23 - Small Accident

647 96 12
                                    

Punten. Ada note penting di bawah cerita ini. Silakan scroll kalau kepo. Makasih uvu

***

Kecelakaan tak dapat dihindari lagi, tatkala keduanya terjerembab ke kolam air mancur taman khusus Lan.

Tubuh Jiang Cheng ditangkap oleh Lan Xichen dan ikut terjatuh karena rumput licin, menyebabkan mereka jatuh ke kolam air mancur yang dangkal.

Sakit sesaat terasa dan nafas terengah pelan habis jatuh, Jiang Cheng menyadari kalau mereka basah kuyup karena pakaian mereka berdua terasa berat, walau ia tak terlalu basah tapi malah pria Gusu itulah yang basah sekali.

Suara rintik air yang terjatuh terdengar begitu Jiang Cheng berusaha bangkit sembari bertanya cemas padanya. Posisi mereka masih sama—dengan beberapa ikan kecil yang mulai kabur karena wilayahnya telah diambil alih oleh sang pemelihara.

"Ugh... Ah! Zewu-jun! Anda tak apa?!" Ia mencoba menyingkirkan dirinya dari atas badan Lan Xichen.

Yang bersangkutan hanya mengangguk dengan senyuman yang bisa diartikan oleh semua orang; bahwa dia baik-baik saja.

"Saya tidak apa-apa. Jiang-Zhongzhu, apa ada yang terluka?" tanyanya balik.

Jiang Cheng menghela napas lega sembari menggeleng pelan, meminta maaf. "Maafkan saya, saya tak sengaja tergelincir."

Dirinya menatap sang pria bersenyum ramah yang berada di bawahnya. Posisi mereka sedikit mengundang pemikiran yang kurang patut dipikirkan jika dilihat dari sudut pandang orang awam.

Jiang Cheng berusaha bangkit dan menyingkir dari tubuhnya sebelum menatap kedua baju mereka yang basah. "Astaga... Jadi basah kuyup. Harus bagaimana ini..." gerutunya pelan.

Jangan ragukan pengelihatan orang Lan. Dia cukup baik untuk melihat sesuatu secara detail dalam waktu yang singkat. Dan tentu saja, dia menyadari sebuah tonjolan kecil yang menyeruak meminta perhatian.

Bagian dada pria Yunmeng jadi sedikit terlihat tembus pandang, bahkan tak sadar kalau putingnya mencuat tersembunyi dilengkapi oleh bekas luka dada membentang.

Namun raut wajah Lan Xichen tetap tenang dengan senyuman yang stabil. Bisa jadi dia merasa tak enak karena tanpa sengaja melihat bagian yang termasuk semi-vital dari orang terhormat di depannya seperti Jiang Cheng. Jadi pria itu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Akhirnya dia ikut bangkit dari kolam dan membantunya.

"Jiang-Zhongzhu, bagaimana jika memakai baju saya dulu? Hanshi tidak seberapa jauh dari sini, lebih baik cepat berganti pakaian sebelum masuk angin." Lan Xichen menawarkan bantuan.

Jiang Cheng mencoba berdiri perlahan dan memeras lengan pakaiannya sendiri sebelum mendongak pada dang tuan rumah."Benarkah? Maaf merepotkan. Silakan tunjukkan jalannya, Zewu-jun." ujarnya sambil menurut.

Mau bagaimana lagi, ia tak tahu mau apa lagi selain menuruti sang pemimpin Sekte Lan.

Sesaat Lan Xichen agak terkejut karena Jiang Cheng sama sekali tidak membawa embel-embel penolakan. Padahal dalam hati dirinya sudah menyiapkan kata-kata bila orang yang bersamanya ini menolak.

Tanpa menyita waktu lagi, mereka keluar dari taman khusus tersebut menuju ke tempat tujuan secepatnya. Untung saja mereka tidak bertemu dengan siapapun, atau nanti akan mengundang salah paham.

Pintu Hanshi terbuka begitu kedua tangan Lan Xichen mendorongnya pelan. Kamarnya cukup terlihat nyaman untuk ditiduri dan ditempati. Ruangan tersebut tergolong ramai namun rapi karena terdapat banyak buku-buku lama serta barang-barang antik yang terpajang rapi diatas rak maupun meja. Aroma khas kayu cendana bercampur mint menghampiri penciuman siapapun yang berada di dalamnya. Sungguh ruangan yang tenang dan nyaman bagi yang menempatinya.

Purple Lotus DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang