak tenang seperti biasa. Bahkan dalam rapat pertemuan pun dia mendengarkan dengan baik, sangat menaruh perhatian pada siapa saja yang memberikan pendapat masing-masing. Acara bulanan tersebut sekaligus menjadi pembelajaran baginya untuk mengenali bagaimana watak dan strategi seseorang. Agar nanti jika mereka berselisih, pria Gusu Lan tersebut bisa menghindari konflik dengan musyawarah yang termodifikasi.

Mungkin jika orang awam melihat caranya pasti menyangka itu cara yang licik. Memang. Terima kasih pada pengalamannya selama ini, Lan Xichen bisa bermain dengan bersih tanpa ada yang mengetahui secara gamblang.

Politik memanglah topik berbobot berat untuk beberapa orang yang tak menyukainya, namun dengan alat itulah maka bawahan dan sekte yang dinaungi bisa dengan mudah dipantau dan disejahterakan.

Setelah beberapa jam, akhirnya rapat usai dan keputusan telah diambil, hampir semua pemimpin sekte langsung bergegas untuk pulang ke daerah kepemimpinannya.

Kecuali Lan Xichen yang memang dijanjikan diajak berkeliling oleh Jiang Cheng, dan seorang tamu tak diundang yang hendak menetap lebih lama lagi.

Sang Ketua Kultivator dari sekte wilayah Qinghe—Nie Huaisang.

Jika kita kilas balikkan semalam, Jiang Cheng sudah membuat janji dengan Lan Xichen untuk melihat persiapan pesta rakyat Yunmeng.

Lalu, untuk apa Nie Huaisang berada di sana juga?

Kalian bertanya pada sang penulis fakfiksi ini? Percuma saja. Dia pun tak paham kerja otak anak ini.

Bahkan ketika ditanya oleh tuan rumah, Nie terakhir tersebut hanya menyunggingkan kekehan renyah sambil mengipasi diri.

"Jika Zewu-jun bisa bersantai sebelum pulang, maka mengapa saya tidak bisa juga?"

Para anak buah Yunmeng Jiang yang berjaga di sekitar pun mundur dari ketiganya. Mereka menjauh karena menyadari aura dua orang terhormat di hadapan tuan rumah mereka sekarang jadi lebih gelap daripada biasanya.

Keduanya tersenyum manis saat saling berhadapan, namun suasana gelap menyelimuti aura keduanya seperti hendak berkelahi saat itu juga.

Lan Xichen tidak mengerti mengapa dia terus saja merusak memon kebersamaannya jika ada kesempatan bersama Jiang Cheng. Semenjak peristiwa berdarah dan perang dingin dengan pemimpin sekte Jiang, sekarang Lan Xichen jadi sedikit waspada dan tidak terlalu percaya lagi pada Nie Huaisang. Memang benar bahwa dia masih menghormatinya dengan jabatan, namun hal itu tak mempengaruhinya untuk melepaskan pengawasan jika suatu saat terjadi hal yang tidak beres dan aneh. Dia tidak mau memasang kecurigaan yang tak berarti.

Sementara keduanya begitu, para anak buah memperhatikan kalau pemimpin sekte mereka sama sekali tidak terganggu atau pun peka terhadap keduanya yang begitu aktif berjalan di belakangnya.

Purple Lotus DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang