Tangan tersebut tak berhenti menulis dengan kuas saat pintu didobrak dengan lantang oleh seseorang yang berlari kencang.
"Jin Ling, aku bilang apa kalau mau masuk ke ruangan?"
Sang pelaku langsung menegakkan diri sambil mencoba merapikan diri, lalu ia memberikan salam.
"Maafkan aku, Paman. Tapi ada surat dari Gusu. Tadi aku membacanya, dan kabarnya mengejutkan sekali!"
Pria tersebut hanya bisa menghela napas.
"Kalau sebegitu mengejutkannya, mungkin dari paman sintingmu Wei yang menulisnya." ceplos Jiang Cheng tanpa berhenti menulis dengan kuas.
Jin Ling masih berbicara dengan semangat, "Bukan hanya itu, tapi kita dapat undangan pernikahan di Gusu!"
Oh?
Tangannya berhenti dan melirik ke arah sang ponakan. "Undangan pernikahan siapa?"
"Kakek Guru Qiren yang akan menikah, Paman!"
Matanya sejenak terbelalak. Cukup kaget karena terdiam akan pernyataan Jin Ling.
"Berikan undangannya padaku."
Mencoba bermuka santai, ia meminta undangannya yang diberikan oleh Jin Ling.
Ia membaca dengan teliti dan satu persatu, mencoba mencari kesalahan tulisan. Tapi tak ada.
Ya. Lan Qiren sang mantan guru sekaligus paman dari duo Giok akan menikah. Undangan tersebut asli, dengan cap motif khas sekte tersebut.
"Memang benar ini undangannya." ucapnya setelah terdiam membaca.
"Benar, bukan?? Makanya aku juga kaget. Kakek Guru Qiren 'kan bujang lapuk, tapi tak kusangka dia juga akan menikah."
Mendengar balasan sang ponakan, Jiang Cheng memincingkan mata-yang disambut dengan kepala menunduk takut.
"Jin Ling, jaga bahasamu. Walau begitu, beliau tetaplah guru Gusu terhormat. Pakai bahasa sopan atau ku patahkan kakimu."
"Maafkan aku, Paman."
Jiang Cheng menghela nafas. Pasti karena ajaran Wei Wuxian, makanya Jin Ling bisa jadi begini.
"Uhm... Paman, bolehkah nanti aku berburu bersama Shizui dan Jingyi? Aku ingin ikut ke perburuan malam!"
"Baiklah, tapi jangan nakal nanti."
Jin Ling berterima kasih lalu keluar dari ruangan dengan riang.
Sang paman hanya bisa menggeleng kepala memaklumi dan membaca dokumen lagi.
Namun, ia hentikan dan memikirkan lagi. Diambilnya surat undangan tersebut dan menatapnya sesaat.
"Keajaiban apa yang didapat Guru Besar Qiren sehingga tidak membujang lagi..." pikirnya sambil memandang undangan pernikahan tersebut.
Ia juga mulai membaca surat Wei Wuxian yang dikirim.
.
'Untuk A-Cheng dan A-Ling.
Bagaimana kabar kalian? Aku dan Lan Zhan disini baik-baik saja. Kau tahu? Si Pak Tua akan menikah! Entahlah aku tak tahu ini mau kiamat atau ada mukjizat, tapi dia menikah dengan wanita yang menjadi guru juga di sekolah wanita Gusu. Benar-benar mukjizat. Oh iya, aku kirim undangannya. Datanglah ke pernikahan bersama A-Ling, biar kita bisa melihat Pak Tua yang grogi dengan kita yang diam-diam membuka aibnya.
Kutunggu kedatangan kalian!
P.S.: Lan Zhan bertanya kapan kau akan menikah. Cie, aku tahu kau masih jomblo~
Tertanda,
Wei Wuxian'...
Jiang Cheng langsung merobek kertas tersebut sebelum membuangnya ke luar jendela kamar, membiarkannya tenggelam di air kolam teratai.
MENYEBALKAN!!!
.
.
.====================
Halo zheyenk :)
Ini ff pertama di mdzs. Kudedikasikan untuk teman-teman bangsyat saya yang mencemplungkan diri saya ke dalam fandom gila ini. Maafkan kalau nanti kedepannya tidak menarik dan membosankan. Makasih sudah mau baca, kutunggu krisar kalian.
Bye, poppets~
Regards,
Author
KAMU SEDANG MEMBACA
Purple Lotus Diary
FanfictionCanva Cover Fanarts included in the books goes back to its respective creators! [Keseharian Jiang Cheng sebagai Pemimpin Sekte Jiang di Yunmeng berjalan seperti biasa dan normal. Sudah semestinya begitu, dan hanya itulah yang ia inginkan selain meng...