Sendiri

368 25 5
                                    

"Aku tidak percaya ini..." ungkap Ruki terkejut.

"Ahhhhhhhh..."

"Pandangan mataku tidak salah kan Neo..." lanjut Ruki lagi.

"Yahhhh..." Gumam Neo yang ikut terkejut.

Ruki dan Neo cukup terkejut melihat tugas yang terpampang di layar komputer mereka.

"Ja... Jadi I. Ini tugasku..., ini tidak akan sempat..." panik Ruki.

Di hadapan mereka terpampang tugas yang harus dikerjakan Ruki dan harus dibawa saat ORGAKU esok.

"237 halaman!!!!!!" teriak Ruki.

"Cerita yang harus kuburu dan kucari kesalahannya serta harus kuperbaiki ada sebanyak 237 halaman." ulang Ruki.

"Itu banyak sekali Ruki?" tanya Neo yang masih kaget.

"Makanya aku bilang tadi, tidak akan sempat..." gumam Ruki panik.

"Besok kita harus berangkat ORGAKU pukul 6 pagi, ini tidak akan cukup." ulang Ruki.

"Sekarang jam berapa Neo?" tanya Ruki.

"Su-sudah hanpir jam setengah 6."

"Ohhh..." Keluh Ruki menghela napas.

"Bukannya kita masih punya banyak waktu sebelum jam 6 pagi?" tanya Neo.

"Masih banyak waktu, katamu? Pertama, 237 halaman itu bukan sesuatu yang sedikit, itu sangat banyak. Belum lagi, banyak sekali kesalahan yang harus dicari dan perbaiki. Dan terakhir, kita harus tetap istirahat dan tidur malam ini."

"Maaf.." kata Neo pendek.

"Yahhh... Kita harus tetap tidur dan menjaga stamina serta kondisi fisik kita, kita tidak tahu apa yang akan terjadi saat ORGAKU besok. Lagipula, jam 06.00 pagi itu sangatlah pagi." keluh Ruki.

"Klunk.." suara notif itu kembali berbunyi.

"Ruki.. Lihatlah.." tunjuk Neo pada layar komputer itu.

"Silahkan print cerita yang kamu dapatkan ini, kemudian cari dan perbaiki kesalahan yang kamu temukan. Selamat berburu!!!" bunyi tulisan itu, 

"Baiklah, kita tidak punya banyak waktu Neo, sebaiknya akan segera aku print cerita ini, kemudian kita segera beralih melihat tugas yang akan kamu dapatkan." usul Ruki cepat.

"Baiklah."

Ruki segera mengeprint tugas yang ia dapatkan. Sebuah cerita sebanyak 237 halaman kertas HVS A4.

"Banyak sekali." gumam Ruki.

Beberapa menit kemudian, 237 halaman itu selesai di print.

"Kebahagiaan Ada di Ujung Jalan... Hmmmmmm..." ucap Ruki membaca judul cerita itu.

Ruki mencoba melihat sekilas cerita yang harus ia perbaiki itu.

"Penempatan tanda baca yang salah, kesalahan huruf atau bahkan penggunaan kata yang kurang tepat." kata Ruki setelah membaca cerita itu.

"Sepertinya banyak sekali Ruki, bagai mana ini, aku tidak paham." panik Neo.

"Tenang saja, aku juga akan membantumu selagi mengerjakan milikku sendiri." balas Ruki mencoba menenangkan Neo.

"Tapi... Kamu sendiri punya tugas yang banyak yang harus diselesaikan, aku tidak ingin merepotkanmu.." ungkap Neo.

"Sudahlah, jangan seperti itu... Kita ini teman." ulang Ruki.

"Hufffft..." Neo mencoba menghembuskan napas dan menenangkan sedikit pikirannya.

"Baiklah, sekarang giliranku." ucap Neo.

Sekolah/NerakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang