Perairan wilayah Yunmeng selalu menjadi panorama indah ketika mereka yang hendak berkunjung ingin merasakan pedesaan di atas air atau acara festival panen. Air mengalir dan berkecipak saat benda membelah di permukaan.
Dan bagi Wei Wuxian, Lotus Pier adalah rumahnya.
Setelah menikah dengan Tuan Muda Lan kedua, ia tinggal di Cloud Recesses dan mengajar para junior di kesehariannya. Kadang juga mampir kalau sedang melintasi wilayah ketika membantu Lan Wangji untuk mengurus pemukiman yang terdampak kasus mayat ganas, atau sekedar rindu sesaat.
Namun sekarang, Wei Wuxian harus pergi ke sana untuk menemui sang saudara angkat sekaligus pemimpin sekte Yunmeng Jiang; Jiang Wanyin.
Di atas perahu, Wei Wuxian hanya bisa duduk menatap rumpunan teratai yang mulai memekar karena musim bulan ini akan segera berakhir.
“Wei Ying.”
Ia mengalihkan kepalanya pada sumber suara.
Lan Wangji menatapnya dengan tenang tapi terlihat tegas.
Sang kutivator hitam hanya menyunggingkan senyum garing. “Ah, maaf, Lan Zhan. Aku malah melamun, padahal ada kau di sampingku.”
“Khawatir?”
Ditanya begitu, pria itu hanya menghela nafas singkat dan menyenderkan badannya di sisi ujung perahu. Kedua tangannya bersilang di belakang kepala, lengan jadi tumpuan. “Bagaimana tidak? Gegara kita, terutama aku, Jiang Cheng malah ngambek begini.”
Tapi memang benar, harusnya Wei Wuxian tidak menggoda Lan pertama. Kalau tidak, pasti takkan begini jadinya.
Mungkin sup iga itu bisa dimakan bersama. Mungkin saja keduanya bisa melihat proses dari kedekatan saudara mereka. Mungkin saja mereka akan tahu bagaimana cerita keduanya bisa saling akrab.
Tapi penyesalan selalu saja terlambat.
Akibat insiden itu, Lan Xichen kembali mengurung diri di Lanshi. Tidak mau ditemui siapa pun kecuali Lan Wangji. Makan pun hanya saat selesai puasa 2 hari sekali. Walau tidak separah waktu ditinggal dua mendiang, namun badannya mulai mengurus dan terlihat lemah.
Bahkan Lan Qiren mengomel karena pekerjaan si keponakan malah mulai sembarangan, dan Lan Ruhi—atau Wen Rouhan yang bersemayam di tubuh wanita—mencoba menenangkan si suami untuk mengantarnya ke taman belakang.
Sebelum mereka pergi, dia berpesan pada Wei Wuxian dengan berbisik.
“Temui saudaramu. Aku merasakan firasat buruk.”
Makanya kedua pasangan kultivasi itu datang secepatnya ke Yunmeng.
Dan sekarang Wei Wuxian merasa bersalah.
Padahal ia ingin mendekatkan keduanya, tapi malah yang terjadi ternyata sebaliknya.
Lan Wangji yang melihat pasangannya melamun lagi pun hanya bisa memegang lutut yang bersilang untuk menenangkannya.
Wei Wuxian menatapnya lagi setelah tersadar.
“Bicara baik-baik, dan jangan risau.”
Dalam diam, ia hanya bisa tersenyum kecil dan mendengar pendayuh perahu mengatakan kalau sebentar lagi mereka sampai di dermaga Lotus Pier.
Saat sampai, keduanya menaikkan diri dan berjalan di dok kayu sebelum menemui pengawal gerbang. Izin diberikan, dan mereka berjalan masuk ke dalam.
Kebetulan hari ini ada latihan rutin oleh pemimpin sekte. Lapangan latih terlihat sepi. Beberapanya ada dari Bai Zhan dan murid Jiang sudah masuk ke dalam asrama untuk menyembuhkan diri karena kena hajar Jiang Cheng waktu latihan tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/196669249-288-k682969.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Purple Lotus Diary
FanficCanva Cover Fanarts included in the books goes back to its respective creators! [Keseharian Jiang Cheng sebagai Pemimpin Sekte Jiang di Yunmeng berjalan seperti biasa dan normal. Sudah semestinya begitu, dan hanya itulah yang ia inginkan selain meng...