2 Buah Kejutan

402 23 3
                                    

"A-apa yang kalian lakukan?" kata anak itu terkejut melihat tingkah kedua anak kembar itu. Dia sendiri tak menyangka Yori akan bersikap seperti itu hingga bersujud kepadanya.

"Ka-kalian....." katanya yang masih bingung hendak bersikap apa.

Jujur, tingkah Yori tidak hanya mengejutkan pihak Ruki dan kawan-kawan, namun juga mengejutkan anak-anak Klub Sepak Bola. Mereka sadar posisi mereka jelas lebih tinggi dari anak-anak Klub Novel dan Sastra, namun mereka sendiri juga cukup tercengang dengan tindakan Yori.

"Saya mohon Tuan.... ampuni kami...."

"Silakan bawa saya sebagai gantinya....."

"Tapi tolong bebaskan adik saya dan kedua orang teman saya...."

"Saya mohon....." ungkap Yori yang masih bersujud bersimpuh di depan kaki anak itu.

Anak itu cukup bingung dengan situasi yang sedang terjadi. Ia mencoba mengalihkan pandangan kepada teman-temannya untuk meminta saran tentang apa yang sebaiknya mereka lakukan. Tingkah Yori jelas-jelas di luar perhitungan mereka.

"Ba-bagaimana ini?" tanya anak itu setengah berbisik ke arah teman-temanya yang lain.

Namun, teman-temanya hanya menggelengkan kepala, tanda tidak tahu hendak bersikap seperti apa untuk mengatasi situasi seperti ini.

Anak itu kemudian mencoba mengalihkan pandangannya pada Lina yang sedang terduduk di tanah dan Ruki yang tampak berdiri dengan wajah pucat.

"Apa yang harus...." pikirnya terputus setelah memandang Ruki.

Anak itu seperti memikirkan sesuatu setelah memandangi Ruki. Ia seperti merencanakan sesuatu.

"Hmmm... itu bagus juga..." gumamnya pelan.

"Hahahahaha......." tawanya tiba-tiba mengagetkan semua orang.

"Plok... plok... plokkk.."

"Kalian benar-benar luar biasa, sungguh sesuatu yang tidak terpikirkan olehku" katanya sambil bertepuk tangan.

"Hehehehe... kalian semua, terutama anak ini, sungguh mengerti dan belajar situasi dengan cepat" tunjuknya pada Yori.

"Setelah mengetahui bahwa poin kalian lebih rendah dari kami, kalian tahu bagaimana cara bersikap dan menempatkan diri. Aku suka itu, terutama kau. Sungguh patut diapresiasi. Sebaiknya kalian semua bisa belajar seperti dia. Aku salut padamu" katanya sedikit memuji Yori.

"Kalau boleh tahu, siapa namamu?" tanya Anak itu.

"Yori Kimura.. Tuan" jawab Yori.

"Ohhh..., sikapmu membuatku tersentuh" balas anak itu.

"Kalau begitu sekarang.... berdirilah kalian berdua!" perintah anak itu tiba-tiba.

"Eh.." ucap Yori terkejut.

"Berdirilah, apa kalian tak dengar?" ulang anak itu.

Yori dan Yuki kemudian bangkit dari sujudnya.

Sejurus dengan hal itu, tiba-tiba anak itu berjalan mendekati Ruki dan memeluknya.

"Berterima kasihlah pada anak ini" kata anak itu sambil memegang kedua pundak Ruki.

"Aku akan membebaskan kalian semua. Berterima kasihlah pada Ruki. Semua itu karena Ruki adalah teman sekelasku, aku akan memberikan pengecualian untuk kalian semua. Aku tidak akan menyiksa kalian walaupun poin kalian lebih rendah daripada kami" jelas anak itu.

"Ehh.." ucap duo kembar itu terkejut, termasuk Ruki sendiri maupun Lina.

Namun tiba-tiba anak itu mendekatkan wajahnya pada Ruki dan membisikkan sesuatu pada Ruki.

Sekolah/NerakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang