"Iya, itu cukup mirip dengan denah tempat dimana kita berada sekarang, hanya saja jarak antar lapangan itu seharusnya lebih jauh daripada yang kamu gambar" kata Ruki mengomentari gambar denah yang digambar Lina.
"I-iya, Tuan" balas Lina.
"Lalu apa maksudnya dengan gambar ini?" tanya Yuki.
"Kurang lebih ini gambaran dimana kita berada sekarang" tunjuk Ruki pada tanda X pada denah itu yang sudah dibuat Lina.
"Yah aku tahu itu, lalu bagaimana selanjutnya?" lanjut Yuki lagi.
"Aku menyuruh Lina untuk menggambarkan denah kita, supaya kita lebih mudah dalam menentukan langkah kita selanjutnya" terang Ruki.
"Hmmm.... benar... jika kita sekarang berada disini... kemana selanjutnya kita akan bergerak?" tanya Yuki.
"Tentu saja menemukan lapangan 8" balas Ruki cepat.
"Yahh kamu benar, hanya saja dimana...." balas Yuki.
"Kita harus segera menentukan arah, kita harus mulai berpikir apa itu lapangan 8. Selain waktu kita yang tak banyak, luasnya hutan ini tentunya menjadi penghambat bagi kita untuk menemukan lapangan itu. Aku yakin ini pasti bukanlah sesuatu yang mudah" lanjut Yuki lagi.
"Umm... kalian ada saran, teori atau ide mengenai lapangan 8? Tanya Ruki mencoba meminta pendapat teman sekelompoknya.
"Melihat denah yang digambar Lina, aku jadi sedikit berpikir sesuatu....." ucap Yori tiba-tiba sambil memegangi dagunya.
"A-apa itu?" tanya Ruki yang penasaran.
"Sejauh ini, bukankah kita sudah banyak melihat lapangan di tepi-tepi jalan utama yang dilewati oleh bis kita tadi?" tanya Yori.
"Te-tentu saja. Kita berhenti di setiap lapangan kemudian kakak kelas menyuruh kita turun sesuai dengan klubnya. Misal lapangan ini Klub Novel dan Sastra, lapangan ini Klub Sepakbola, Lapangan ini Klub memasak dan lain-lain..." tunjuk Ruki kembali pada gambar-gambar kotak yang menunjukkan lapangan dari denah yang digambar Lina.
"Lalu ada apa dengan itu Kak?" tanya Yuki kemudian.
"Bukankah sejauh ini hanya lapangan-lapangan itu yang baru kita lihat?" tanya Yori.
"I-iya, jika kakak mengatakan lapangan, memang hanya lapangan-lapangan Klub yang berada di jalur utama yang dilewat bis saja yang sudah kita ketahui...." balas Yuki.
"Kita masih belum tahu apakah di dalam hutan ini terdapat banyak lapangan yang lain..." lanjut Yuki lagi.
"Yahh kamu benar... jadi mungkinkah lapangan 8 merupakan salah satu dari lapangan-lapangan ini?" ucap Yori mengemukakan pendapatnya.
"Hmmm... begitukah... bisa jadi... tapi lapangan yang mana?" ucap Yuki yang balik bertanya.
"Soal itu... tentu saja belum pasti. Tapi kalau mau berpikir bodoh, mungkin lapangan 8 adalah lapangan ke 8 dari urutan lapangan-lapangan yang ada" jelas Yori.
"Hmm... masuk akal, Tapi aku tidak tahu lapangan ke 8 di tempati oleh Klub apa? hmm berarti.. kalau lapangan ke 8 itu, urutannya dimulai dari lapangan pertama setelah halte tempat dimana bis-bis menurunkan Bu Furukawa dan guru-guru lain?" tanya Yuki.
"I-iya bisa saja begitu. Kalau diingat-ingat aku lupa dan tidak memperhatikan Klub apa yang turun di lapangan pertama, apalagi lapangan kedelapan..." balas Yori.
"Apa kau ada ide Ruki?" tanya Yuki pada Ruki yang dari tadi hanya diam tak bersuara.
"Ahhh.. kalau soal itu, aku lupa Klub apa yang ada di lapangan ke 8. Tapi kalau yang turun di lapangan pertama, aku yakin itu Klub Voli. Aku ingat beberapa anak dari Klub Voli yang heboh saat kita melihat ada lapangan besar yang berisi senior dari Klub Voli setelah kita meninggalkan halte" jawab Ruki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah/Neraka
Teen Fictionsekolah apa ini? Bukankah ini sekolah terbaik? Kenapa jadi seperti ini? Ruki benar- benar kaget melihat keadaan sekolah barunya. Sekolah dengan berbagai macam intimidasi dan penyiksaan. Sekolah dimana muridnya memiliki poin yang disematkan. Semakin...