11 - Ominous Dark Clouds

1.2K 140 4
                                    

Pagi hari kala itu sunyi seperti biasa. Dengan memasukki musim dingin yang sebentar lagi akan datang, Cloud Recesses akan berubah wujud menjadi igloo jikalau nanti salju turun di waktu yang tepat.

Harusnya seperti itu.

Namun, ketenangannya tak berlangsung lama dikarenakan sudah ada kerusuhan yang terjadi.

Lan Wangji yang sudah mandi dan rapi di tiap jam pagi seperti ini, hendak membuka kamar sebelum mendengar samar kerusuhan tak jauh dari kamarnya.

Ia melirik dalam diam pada sang suami manisnya yang masih mengorok—akibat kecapekan habis beberapa ronde rutin mereka tadi malam—sebelum keluar untuk menginvestigasi apa yang terjadi.

Baru saja ia melangkah, sudah ada murid yang berlari panik dan tiba dekat kamarnya menuju Lan Wangji.

Ia cepat-cepat memberi hormat. "Han Guang-jun! Gawat! Keadaan darurat!"

"Bicara dengan tenang." ucapnya mencoba menenangkan sang murid yang terengah panik.

"Haa.. Ha... Han Guang-jun... Murid-murid.. Haa.. Y-Yang mengikuti perburuan tadi malam... Terluka parah!"

Mendengar itu, ekspresi Lan Wangji masih tenang dan mencoba agar tak panik seperti yang ada di hadapannya.

"Mn. Tunjukkan."

"I-Iya!"

Mengikuti sang murid sekte Lan yang panik, sang Lan kedua yang terhormat berjalan cepat namun tak menimbulkan banyak suara di lorong kayu.

Setelah sampai di belokan ketiga menuju asrama lelaki, banyak yang sudah mondar mandir panik bersama murid senior yang ada membantu.

Beberapa belas murid yang terluka tengah diobati diiringi suara rintihan di pagi yang dingin ketika Lan Wangji melihat sekeliling.

Saat itulah dirinya sedikit terpaku diam.

Di samping pojok kamar, Lan Shizui yang tak sadarkan diri diobati oleh Lan Jingyi dan beberapa murid senior tengah menutupi lukanya—yang kebanyakan di perut dan kaki untuk menghentikan darah yang keluar. Perban-perban langsung disiap sediakan oleh murid yang mengetahui pengobatan untuk para anggota yang terluka.

Tak hanya itu saja, bahkan di sebelah kasur Lan Shizui, sang Tuan Muda Jin Ling juga tak sadarkan diri dengan perban dan obat merah di kepalanya. Tangannya yang mulus jadi lecet penuh luka, dan menggenangnya darah serta obat merah di perut terperban di sebelah kiri.

Lan Jingyi yang membantu pun mendongak padanya dan menghampiri, memberi hormat.

"Han Guang-jun!"

"Jelaskan apa yang terjadi."

Lan Jingyi hendak membuka mulut sebelum memberi hormat lagi pada yang ada di belakang sang Lan kedua.

Lan Wangji yang merasakan hawa keberadaan pun menoleh, mendapati kalau kakaknya dan sang suami sudah tiba menghampiri.

"Astaga—A-Yuan! A-Ling!"

Wei Wuxian yang shock mengetahui kalau anak angkat dan keponakan tersayangnya terbaring tak berdaya langsung melipir mendekati mereka. Mencoba mengecek keadaan keduanya dan murid lain yang terluka.

"Wangji... Apa yang terjadi di sini?" Lan Xichen bertanya, sedikit bermuka serius.

Sang adik yang ditanya hanya melirik kembali pada Lan Jingyi yang diam menurut.

Akhirnya ia menceritakan semuanya ketika mereka sudah di luar kamar evakuasi. Sementara Wei Wuxian membantu pengobatan di dalam dengan teknik kultivasi juga ramuan obatan.

Purple Lotus DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang