Suasana tenang di Lotus Pier yang biasanya tenang dan penuh asri, seketika musnah dikarenakan teriakan dan perdebatan yang dihasilkan oleh penghuninya.
Jiang Cheng berlari cepat sembari mengejar Jin Ling yang berjalan cepat juga.
"A-Ling, kembali sekarang juga!!"
"Tidak mau!"
Jiang Cheng memandang geram. Tak biasanya dia membantah begitu saja. Mula dari permasalahan ini ketika Jin Ling mengetahui pembicaraannya mengenai klan Jin dan Jiang, bahkan tak sengaja mengatakan kata yang biasa ia pakai untuk menunjuk mendiang Jin Zixuan yang menikahi kakaknya.
"Kembali atau aku akan mematahkan kakimu!!"
"Aku tidak perduli soal itu! Kau juga takkan tega!"
"Oh, ya?! Aku bisa tega, jadi kembali sekarang juga dan berlatih, A-Ling!"
Jin Ling berhenti dan berbalik padanya, menatap tajam agar bisa berani. "Aku takkan berlatih dengan seseorang yang menyebut klan Jin itu pengaruh buruk! Dan aku takkan menuruti orang yang berhak untuk mengurus diriku dengan perintah saja!!"
"Aku ini pamanmu!!"
"Tapi kau bukanlah orang tuaku!!!"
Perkataan itu seperti ratusan tikaman panah untuk dada Jiang Cheng dan membuatnya terhenyak sesaat.
Jin Ling yang baru menyadari kalau dia sudah kurangajar, tapi tak mau bilang apa pun segera berbalik berlari ke area depan.
Sang pemimpin sekte Jiang tersebut tersadar dengan cepat dan berlari mengejarnya. "Hei, tunggu!!"
Jin Ling berlari secepat kilat dan mengeluarkan pedangnya yang langsung ia taruh di tanah dan pergi menaikkinya.
"Jin Ling!!"
Sang remaja tak mendengarkan dan menjauh dengan mengendarai pedangnya, meninggalkan Jiang Cheng yang menatapnya pergi.
Sial, dia tak bawa Sandu saat ini karena tengah dibersihkan rutin dari energi negatif.
Jiang Cheng makin frustasi dan memegang kepalanya yang sedikit berputar, sebelum akhirnya terpaksa masuk ke dalam Lotus Pier.
.
.
.Sementara itu di taman utama Cloud Recesses berada, terlihat seorang pemuda tengah bersantai di bawah pohon sambil bermain dengan para kelinci yang ia kejar. Binatang kecil tersebut menyebar ke seluruh arah bagaikan kabur dari tangan maut yang ingin menyambarnya.
"Jingyi!"
Langkah yang bersangkutan berhenti ketika dipanggil namanya. Lan Jingyi menoleh sembari menatap kepada yang memanggil.
"Jangan hentikan aku." ujarnya cemberut.
Lan Shizui tertawa kecil. "Tapi kau tidak boleh begitu pada kelincinya. Mereka nanti bisa takut dan sakit. Ingat yang Hanguang-jun katakan?"
Lan Jingyi memutar bola matanya malas dan berdiri dengan benar. "Tidak boleh usil pada binatang lemah. Iya, iya. Aku paham."
Sang kawan tersenyum. "Sudah jam makan malam. Mari kita ke ruangan."
Dia mengangguk dan akhirnya pergi menuju ruang makan para murid Gusu.
Mereka menelusuri lorong yang berdekatan dengan gerbang utama halaman depan, sebelum terdengar seperti seseorang yang habis mendarat dengan kerasnya. Kedua remaja Lan tersebut terdiam dan cepat menyelidiki apa yang sedang terjadi di depan sana.
"Jin Ling!?"
Saat mendekat, mereka berdua menemukan Jin Ling yang tengkurap, tergeletak tak sadarkan diri di atas tanah jalan bebatuan. Pedangnya masih ia pegang di gagang meski sudah roboh bersamanya. Lan Shizui dan Lan Jingyi berlari mendekatinya dan mengecek keadaan teman mereka tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Purple Lotus Diary
FanfictionCanva Cover Fanarts included in the books goes back to its respective creators! [Keseharian Jiang Cheng sebagai Pemimpin Sekte Jiang di Yunmeng berjalan seperti biasa dan normal. Sudah semestinya begitu, dan hanya itulah yang ia inginkan selain meng...