"Buak!"
"Buak!"
"Buak!" Ruki memukuli Neo secara bertubi-tubi.
"Ru-ruki, apa yang kamu lakukan, kenapa kamu memukuliku." tanya Neo sambil menahan kesakitan akibat pukulan yang diterimanya.
Namun, Ruki seolah tak menghiraukan hal itu dan tetap memukuli Neo.
"Buak!"
"Buak!"
"Ru-ruki bukannya kita teman, belum ada beberapa jam yang lalu kamu mengatakan ingin menjadi teman sejatiku, apa yang kamu lakukan!!" kata Neo marah sambil mencoba menangkis pukulan yang dilancarkan Ruki.
Namun sekali lagi, Ruki seolah tak mendengar Neo dan tetap memukul Neo.
"Rukiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!" teriak Neo.
Neo mencoba menghindar dan tidak ingin membalas pukulan Ruki.
"Ruki apa yang kamu lakukan, kumohon hentikan!!" teriak Neo.
Ruki terus mencoba memukuli Neo dan mencoba mengepalkan tangan dan ingin meninju Neo keras. Namun, belum sempat pukulan itu mendarat di wajah Neo.
"Blarrr!!"
Tiba-tiba sengatan listrik menghantam tubuh Ruki. Ruki kemudian ambruk tepat di depan Neo.
Namun, terlihat Ruki seperti sedikit tersenyum kecil.
Neo yang melihat kejadian itu, sedikit terkejut.
"Apa yang terjadi? Kenapa sengatan listrik ini menghantam Ruki? Bukankah seharusnya malah menghantamku. Bukankah aku yang mencoba menghindar. Harusnya aku yang mendapat sengatan ini." pikir Neo yang sedikit bingung.
"Bukankah kejadian tadi pagi di depan asrama beberapa anak tiba-tiba dihantam sengatan listrik yang entah asalnya dari mana ini, karena mencoba melawan dan tidak patuh." pikir Neo yang masih bingung.
Namun Neo berhenti mencoba memikirkan itu, dia masih merasa tak habis pikir tindakan yang barusan dilakukan Ruki.
"Apa yang sebenarnya kamu lakukan Ruki, kenapa kamu memukuliku, bukankah kita ini teman." tanya Neo.
Ruki tidak mendengarkan Neo dan malah melirik jam tangan yang ada di tangannya kemudian kembali tersenyum kecil.
Neo yang melihat itu, marah bukan main. Ia merasa dipermainkan. Neo mencengkram baju Ruki.
"Haah, jadi ini tujuanmu sebenarnya, mengajak orang berteman, berpura pura ingin menjadi teman sejati, mencoba membantu, dan kemudian berbuat kekerasan dan ingin mendapatkan poin demi kepentingan diri sendiri, kamu penipu Ruki." kata Neo marah.
"Ternyata kamu saja dengan mereka semua, pura pura baik karena ada maunya, kamu tidak ada bedanya dengan teman temanku yang lalu!!" teriak Neo kesal dan kecewa karena merasa dibuang lagi.
Namun tanpa sepatah kata pun Ruki kemudian menatap Neo.
"Haah, kenapa? Merasa puas sekarang karena sudah mempermainkan aku." kata Neo yang benar-benar kesal.
Ruki kemudian sedikit menelentangkan tangannya agar jam tangan miliknya bisa dilihat oleh Neo.
Neo kembali terkejut.
"Ada apa ini, kenapa poin yang ada di tangan Ruki tetap menunjukkan angka 0, bukankah melakukan kekerasan seperti ini seharusnya mendapat poin yang lumayan besar." pikir Neo bingung.
"Kalau dia tidak mendapat poin, mengapa Ruki terlihat senang tadi?"
Neo kemudian melihat Ruki yang masih menatapnya. Saat itu seolah Ruki sedang berbicara pada Neo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah/Neraka
Novela Juvenilsekolah apa ini? Bukankah ini sekolah terbaik? Kenapa jadi seperti ini? Ruki benar- benar kaget melihat keadaan sekolah barunya. Sekolah dengan berbagai macam intimidasi dan penyiksaan. Sekolah dimana muridnya memiliki poin yang disematkan. Semakin...