21 - Annual Visits

634 85 20
                                    

Siang hari itu terasa hangat. Sinar mentari yang sering menusuk kulit tampaknya sedang bertaubat demi kesehatan umat-umatnya. Hari ini adalah jadwal Jiang Cheng untuk berkunjung ke Gusu.

Dirinya mempunyai berbagai alasan. Pertama, karena mengecek keponakan tersayang; kedua, dirinya ingin menuntaskan pekerjaannya dan kembali untuk beristirahat setelah ini.

Tak lama kemudian, ia turun dari kudanya dan sampai di gerbang Cloud Reccesses.

Para murid dari sekte Lan yang sedang berjaga di gerbang dengan sigap menyambut kedatangan pria yang akrab dengan warna ungu. Dengan sopan, sang murid pun memberikan salam hormat.

"Jiang-Zhongzhu."

Pemimpin Sekte Jiang tersebut langsung membalas hormat pada mereka juga.

"Apakah anda bisa antarkan saya untuk menemui Zewu-Jun? Saya ada suatu kepentingan." Ia tak suka bertele-tele saat bertanya.

"Ah, mari saya antar masuk ke dalam. Sepertinya Zewu-Jun sedang ada di taman." Murid sekte Lan tersebut menunduk, membuka jalan masuk ke dalam gerbang Cloud Recesses.

Mengangguk singkat, akhirnya ia mengikuti murid tersebut untuk dituntun ke tempat dimana sang pemimpin sekte Lan tengah berada.

Tak lama kemudian, mereka sampai dan melihat beberapa kelinci yang mengerubungi seseorang.

Lan Xichen-atau nama kehormatannya, Zewu-Jun- tengah tersenyum lembut dengan kedua tangan mengelus gumpalan bulu putih bertelinga panjang di genggaman. Ia sedang menikmati waktunya di hari yang sempurna, untuk menatap kebun-kebun terawat dengan kelinci putih yang berhamburan.

Jiang Cheng melirik ke bawah kakinya, mendapati kalau ada seekor kelinci putih yang mendekatinya.

Kelinci Gusu adalah kelinci yang pintar. Mereka jarang mendekati orang yang terdeteksi jahat. Kalau mereka mendekati orang seperti Jiang Cheng, itu menandakan bahwa pria bergelar Sandu Shengshou tersebut tidaklah sejahat ceritanya.

"Zewu-Jun. Jiang-Zhongzhu datang mencari anda."

Lan Xichen yang masih menikmati waktunya tentu saja menoleh ke belakang begitu mendengar nama kehormatannya dipanggil oleh salah satu murid sekte Lan.

Ia dan senyum hangat khasnya menyapa kedatangan pemimpin sekte Jiang.

"Jiang-Zhongzhu, selamat siang."

Jiang Cheng yang melihatnya menyambut ramah seperti biasa pun mengangguk singkat. Dirinya memberi hormat setelah jarak mereka cukup untuk menyapa.

"Zewu-Jun, selamat siang. Maaf mengganggu hari anda yang tenang." sapanya dengan sopan.

Lan Xichen menatap murid yang mengantar Jiang Cheng lalu mengangguk, isyarat bahwa ia sudah boleh pergi.

Setelah sang murid menjauh pergi, dia kembali lagi ke Jiang Cheng. Kepala Lan Xichen menggeleng lembut. "Tidak apa. Ingin minum teh dulu?"

"Jika anda menghendakki demikian. Sekalian saya ingin mengetahui kondisi rutin Jin Ling. Hari ini jadwal saya untuk mengunjunginya." Jiang Cheng membalas dengan sopan. Walau sesekali ia melirik gumpalan bulu yang bergesek di kakinya.

Senyum sumringah terlihat di wajah pemimpin sekte Lan tersebut. Ia dengan pose berdiri sempurnanya ikut menatap kelinci putih yang sepertinya ingin diajak main. "Jiang-Zhongzhu, Anda boleh mengelusnya jika Anda mau."

Seperti terlihat kalau dirinya melirik para kelinci, Jiang Cheng sedikit sungkan karena sang Pemimpin Sekte Lan berujar demikian.

"S-Saya tidak berniat untuk mengajak mereka main. Lagipula, pekerjaan saya masih banyak. Tak ada kata istirahat." balasnya agak tegas.

Purple Lotus DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang